Jaehyun x Renjun
______
Menjadi mahasiswa semester akhir dengan tumpukan tugas akhir yang harus diselesaikan membuat Jaehyun repot saja. Bayangkan, dari pagi ia datang ke kampus menunggu dospem untuk bimbingan, kelar bimbingan lanjut revisian di perpustakaan hingga jam makan siang pun dia melewatinya dan kini pukul empat sore dia baru keluar dari perpustakaan kampus. Keadaannya jelas terlihat lesu, wajah tampannya itu masih tampan cuma agak pucat karena hanya minum mineral saja dan roti kemasan yang ia bawa tadi. Lemas. Ia duduk sejenak di teras perpustakaan. Mengecek ponselnya.
Oh sial. Dia selalu saja lupa untuk mengganti gambar homescreennya.
Masih sang mantan.
Senyuman terulas di wajah lesu itu. Tidak ada pesan yant berarti seharian ini. Jaehyun pun menyimpan kembali ponselnya. Kini netranya menyapu pemandangan di depannya, kampus masih ramai meski sudah sore.
Satu sosok yang tengah berjalan dengan teman-temannya menyita atensinya. Dia pakai hoodie hitam sebagai outer kemeja yang ia kenakan, hoodienya pasti kebesaran, gemas. Rambutnya sudah lebih panjang dari ketika terakhir Jaehyun bisa seenaknya mengusak surai hitam itu. Ah jadi kangen.
Tanpa sadar senyuman mengembang dan manik cokelat gelap Jaehyun yang membuntuti gerak pemuda yang berlalu dari hadapannya, semakin jauh, tapi Jaehyun masih melihat punggung sempit itu. Sampai menjadi titik yang Jaehyun pun buram melihatnya, ia tersadar.
"Laper..." Gerutu mahasiswa semester akhir itu. Ia pun mengangkat tubuhnya dan berlalu dari teras kampus. Waktunya pulang dan mampir cari makan.
#
"Satenya bang seporsi dibungkus." Pesan Jaehyun pada penjual sate langganannya, dan Renjun kalau pengen makan sate.
"Sendirian aja a? Biasanya sama si kasep yang mungil." Goda penjual sate tersebut sambil membolak-balik tusuk sate yang ia bakar.
Jaehyun hanya tersenyum saja.
"Ehh yang diomongin dateng!" Ujar penjual sate itu membuat Jaehyun sontak menoleh ke belakangnya. Ada Renjun. Masih pakai pakaian yang ia lihat sebelumnya mendekat padanya, tapi tersenyum pada penjual sate.
"Sate seporsi juga dibungkus?" Tanya penjual sate itu.
Renjun mengangguk. Jaehyun bagian memandangi Renjun dari dekat saja deh, kesempatan. Aslinya kangen banget dia.
"Kok sendiri-sendiri datengnya? Biasanya boncengan..." Penjual sate itu sampai hapal karena memang kerap sekali muda-muda itu datang makan sate di tempat ini.
"Hehehe, iya." Jawab Renjun. Bisa Jaehyun lihat Renjun mau jawab apa.
"Tadi turun di sana dulu beli pukis." Timpal Jaehyun yang melihat tangan Renjun menenteng kresek bening berisi pukis yang juga suka mereka beli bersama.
Duh. Lagi napak tilas apa bagaimana dua mantan sejoli ini?
Renjun mengangguk kikuk.
Pesanan keduanya tak lama siap dan keduanya pun membayar.
"Jadi satu aja ya gak ada kembalian." Ucap penjaga kasir warung sate ini.
Jaehyun sih tidak masalah sama sekali. Biar dia belikan saja sate Renjun itu.
"Bentar ya bang saya tuker uang dulu." Ucap Renjun.
Tapi tangannya ditahan Jaehyun lantas ia menoleh pada yang lebih tua itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[bl] hrj.
Kurzgeschichtenkumpulan one shot hrj x boy dari tiap lagu yang kudengar. enjoy! august, 2018.