20. Cemburu Untuk Pertama Kali

4.6K 606 33
                                    

"Mama pulang!" seru Dara ketika masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut dengan malaikat-malaikat kecilnya yang memang sudah menunggu kepulangannya di ruang tv memeluk dirinya bersamaan.

"Mama pulang!" seru Dara ketika masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut dengan malaikat-malaikat kecilnya yang memang sudah menunggu kepulangannya di ruang tv memeluk dirinya bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mamihhh!!!"

"Lele kangen mamihh!!!"

"Jisung lebih kangen!!"

"Mih jam tangan titipan Jeno dapet?"

"Hah? Jeno nitip jam tangan? Wah parah masa Haechan kemarin nitip kemeja hawai nggak mamih bolehin?!"

"Mamih capek nggak? Biar Nana pijitin"

"Welcome back my beloved mama"



"Ma, Taeyong mau nikah"







Krik

Seketika suasana ramai dari ketujuh adiknya mendadak senyap mendengar penuturan kakaknya, termasuk Dara yang secara nggak langsung ikutan syok.

Syoknya ringan aja kok nggak usah berat-berat kasian ntar Taeyong nggak bisa tidur.

"K-kamu mau nikah? Beneran??" tanya Dara masih diliputi syok.

Memang beberapa hari yang lalu sebelum kepulangannya, obrolan dalam panggilan bersama anak sulungnya ini mengarah ke pernikahan dan Dara juga merasa akan tiba waktunya dimana si sulung akan menemukan pasangan hidupnya. Tapi tetap saja, Dara tidak menyangka akan secepat ini.

"Kok diem?" tanya Taeyong tak kunjung mendapat respon yang baik.

Dara buru-buru kembali fokus. "Nikah ya.. Emang calonnya beneran udah ada?"

"Err.."

Bukannya menjawab, Taeyong malah memberikan jawaban dengan cengiran polosnya. Sebenarnya dalam dirinya sudah ingin

'Ya Jisoo lah calonnya!'

Tapi status mereka aja belom jelas. Udah diajak nikah aja anak orang.

"Kak Taeyong kok mau nikah, tidur aja betahan di kantor" celetuk Haechan tanpa dosa.

Kalo bukan adik aja, mungkin Haechan udah Taeyong tendang. Tapi karena ada Dara nggak mungkin juga kan dia nendang adeknya sendiri. Bisa-bisa dia yang ditendang dari rumah bahkan dari kartu keluarga Lee mungkin.

"Ehem" Dara mengintrupsi. "Bahas nikahnya nanti dulu dong, Mama kan baru pulang masih kangen sama anak-anak Mama"

Dara memeluk erat kedua malaikat ciliknya, siapa lagi kalau bukan Chenle dan Jisung.

Tapi sebentar..

"Renjun mana?"

Pantas saja sedari tadi perasaan Dara tidak nyaman. Seperti ada yang kurang dan benar saja anaknya kurang satu si Huang Renjun.

"Renjunn!!! MAMIH PULANG!" teriak Haechan nggak santai.

"Pelan-pelan aja bisa nggak?" tanya Jeno sewot langsung dibalas delikan tajam oleh Haechan.

Pembantuku Calon IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang