korelasi antara mulmed dan isi hanya sekitar 10%
tapi setel aja deh, kane kok:')
Mark x Renjun
_
_
_
_
_Semarak riuhnya class meeting akhir semester membuat kepalanya sakit. Ia menjauh dari gerumbulan siswa yang bersorak riang menyemangati teman mereka yang tengah bertanding futsal di lapangan utama. Memilih menyendiri di tempat yang sunyi dan berbalas pesan dengan lelakinya.
Matanya menyipit kala kedua ujung bibirnya terangkat menguntai senyum. Rentetan pesan beruntun ia terima dari lelaki yang menjajahi hatinya. Ibu jarinya mengswipe layar ponsel hitamnya, membuka portal chattingnya dengan sang pacar.
Kak Mark💩
| ren
| woyy
| yang
| sayang
| renjun sayang|typing...
Renjun, lelaki yang masih dengan seragam putih abunya itu menyandarkan dirinya pada motor di belakang dirinya. Ia berada di halaman belakang sekolah yang menjadi area parkir siswa yang membawa kenadaraan. Senyum-senyum berkala dengan mata yang tak enyah dari layar ponselnya. Ibu jarinya pun mulai beraksi membalasi pesan dari lelaki yang berstatus pacarnya itu.
Belum sampai Renjun mengirim pesannya, ponselnya berbunyi. Panggilan masuk dari Mark.
"Darimana?"
Hati Renjun merasa soft mendengar suara pacarnya dari ujung telpon. Meski merasa kesal sedikit karena pertanyaan itu seakan memojokkan.
Mark adalah lelaki satu tahun lebih tua dari Renjun. Kakak kelas Renjun di sekolah ini yang sekarang sudah lulus dan melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Mereka menjadi pasangan kekasih sejak 6 bulan lalu meski sudah saling mengenal lama. Mark menyukai Renjun pun sudah lama tapi ia baru berani menyatakan rasanya 6 bulan lalu.
Tipikal lelaki yang possessive dengan tingkat kebucinan akut pada oknum berwajah manis pemilik nama lengkap Huang Renjun. Mark sangat menyayangi lelaki manis ini. Ia juga tipe yang pencemburu berat meski tahu Renjun hanya menyukai lelaki tapi ia berjalan dengan Nancy. Mark paling takut kehilangan Renjun.
"Di sekolahan." Tukas Renjun menjawabi tanya Mark barusan.
"Nggak bales bales. Kamu udah makan?"
"Udah." Dengan sebuah anggukan. "Lo udah Kak?"
"Kalau gue jawab belom lu pasti bakal ngomel Ren. Udah,"
"Berati belom..."
Ya, mereka itu sepasang remaja yang mengadu kasih dengan cara mereka sendiri. Ketika mereka berdua tahu apa yang mereka jalani di atas normal, mereka membuang rasa tahu mereka. Menutup mata dan telinga, membiarkan apa yang dirasa hatinya senang. Hanya di antara mereka berdua.
"Kuliah sampai kapan?"
"Sampai wisuda dong sayang."
Kalau Mark ada di hadapannya sudah dipastikan lelaki itu mendapatkan tanda merah di dahi berkat lemparan sepatu Renjun. Untung mereka hanya bicara via telpon. Untung Renjun sayang Mark. Ok.
"Terserah lo aja Kak..."
Renjun geleng-geleng mendengar suara hehehehe dari lelakinya. Sabar, batin Renjun.
"Kenapa sih? Kangen? Mau dijemput jam berapa?"
"Kaga eh. Kuliah aja lu yang bener biar cepet wisuda!" Meski pada kenyataannya Mark baru kuliah tiga bulan lalu. Sungguh visioner sekali bocah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
[bl] hrj.
Nouvelleskumpulan one shot hrj x boy dari tiap lagu yang kudengar. enjoy! august, 2018.