15. The Return Of Life (Jung Renjun)

1.7K 281 28
                                    

Kedua kelopak mata itu terbuka perlahan, biaskan cahaya kedalam retinanya. Terasa hidup kembali. Dengungan terdengar ditelinganya, sedikit ricuh tapi ia tidak bisa memastikannya.

Sampai merasakan beberapa orang berpakaian serba putih mendekat melakukan sesuatu pada tubuhnya.

Ia hanya diam tak bergerak.








...







Doyoung menyapukan jemarinya di atas rambut lembut Renjun dengan sayang, berterima kasih kepada Tuhan telah membuat anaknya kembali membuka kedua matanya.

Kecemasan selama hampir tiga bulan terakhir terbayar sudah ketika ia bisa kembali saling melempar pandangan dengan sang buah hati.

"Mama sangat khawatir.." Doyoung membuka suara. "Tapi tidak lagi.." Ia mengusap setitik air mata yang menetes di pipinya, "Mama takut kehilangan untuk yang kedua kalinya.."

Alis Renjun bertaut tidak mengerti, saat Papanya justru meremat pundak sang Mama seolah memberi kekuatan lebih.

Satu hal mutlak yang tidak pernah bisa dibantah yaitu kehilangan atau kematian. Semua kuasa Tuhan dan di kendalikan oleh tangan sang kuasa tanpa bisa dilawan sang hamba.

Jika saja ia memiliki kekuatan untuk memutar waktu dan kembali dimasa itu, Renjun ingin memperbaikinya.

Yang Renjun ingat adalah ia belum meminta maaf pada seseorang yang ia sayangi dalam diamnya selama ini. Tapi tanpa disadarinya ia justru tertidur dengan lamanya.

Gundukan tanah merah itu sudah menjadi bukti, bahwa ia benar-benar tak bisa mengucap maaf atau rasa terimakasihnya selama ini.

Dua minggu yang lalu, Renji kehilangan nyawanya. Tidak ada yang mengetahui sebab pastinya.

Papanya berkata bahwa Renji meninggal saat ia dirawat dirumah sakit, beliau di beri tahu oleh temannya yang bernama Mark bahwa Renji telah tiada.

Bahkan Mark berkata tak ada tanda-tanda, Renji hanya seperti tertidur nyenyak di ranjang rumah sakit.

Dokter pun tidak bisa memastikan apa yang terjadi, tidak ada luka selain lebam di wajah dan pundaknya, tapi pasiennya selalu mengeluhkan dadanya yang sesak dan pergelangan tangannya seperti disayat. Hanya itu sebelum Renji kembali tenang akibat bius dan kembali tertidur.

Dan banyak hal lagi yang Renjun sesali. Dan sebenarnya Renjun sendiri belum diperbolehkan pulang tetapi seminggu setelah ia membuka matanya, terasa seperti sia-sia ia berada disana. Ia baik-baik saja tak merasa kekurangan suatu apapun.

"Hyung semoga kau tenang disana dan bahagia.. Aku akan menemui temanmu nanti untuk bertanya."

Renjun diam sejenak, mengusap nisan hyungnya, seolah tengah mengusap kepala sang kakak. "Aku dengar banyak cerita dari Mama, katanya kau sering mengunjungiku di rumah sakit, aku berterimakasih.."

Semilir angin berhembus pelan menyapu wajah Renjun dengan tenang, seolah memberi jawaban untuk perkataannya.

Renjun tersenyum, lalu melangkah meninggalkan tempat peristirahatan terakhir saudara kandungnya, —Jung Renji.





...






"Paman Seo membunuh tantemu dan dia juga bunuh diri. Kudengar dari Mamamu Paman Seo seorang Mafia?"

Renjun menggeleng, enggan menjawab dan tetap pada posisinya. —tidur beralaskan paha Lee Jeno, kekasihnya.

Haechan memutar bola matanya jengah, setelah sahabatnya sadar dan bisa beraktivitas seperti biasa, Renjun berubah menjadi manusia super manja dengan Jeno.

Temporary Soul (Flower Seeds Of Life) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang