SS #2 : About Kim Taeyang

635 87 13
                                    

About Kim Taeyang

12 tahun lalu

"Taeyang-ah, bagaimana bisa kau tumbuh sebaik ini"

Taeyang menatap sekali lagi mata lawan bicaranya, hatinya menghangat dia merindukan sosok ini, ibu kandungnya Choi Ga young.

"Semua karena ayah, dia membesarkanku dengan baik--ah ibu juga tentu saja" ucap Taeyang hati-hati.

"Apakah kau baik-baik saja dengan adikmu Taeyeon? Apa kau tidak membencinya?" Gayoung mengusap puncak kepala Taeyang.

Taeyang terdiam sedikit banyak dia bingung dengan pertanyaan tiba-tiba ibunya bagaimanapun Taeyang sudah berusia 18 tahun, sudah bukan waktunya lagi merasa iri pada adik sendiri.

"Bertahun-tahun kami hidup bersama untuk apa aku iri padanya?" Taeyang balik bertanya.

"Ah tidak, ibu senang kalian akur--tapi Taeyang, bagaimanpun ibu sangat menyayangimu, ibu ingin kau bahagia bagaimanpun caranya" kata Gayoung tersenyum hanyat pada putranya.

***

"Kalian berdua sudah sama-sama dewasa, apa kau pikir ayahmu tidak mempertimbangkan Taeyeon sebagai pewaris hanya karena kita berhasil mengusirnya keluar dari rumah utama!?!" kali ini Gayoung meninggikan suaranya menatap lekat Taeyang yang memasang wajah balik menantang.

"Ibu bisa lakukan sendiri, kenapa harus aku yang melakukannya?!, aku bahkan tidak sudi melihat televisi karena Taeyeon selalu ada disana setiap hari!!" kata Taeyang menyalak.

"Taeyang kau menyanyangi ibu kan? Ini semua untukmu, jangan sia-siakan semua yang sudah kita lakukan" Gayoung menurunkan suaranya berusaha mendapatkan lagi perhatian putranya.

"Apa yang aku dapatkan dengan menjadi pewaris sementara ibu menyimpan bukti penggelapan dana bank yang melibatkan perusahaan?!" Kata Taeyang terengah. Dia lelah.

"Jika kau yang menjadi pewarisnya maka kau bisa terus menyembunyikan buktinya" ucap Gayoung menyeringai.

***

"Lihat betapa membanggakannya Taeyeon, apa kau masih berfikir ayahmu tidak menyesal mengusirnya?"

Taeyang mendengus frustasi, bagaimanpun yang dia lakukan sudah terlampau jauh, hatinya ikut mengeras seiring dengan rangkaian kejahatan yang disekongkolkannya dengan sang ibu. Kini untuk mendengar apalagi melihat prestasi Taeyeon yang muncul dipikirannya hanyalah balas dendam dan kemarahannya.

"Haruskah aku merenggut lagi kebahagian adikku?"

***

Taeyang menatap lagi tumpukkan kertas didepannya, ini sudah menjadi pertemuan diam-diam yang kesekian kali dia lakukan dengan ibunya.

"Media play?" tanyanya.

Kiranya tumpukan kertas itu berisi skenario yang dianggap paling bagus untuk melancarkan rencana mereka berdua.

"Apa sulitnya berakting dengan skenario? Ini hanyalah skandal yang harus kau buat-buat, sisanya biar ibu yang atasi"

"baiklah"

***

1 jam sebelum kepergian Tiffany dan Taeyeon ke LA

"Apa katanya?"

"Dia bilang mereka akan segera pergi ke LA"

"Pasti hubunganmu dengan pacarmu romantis sekali, sampai kegiatannya dia laporkan padamu"

"Ah, jika bukan karena kau, aku tidak bersedia menjadi pacarnya, Taeyeon juga temanku, haha"

"Baiklah, aku berterima kasih padamu, kau sudah membantuku sejauh ini"

"Apa saja untuk teman"

"Semuanya jadi lebih mudah bagiku, ternyata bagus juga punya mata-mata"

Tbc

Gimana udah gak bingung lagi kenapa si Taeyang itu? Atau masih bingung? Kalau masih bingung ya tunggu aja lanjutannya semoga author masih dikasih umur~~

If we are destined [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang