Part 10
Gilang POV.
Flashback 5 bulan yang lalu.
"Gilang, besok temani aku ke rumah Bunda ya." Seru Dina.
"Oke baiklah Din, aku jemput jam berapa." Tanyaku pada Dina.
"Jam 3 saja, kita akan menginap di sana, apakah tidak masalah ? Bunda sudah sangat kangen sama aku, dia juga menanyakan kamu terus." Dia mengajakku menginap di rumah bundanya. Lagipula ini bukan sekali dua kali dia mengajakku, Bundanya juga sudah sangat dekat denganku, tapi tenang saja aku di sana tidur dengan Adik Laki-lakinya.
"Berapa lama kita di sana.?" Tanyaku pada Dina.
"Minggu siang kita bisa pulang kok, aku sangat merindukan Bunda. Kamu bisa kan, Gilang ?"
"Baiklah kalau begitu, aku akan jemput kamu ya."
Dina Memang tinggal sendirian di sini, karena Bundanya tinggal di desa yang cukup jauh untuk Dina bolak balik dari rumahnya ke tempat kuliah, jadi dia memutuskan untuk mengontrak selama Kuliah, kontrakannya berada di dekat Kampus, Dina Memang sosok yang mandiri, dia juga lembut dan baik hati. Saat ini aku dan Dina sedang menjalani hubungan, kami Memang sudah kenal lama, aku juga sudah tahu Dina menyukaiku dari dulu, tapi aku sebenarnya hanya mengganggap Dina sebagai teman saat itu, lagipula hatiku masih tertuju pada satu orang saat itu, yaitu Kak Neta, Tetangga dekat rumahku, hanya saja aku tidak tahu bagaimana perasaanya, tapi Memang mungkin banyak yang menghalangi kami untuk bersama, salah satunya jarak usia kami yang terpaut jauh. dan akhirnya lambat laun Dina yang begitu baik dan perhatian sama aku, apalagi dia selalu ada menemaniku, membuatku luluh, dan sekarang kami memutuskan untuk menjalin hubungan hingga sekarang.
Kembali ke Kak Neta, Aku telah mengenal Kak Neta dari aku kecil, kata Mama, dulu ketika aku masih kecil dia selalu mengasuhku, membantuku, dan merawatku, walaupun aku tidak terlalu mengingatnya. Tapi Memang ketika aku beranjak besar dan mulai mengerti, aku tahu dia Memang sosok Kakak yang baik, dia selalu bersamaku dan menghabiskan banyak waktu denganku, padahal aku sendiri memiliki 2 Kakak perempuan tapi aku malah lebih dekat dengannya daripada dengan Kedua Kakakku. Kak Neta sangat baik, penyabar, dan penuh kasih sayang, dia lebih tua 5 tahun dari ku, tapi mukanya sangat baby face, dia tidak menua bahkan sampai sekarang. Anehnya semakin aku dekat dengannya, timbulah perasaan yang bisa dibilang suka, ya aku mulai menyukainya, perasaan itu tumbuh seiring waktu. Dan lucunya aku selalu berharap memiliki istri masa depan seperti dia, dan dari kecil aku juga sudah menekadkan dalam hidupku untuk menjadikan dia sebagai istriku.
Hingga suatu saat ketika aku kelas 1 SMA, dan dia saat itu sedang Kuliah, umurku masih 16 ketika itu, dan dia sudah berumur 21 tahun. Aku mengatakan cinta padanya, tapi sayangnya dia menolak ku mentah-mentah, tentu saja aku merasa hancur dan berantakan, aku yang begitu mengidolakannya, begitu menyukainya bahkan aku tidak pernah berpaling dengan wanita manapun selain padanya, hanya saja dia menolakku begitu saja dengan alasan, aku seperti Adikknya.
Flashback 5 tahun yang lalu. Di rumah Kak Neta.
"Kak Neta bisa kita bicara." Seruku.
"Bicara apa Gilang ? Silakan bicara ! Tapi kok muka kamu serius banget sih Gilang, kamu ada masalah ya ?" Balasnya, yang tampak khawatir denganku. Dengan tekad yang kuat, aku memberanikan diriku, menekadkan semua keberanian untuk mengatakan cinta padanya, dengan tegas aku langsung bicara.
"Kak Neta, aku menyukai Kakak, Kakak mau enggak jadi pacar aku ?" Ucapku padanya, setelahnya karena takut dan malu aku langsung menundukkan kepalaku.
Dia yang terlihat tadinya khawatir , tiba-tiba tertawa keras sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aduh, Gilang,,Gilang. Kok kamu itu ya lucu banget, kamu itu Adeknya Kakak, masak Kakak sama Adek pacaran sih. Haram tau hukumnya." Aku langsung terkejut ketika dia memberikan alasan itu, kami kan bukan saudara kandung, kenapa dia memberikan aku alasan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu, Suamiku ! #1 [END]
RomanceBerondong Itu, Suamiku ! Menikah dengan anak remaja ? Memikirkannya saja sudah membuat hati gundah kelana. Kok bisa ? Itulah yang menjadi pertanyaan setiap orang yang mengenalku, bahkan terkadang diriku sendiri. Siapakah dia ? Dia adalah Tetanggaku...