Renjun tengkurap, menatap buku diary ditangannya bimbang. "Apa aku harus membacanya?"
Alisnya bertaut, ia benar-benar berpikir keras. Jika ia membaca isinya Renji akan marah? Tapi jika ia tidak membacanya semuanya akan baik-baik saja? Atau jika setidaknya jika ia membaca isinya Renjun bisa sedikit banyak tahu tentang Seo Renji?
Ragu, tangan mungilnya bergerak membuka halaman pertama. "Aku harap ia tidak marah."
Selamat Malam.
Ibuku —Chittapton, dengan baik hati memberikanmu kepadaku. Katanya aku pendiam, dan harus memiliki seorang teman. Dan selama aku mencari teman dia memberikanmu padaku. Aku harus banyak bercerita katanya, agar dahiku tidak terus berkerut.
Kamu tahu? Aku sangat merindukan Ibuku, ia selalu sibuk berada di samping ayahku. Kadang aku iri, tapi aku tahu diri.
Dan kamu tahu tidak?
Siapa target teman pertamaku?
Dia —Renjun. Jung Renjun saudara kembarku.
—Ren
Renjun terhenyak. Renji ingin berteman dengannya? Tapi sejak kapan? Disana Renji tidak mencantumkan tanggalnya sama sekali.
Penasaran ia kembali, membuka lembar berikutnya.
Selamat Malam.
Rasanya sudah lama aku tidak melihatmu. Maaf ya.. Aku ragu untuk bercerita, lihatlah kamu jadi berdebu.
Rasanya impianku dilembar pertama harus gugur begitu saja.
Renji memiliki banyak teman, aku sampai tak bisa menjangkaunya. Padahal aku ingin memeluknya barang sekali seumur hidupku.
Kemarin aku menolongnya, aku hampir saja mati di tempat saat melihatnya hampir ditabrak motor.
Beruntungnya aku sempat menyelamatkannya.
Dia tersenyum padaku dan berterima kasih.
Ahh.. Adikku sangatlah manis.
—Ren
"Tapi kamu tidak mengatakan atau membalas perkataanku hyung.."
Selamat Malam.
Ahh.. Kamu tahu tidak?
Kurasa tidak, karena aku baru tahu tadi. Ternyata adikku sudah memiliki kekasih.
Namanya Lee Jeno teman sekelasku. Aku tahu ia tampan tapi aku tidak suka dengannya, entah kenapa.
Apalagi adik kelas yang sering bersama Ren, kalau tidak salah namanya Chenle.
Mereka sering sekali menatap penuh kebencian padaku, tanpa kutahu alasannya.
Tapi aku selalu melihat senyum Ren saat bersama mereka.
Aku jadi iri.
—Ren
"Kenapa kamu gak nulis alasannya? Apa yang membuatmu gak suka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Soul (Flower Seeds Of Life) [COMPLETED]
FanfictionKetika sang Dewa kematian mengambil bunga kehidupannya. Jung Renjun harus bertahan hidup dengan raga saudaranya-sampai benih bunga kehidupan yang baru mekar kembali. •Adaptasi dan terinspirasi dari Webtoon• •Planning : 20 chapter for 20 day• •Star...