Sabtu Bahagia.

28.4K 889 12
                                    

Part 7.

Neta POV.

Seperti ajakan Gilang kemarin, hari ini aku akan pergi dengannya, kami belum menentukan tempat yang akan kami kunjungi, kami akan memikirkannya nanti di jalan.

Sudah jam 1, aku masih memilih baju dan akhirnya aku menemukan satu, baju model Sabrina berwarna pink salem ku, baju ini jarang aku gunakan tapi baju ini adalah salah satu baju favorite ku.

Setelah merasa oke, lantas aku Memanggil Andri dan memintanya untuk memotretku, dengan gaya malas-malasan dia mengarahkan kamera ponsel kearahku. Dia mengambil fotoku dengan terpaksa, untung hasilnya bagus, kalau tidak dia akan aku siksa seharian.

"Kamu yakin, Gilang enggak marah kamu pakai itu, minim banget Kak." Seru Andri menasihatiku.

"Diam Lo." Seru ku pada Andri.

"Itu Gilang sudah datang." Serunya memberitahu ku.

"Oke, bye Adik tersayang." Aku memukul pundak Adikku dan pergi meninggalkannya.

Aku membuka pintu ku dan langsung menyambut Gilang dengan senyuman.

"Sudah siap ?" Serunya.

"Iya sudah, yuk pergi." Jawabku. Aku mengangguk dan dia langsung menuju kearah mobilnya. Gilang memundurkan mobilnya kearah ku, lalu dia turun lagi dan membukakan pintu untukku, dia sangat baik dan romantis hari ini, dan tentu saja dia sangat tampan hari ini, ya walaupun hari-hari yang lain dia juga tampan, cuma hari ini super tampan pokoknya.

"Kita mau ke mana Gilang." Tanyaku ketika kami sudah jalan.

"Terserah Kakak, Kakak ada yang mau di kunjungi tidak ?" Tanyanya padaku, bahasanya juga lembut dan enggak jutek, apa Gilang kesambet ya.

"Kamu mau nonton enggak Gilang ?" Ajakku, aku ingin melihat reaksinya.

"Boleh, yuk kita nonton." Nah loh dia mau, tumben banget nih anak baik.

"Gilang ?" Panggil ku padanya.

"Hm.." Dia melihatku, cukup sudah tatapannya buat aku meleleh, kenapa aku jadi seperti tergila-gila gitu sih melihat Gilang hari ini, enggak seperti biasanya.

"Jangan panggil aku Kakak bisa, rasanya kayak aku mau nikah sama Adikku sendiri gitu, panggil nama saja, biar nyaman." Jelasku padanya.

"Neta saja ! Kakak yakin ?" Ucapnya.

"Iya Neta saja."

"Enggak lah, enggak sopan kayaknya."

"Tapi aneh kali kalau kamu panggil aku Kakak, kelihatan banget aku tua nya dari kami, please Neta saja lah panggil akunya, lagian juga kamu sering panggil aku kamu juga kan , daripada kamu tambah Kakak, mending ganti nama saja lah."

"Terserah deh kalau Memang hal itu membuat kamu senang, jadi mulai sekarang aku akan panggil kamu Neta ya." Aku mengangguk bahagia.

Sesampainya di Mall, kami langsung ke bioskop memilih salah satu Film Action dan menonton dengan cermat. Aku sangat suka Film Action, jadi aku sama sekali tidak teralihkan dari Film tersebut, padahal aku merasa kok dari tadi Gilang mencoba untuk menyentuhkan tangannya ke tanganku. Enggak tau deh apakah cuma enggak sengaja kesenggol, atau Memang disengaja. Aku mencoba untuk meletakkan tanganku di penyanggah kursi yang ada, tangannya sekarang berada di perutnya, aku menunggu beberapa saat apakah dia akan menyentuh tanganku, tapi dia sepertinya malah fokus nonton, aku jadi kesal.

Akhirnya setelah Filmnya habis, aku mengajaknya makan, dan kali ini dia juga enggak nolak.

"Ingin Pizza ?" Kataku padanya.

Brondong Itu, Suamiku ! #1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang