3. I Dont Want to Ask

3.7K 321 50
                                        

Mark x Renjun
_
_
_
_
_

Cinta itu tidak memiliki mata atau telinga. Dia tidak memandang kasta atau usia serta jenis kelamin. Cinta itu buta. Mark baru menyadarinya sekarang.

Manik ambernya mengerjap. Menghilangkan segala imajinasinya yang mendadak ngaco melihat sosok yang ia puja dalam hati berpeluh keringat setelah latihan koreografi baru untuk grup mereka.

Sosok itu mendekati Mark, duduk di sebelah lelaki itu lalu menyandarkan kepalanya di bahu Mark. Mark kelabakan tapi ia tahan. Hatinya ingin melompat dari tempat seharusnya berada.

"Lelah sekali hyung!" Keluhnya pada Mark. Lelaki kelahiran Kanada itu meneguk salivanya kasar.

"Beristirahatlah!" Ucapnya. Ia rela kalau bahunya dipakai Renjun untuk bersandar. Meski ia sendiri ingin berbaring.

Tapi Renjun tidak melakukan hal itu lama. Ia menarik dirinya. Menoleh pada Mark yang kikuk lalu tersenyum. Renjun mundur, bersandar pada dinding ruangan ini. Ia meluruskan kakinya. Tangannya meraih ujung kemeja yang dililit Mark di pinggang. Membuat Mark menoleh.

Senyum manis Renjun persembahkan pada ketua grupnya. Ia menepuk pahanya. "Leader kami jauh lebih lelah." Ia menawarkan Mark untuk berbaring dan menggunakan pahanya sebagai bantal.

Hati Mark berdebar. Apa yang ia bayangkan menjadi nyata. Ia menurutinya. Lelaki itu kini terbaring dengan paha Renjun menjadi bantalnya.

Dari posisi kepalanya Mark bisa melihat wajah Renjun. Lelaki manis itu menyandarkan kepalanya ke dinding. Ia tidak melihat Mark yang menatapnya.

Berada dekat denganmu sejauh nafasku terhembus.
Dapat menghabiskan waktu menemanimu.
Menjadi temanmu namun semua itu keterlaluan untuk menekan perasaanku, untukmu.

Renjun menundukkan kepalanya. Manik cokelat gelap itu tertangkap oleh pupil Mark yang membola. Kedua sudut bibir Mark terangkat secara otomatis. Posisi mereka saat ini terlalu berlebihan untuk sekedar rekan atau teman di grup. Membuat Mark makin menginginkan Renjun untuk dirinya.

Di dalam hatimu, apa yang kau rasakan?

Mark terhanyut dalam wajah Renjun yang manis. Mereka bersitatap dalam waktu yang lama sampai Renjun terkekeh. "Aku tahu aku tampan!" Ia mengusak rambut Mark. Membuat desiran darah bergerak makin kencang dalam tubuh Mark. Dia tidak biasa mendapat skinship, apalagi dari orang yang selama ini ia sembunyikan di hatinya. Yang ia cintai dalam diam.

Aku mencintaimu, dan belum kukatakan.
Apapun yang ada di hatiku, aku akan menjaganya.
Aku cukup bahagia dengan hubungan kita sekarang.
Ini yang paling baik.
Aku takut dengan menyatakan perasaanku padamu malah membuat jarak pemisah di antara kita.

Mark berhenti memandangi wajah Renjun. "Tapi aku jauh lebih tampan!" Mark menimpali tak mau kalah. Kalau bagi Mark Renjun itu manis. Sampai membuatnya pusing.

Tapi aku penasaran, apakah kau akan memiliki perasaan padaku?
Apakah kau pernah melihatku sebagai seorang lelaki?
Yang tampan yang bisa memilikimu? Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kita.

Usakan Renjun pada rambut Mark menghalus. Ia mengelus-elus rambut Mark. Lembut. Membuat hati Mark makin bergetar.

"Renjun!" Nama indah itu lolos dari bibir Mark. Si empu nama menoleh. Tersenyum. Namun Mark malah menggeleng.

Akankan kau memiliki perasaan padaku?
Rasa ingin tahu sudah menetap di hatiku.
Aku takut menanyakannya padamu. Takut jika kau akan berubah.
Tanpa bertanya akan lebih baik. Karena aku tahu kalau aku bertanya jawabanmu bisa menyakiti perasaanku.
Jadi biarkan apapun yang ada di hatiku, cintaku padamu biar kujaga dalam hati.
Aku sudah bersyukur dengan bagaimana kita saat ini.

Renjun menarik rambut Mark karena hanya iseng memanggil namanya. Mark mengaduh kesakitan. Ia bangkit niat balas dendam dengan menggelitik perut Renjun tapi Renjun sudah berdiri dan berlari meninggalkan Mark. Tak mau kalah Mark mengejarnya.

Aku cukup bahagia dengan bagaimana kita saat ini.

Mark mendapatkan Renjun. Ia menggelitik perut lelaki itu hingga tumbang dan mereka berguling bersama di ruang latihan dengan tawa dari keduanya yang riang. Mark memilih memendam tanyanya daripada merubah bagaimana mereka saat ini. Ia cukup bersyukur atas ini semua.

_____kkeut_____

Lagunya sampai banget bikin nangis:'( ini original soundtracknya Bangkok Love Story hehehehehehehehehehehehe

Aku gak tahu sampai kepikiran nulis begini hihihihi xD

Salam~

■180815■

[bl] hrj.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang