prolog

2.1K 151 7
                                    

"kau yakin" tanya seseorang dihadapannya, matanya jelas menunjukan keprihatinan untuk lawan bicaranya.

"aku yakin" jawab taeyeon, memaksakan senyumnya.

"ini bukan karena aku harus, aku hanya ingin membantunya"

___

"lakukanlan sesukamu, aku mengandalkanmu" seorang pria paruh baya mengajaknya bicara, taeyeon hanya mengangguk sebisanya, berfikir keras mengapa ia melakukan ini.

Tidak biasanya taeyeon mengisi acara semacam variety show, karir nya sebagai penyanyi sudah cukup membuatnya puas, sudah cukup mengisisi kantong dan rekeningnya. Taeyeon tidak berlari dari kenyataan bahwa kemampuan tampil variety shownya cukup buruk, ia bahkan tidak bisa membalas lelucon orang lain dan malah merusak suasana, tapi kali ini ia harus memaksimalkan kemampuan yang ia punya.

Jadwalnya benar-benar padat, bahkan ia tidak sempat melicinkan tenggorokannya sekedar meneguk air mineral, manajernya juga kewalahan magurusi jadwal variety show yang serba mendadak, pengalaman pertama yang melelahkan.
____

"aku minta maaf" tiffany membuka suara untuk pertama kalinya sejak taeyeon datang ke backstage, menyadarkan gadis pirang itu dari lamunannya.

"tidak apa-apa tiff" jawab taeyeon mantap

"kau tidak harus melakukannya, kau masih punya waktu, kita batalkan saja" tiffany memilih menghampiri taeyeon dan mencoba lebih dekat dengannya.

Taeyeon tidak memberikan respon yang berarti selain memejamkan matanya, jika bisa memilih untuk tidka melakukannya, tentu dia tidak akan repot-repot mengatasi skandal yang bahkan tidak sekata pun menyebutkan namanya, jika bukan karena keegoisan hatinya yang tidak mau mendengarkan kelogisan taeyeon, bisa dibilang taeyeon bahkan tidak akan mau mendengar kabar bahwa tiffany masih hidup di dunia.
_____

Taeyeon meringis sedikit saat lie detector menyengatnya sebagai tanda ia berbohong bahwa dia tidak pernah berciuman sebelumnya. Sungguh bukan pertanyaan yang dia duga, terkadang sebagiannya benar-benar menyentuh privasi taeyeon, dia kesal,  tapi harus profesional.

"jja, pertanyaan terakhir, kami benar-benar ikut penasaran setelah pertanyaan ini menjadi yang paling ditanyaakan di twitter" jae suk bertanya dengan nada khasnya.

'inilah saatnya' batin taeyeon

"semua orang penasaran tentang bagaimana hubunganmu dengan tiffany" jae suk menyelesaikan pertanyaannya dalam satu nafas, seolah tau bagaimana hati teayeon juga ikut berlari seiring pertanyaan itu tergulir.

Entah bagaimana keadaannya saat ini, mendengar pertanyaan itu membuat hatinya kembali bereaksi, memunculkan rasa sakit yang sudah susha payah dia singkirkan sebelumnya, walaupun tidak pernah hilang, setidaknya hatinya pernah sembuh, walaupun kini luka itu terbuka kembali, seakan belum kering dan tersiram air garam, sakit, sakit sekali.

"kami tidak pernah putus"

TBC

Ini baru prolognya, saya penulis pemula yang kebetulan tergila-gila sama taeny, saya mohon kerjasamanya untuk vote dan coment biar saya semangat ngelanjutinnya, mohon maaf kalau masih ada kesalahan, mohon dukungannya. 🙏
-nyus

If we are destined [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang