1. Dying Inside

8.7K 496 71
                                    

Mark x Renjun
_
_
_
_
_

Hari Minggu tiba. Seperti hari Minggu hari Minggu sebelumnya, Mark mandi dan pergi keluar. Dengan celana training hitam dan kaos berwarna hitam pula. Topi hitam juga ia kenakan di kepalanya. Yea, he loves all black.

Ia berhenti di salah satu kafe biasa untuk membeli kopi dan pie yang menjadi kesukaannya. Memesan di kasir lalu menunggu pesanannya jadi.

Benda bundar di tangannya menyala, artinya pesanannya sudah siap. Ia beranjak dari kursinya menuju kasir. Mengambil uang di dompetnya lalu menyimpan tempat uang itu kembali ke saku. Tangannya penuh dengan kopi dan pie, ia berbalik dan berjalan namun matanya tertuju pada lantai sampai tidak sadar menabrak seseorang dan berteriak karena kopi panasnya mengenai lengan orang itu.

"Sori sori sori, gak sengaja!" Mark berteriak mengundang perhatian pelanggan kafe. Orang yang ditabraknya membersihkan tumpahan kopi yang mengenai lengannya. "Aduh merah gitu, biar saya kompres ya!" Mark tidak melihat wajah orang itu dan main menariknya ke salah satu meja kafe. Mendudukan orang itu yang adalah seorang lelaki.

"Tunggu sini! Saya minta es batu ke mbaknya." Perintah Mark mutlak. Dia jadi sedikit bar-bar kali ini.

Ia kembali dengan semangkuk es batu dan kantong plastik. Dengan kemampuan ala kadarnya Mark mengobati luka di lengan lelaki itu karenanya.

"Maaf ya saya gak sengaja." Mark baru mengangkat wajahnya untuk melihat bagaimana wajah orang yang ia tabrak.

Lelaki itu memandang Mark dengan pasrah. Ia seakan dipaksa untuk mengikuti Mark sampai di sini. Menunggu dan dikompres lelaki asing baginya.

Mark sendiri tercekat. Mulutnya jadi bungkam. Matanya tak berkedip. Wajah mereka berhadapan dengan mata yang menatap ke satu sama lain.

Lelaki yang Mark tabrak sangat manis, kalau Mark boleh lebay. Dia serasa mati di dalam. Freezed in. Tiba-tiba hatinya berdebar. Aneh. Tangannya yang mengompres lengan lelaki itu berhenti.

"Ih dingin!" Seruan itu membuyarkan patrian pandang netra Mark padanya.  "Iya Kak, gak papa!" Lelaki itu mengambil kantung es dari Mark. Mengompresnya sendiri. "Lain kali hati-hati."

Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Mark. Mark hanya berbalik dan menabrak lelaki itu yang mana dia tahu kalau berdiri di belakang Mark saat di kasir.

"Nama kamu siapa?" Mark menjadi random dan malah menanyakan namanya.

"Renjun." Jawabnya on point. Namanya lucu. Pemiliknya manis. Kalau Mark sih tampan.

Mark tidak pernah percaya tentang love at first sight sebelumnya sampai hari ini tiba. Ia mengubahnya. Ia percaya pada matanya yang menangkap sosok Renjun memanggil hatinya untuk berkenalan. Ingin mengenal lebih jauh lelaki manis ini.

"Kalau aku Mark." Dia memberi tahu namanya cuma-cuma. Padahal belum tentu Renjun ingin tahu.

Sebuah kejadian di Minggu pagi ini akan mengubah nasib cinta Mark sebentar lagi. Mark percaya itu. Karena lelaki manis ini sukses membuatnya serasa mati di dalam dengan hanya berhadapan saja.

"Ini pie buat kamu," Mark menyodorkannya pada Renjun. Lelaki manis itu pasrah menerimanya.

"Terima kasih, Kak Mark." Dengan senyum yang membuat hati Mark menjerit di dalam. Manis.

_____kkeut_____

jahahaha akhirnya bikin yang baru
skein aja ini mirip ff meaniku di ffn karena insipirasinya sama yaitu lagu om Timmy Thomas yang judulnya Dying Inside, cuma di mulmed aku taro yang cover aja karena aselinya old gitu hehehehe

Sampai jumpa di judul yang lain

Salam~

■180814■

[bl] hrj.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang