Kemarahan Besar.

32.3K 973 20
                                    

Kemarahan Besar.

Author POV.

"Kamu kejar maka aku akan membatalkan Pernikahan ini." Seru Neta pada Gilang.

Kaki Gilang berhenti seketika langsung menjadi kaku, dia tidak menyangka Neta akan berkata mengancam seperti itu. Lalu Gilang tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Aku ingin pulang sekarang." Seru Neta , Gilang hanya mengangguk, Neta berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh Gilang. Diperjalanan mereka hanya diam saja tanpa sepatah kata pun yang keluar, Neta sudah sangat emosi sebenarnya, hanya saja sekarang Gilang sedang menyetir. Neta takut mereka ada apa-apa.

Lalu Neta mengirim pesan kepada Adikknya.

"Apakah kalian di rumah?"

"Kalian siapa?"

"Mama, dan kamu!"

"Mama di rumah Gilang, lagi masak kue lapis, aku lagi main PS di dalam kamar Memangnya kenapa ?"

"Bagus, kamu diam di kamar pasang Headset dan kamu besarkan Volume nya dan jangan keluar apapun yang terjadi, aku sebentar lagi pulang soalnya."

"Baiklah."

Ya Andri tahu pasti apa yang akan dilakukan Kakak nya nanti, dia akan mengamuk sejadi-jadinya seperti orang gila untuk melampiaskan kesalnya, karena dia suka sekali memendamnya dalam waktu yang lama. Dan kalau sudah enggak ditahan dia akan melampiaskannya pada siapapun , termasuk Andri. Tapi karena Neta sudah bilang Andri jangan keluar berarti akan ada mangsa yang lainnya, yang tidak lain adalah Gilang pastinya.

Sesampainya mereka di depan rumah Neta.

"Turun ,aku mau bicara." Seru Neta dingin.

"Besok saja, aku mau pulang." Balas Gilang.

"Pulang ? Kamu yakin mau pulang ? Pulang, apa ke tempat cewek itu, turun sekarang juga dan masuk ke rumah, aku mau bicara."

"Besok kan bisa Kak Neta, sekarang aku sangat lelah."

"Jangan buat aku mengulang kata-kata aku berkali-kali Gilang." Gilang hanya menghela napas lalu dia turun dari mobilnya. Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, tapi suasana sangat hening. Neta menarik napasnya lalu mulai membuka mulutnya untuk bicara.

"Siapa cewek tadi, Dina kan namanya, apa hubungan kalian. Kamu bisa jelaskan ? Benar itu pacar kamu , kenapa kamu enggak pernah cerita kamu punya pacar ?" Neta bicara dengan serius sambil menatap wajah Gilang.

"Aku sudah putus dengannya, dia sekarang hanya Teman Kuliah ku saja, tidak lebih." Jawab Gilang singkat, padat dan jelas.

"Bodoh,,,apa pura-pura Bego."

"Mulutmu dijaga Kak Neta."

"Kamu yang harusnya jaga sikap kamu, dan Makanya kalau aku nanya itu dijawab, jangan suka mengalihkan pembicaraan sama menghindar terus, aku tanya apa hubungan kalian ? Kamu yakin sudah putus dengannya ?"

"Mantan, teman satu kuliah, sudah jelas kan." Seru Gilang.

"Mantan ? Hahaha ,,,mantan kok masih kayak gitu! Kalian balikan ? Kamu masih suka sama dia, karena pastinya dia masih suka sama kamu. Apakah dia tau kamu mau nikah sama aku ? Pastinya dia enggak tahu kan, karena dia saja terkejut tadi, kenapa kamu enggak kasih tau dia ? Kamu enggak mau menyakiti perasaan dia karena kamu masih sayang sama dia, iya gitu ya kan, kamu bisa jawab Gilang, jawab aku sekarang ?"

"Dia cuma Mantan aku Kak, dan semua yang kamu pikirin itu enggak masuk akal semua, aku belum sempat saja beritahu Teman-temanku kita mau nikah, lagian kan undangan juga belum dibuat, kamu cuma salah paham Kak, lagipula dari kapan kamu perduli dengan hidup aku sih Kak, selama ini kamu cuek-cuek aja, dan kenapa kamu sekarang serba mau tahu tentang aku."

Brondong Itu, Suamiku ! #1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang