4. Past Memories

2.1K 333 7
                                    

Renjun menghela napas, ketika memasuki kediaman Renji. Rasa hampa langsung melingkupinya. "Jika aku dirumah, Mama sudah menyambutku. Aku benar-benar sendirian."

Setelah bermonolog sebentar Renjun segera melepas sepatunya, meletakan pada rak sepatu. "Aku jadi rindu Mama."





Flashback On•



"Aku pulang.."

"Wah.. Anak Mama sudah pulang?"

Renjun tersenyum, dan segera menghambur pada pelukan Mama. "Bagaimana hari ini? Menyenangkan?"

"Tidak terlalu buruk, Haechan penghibur ulung."

"Cepatlah mandi dan makan, Mama siapkan makanan di meja."

"Baik."

Renjun tersenyum, dan segera berlalu menuju kamar. Selalu seperti itu, Mamanya akan selalu menunggunya pulang, menanyakan kabar dan apa yang ia lakukan.

Setelah selesai seperti biasa ia akan kembali turun dan menikmati makan siang bersama Mama.

Sesibuk apapun sang Mama, beliau selalu meluangkan waktu untuknya, walau harinya selalu berjalan biasa saja, setidaknya ia memiliki orang-orang yang menyayanginya.

"Ya Renjun-ie.. Apa pantatmu tidak kebas duduk terlalu lama?"

Renjun menoleh, melihat sang Mama menyembulkan keplanya di balik pintu. "Kerjaanmu hanya duduk, belajar duduk, bermainpun duduk, pantatmu tidak sakit?"

Renjun terkekeh sebelum mematikan playstationnya. "Apa Haechan dan Lucas sudah datang?"

"Ckckck, jahat sekali bukannya menjawab pertanyaan Mama malah balik bertanya."

"Ahh.. Mama pantatku baik-baik saja." jawabnya sembari memeluk sang Mama.

"Kamu ini selalu saja begitu. Turunlah mereka sudah menunggu."

"Baiklah.. Mama akan pergi?"

"Tentu saja, Mama harus ke restaurant."

"Hati-hati.." ucapnya sembari mengecup kening sang Mama.

"Kau ini persis Papamu!"


...

"Yak! Berhentilah bertengkar dan kembali serius."

Haechan menggerutu, kembali duduk di samping Renjun. "Jangan terlalu serius, keriput di dahimu akan cepat datang nanti!"

Renjun memutar bola matanya malas. "Sebentar lagi ujian kenaikan, keriput sedikit gak masalah.."

"Bener tuh Ren.." Lucas membela.

"Bener-bener gundulmu! Daritadi kamu ngajakin ribut mulu.." Haechan mengomel, sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul teman kelebihan kalsiumnya itu.

"Chan-ie sudah.."

"Bisa gila aku Ren.."

Temporary Soul (Flower Seeds Of Life) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang