11. Meet the Death Angel (Mark Lee)

1.7K 285 5
                                    

Ketika langit sore mulai menggelap Jaemin baru saja menginjakkan kakinya di depan kediaman Renji dengan wujud Malaikatnya, yang berarti ia tidak kasat mata.

Langkah kakinya terhenti saat matanya bertemu pandang dengan seseorang yang ia yakini bernama Mark Lee, sang ketua kelas.

Jaemin mengalihkan pandangannya sebentar. Tidak mungkin si Mark Lee itu melihatnya kan?

Jadi Jaemin mengambil langkah tenang dengan berjalan ke arah pagar, dimana Mark berdiri disana.

Ia harus berhenti ketika kakinya ingin melangkah pada pintu gerbang. "Apa tubuhmu bisa menembus pagar?"

Jaemin menoleh, terkejut saat Mark bersuara di belakangnya dan Mark sendiri tengah bersedekap dada dengan sebelah alis yang terangkat tinggi.

"Kau bisa melihatku?" seru Jaemin tanpa bisa di cegah.

Membuat kerutan di dahi Mark tercetak dengan jelas. "Memang kamu hantu?"

Mata Jaemin terbeliak kaget, seharusnya Mark Lee tidak bisa melihatnya, itu sudah menjadi hal yang mutlak.

"Kau indigo?"

Mark mundur selangkah, ketika Jaemin mencondongkan tubuh ke arahnya. "Aku tidak bisa melihat hantu tuh?"

"Tapi kau melihatku?"

Kepala Mark meneleng ke kanan. "Memang kamu hantu?"

"Apa kau akan mati?"

Alis Mark saling bertaut semakin bingung. "Kenapa kamu terus berbicara hal aneh?"

Jaemin mengusap dagunya berpikir. "Jika kau akan mati cepat, seharusnya aku bisa melihat angka yang menunjukkan berapa hari lagi kau akan hidup, tapi kenapa tidak ada?"

Kini Mark yang mencondongkan tubuhnya, membuat Jaemin mundur selangkah kebelakang. "Jangan berbicara secara berputar, aku mulai pusing." keluh Mark menyentuh kepalanya.



"Loh? Kalian?"






...




"Jadi jelaskan padaku.."

Mark berucap tegas, setelah keheningan mengambil alih beberapa waktu di ruangan tengah kediaman Renji.

Renjun sendiri tengah meremat kedua tangannya gugup, takut untuk memulai. Sedangkan Jaemin terlihat terus berpikir, bahkan ia masih dalam wujud Malaikatnya.

"Kuharap kau akan percaya.." Ini Jaemin, setelah berpikir berulang kali ia memutuskan untuk menjelaskan, karena dirinya sendiri penasaran kenapa pemuda bermata bulat itu bisa melihatnya.

"Aku adalah dewa kematian, atau manusia sering menyebutku Malaikat Kematian? Entalah.. Tapi itu adalah aku.." jeda sejenak, "aku disini melakukan kesalahan, jadi aku memutuskan bertanggung jawab."

Jaemin melirik Renjun yang menunduk. "Yang ada di sampingmu itu adalah Renjun dengan tubuh Renji.."

Penjelasan awal itu mampu membuat perematan imajiner di kepala Mark. "Maksudmu?"

"Kau tahu kejadian kecelakan Jung Renjun?"

Mark mengangguk, itu terjadi dua minggu yang lalu. "Apa ada hubungannya?"

Jaemin mengangguk mantap. "Tentu itu ada, dihari yang sama Renji melakukan aksi bunuh diri."

Jaemin mendesah berat. "Apa aku harus menjelaskan sampai mendetail?"

Temporary Soul (Flower Seeds Of Life) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang