Perpisahan ?

26.4K 692 52
                                    

Part 18.

Author POV.

Ada saatnya dalam hidup kita akan menerima sebuah keputusan walaupun keputusan itu sangat menyakitkan dan tidak kita inginkan.

"Kamu sudah merenggut anakku, kamu membunuh anakku, kenapa,,,kembalikan anakku, kembalikan,,,kembalikan...." Suara itu terniang-niang di pikiran Gilang, dia duduk di lantai yang dingin di depan pintu kamar Neta.

Sudah lebih dari beberapa jam Neta tidur karena obat penenang, semua tidak bisa tertidur, Mama Neta dan Mama Gilang sedang duduk bersampingan menjaga Neta sampai dia bangun.

Gilang menunggu Neta juga di depan Kamar Neta.

Andri, dan kedua Papa dari mereka berdua sedang di kantin meminum Kopi untuk mengusir rasa kantuk dan lelah.

"Bagaimana ini Mbak Yu, apakah Neta bisa memaafkan Gilang. Mbak Yu tahu sendiri Gilang bukan anak yang jahat, pasti ini kesalahpahaman."

"Kita enggak bisa ikut campur terlalu dalam Mbak, hanya mereka yang tahu apa yang terjadi, Neta itu orangnya susah banget Mbak, Mbak tahu sendiri bagaimana sikap dia dari dulu kan, Kita lihat nanti apa kata Neta kalau sudah bangun dan tenang, kita Cuma bisa berdoa mereka berdua baik-baik saja, lagian mereka masih muda, masih mudah emosi." Mama Gilang hanya mengangguk , dia berharap Neta bisa memaafkan Gilang, pikirannya sudah sangat buruk.

Hari sudah terlalu malam, sudah pukul 10 Malam tepatnya, Mama Neta dan Mama Gilang juga sudah tertidur, termasuk Papa Mereka yang tertidur . Tinggal Gilang yang sekarang masih terjaga, sekarang Gilang berada di sampingnya Neta, Andri sendiri harus pulang ke rumah karena dia harus menghidupkan lampu-lampu dari rumah mereka semua dan mengecek , takutnya nanti terjadi apa-apa, soalnya tadi ketika pergi semua rumah tidak diperhatikan.

"Neta,,,maafkan aku, maafkan aku,,aku akan melakukan apapun demi kamu yang mau memaafkan aku." Gilang terus-terusan berkata seperti itu, air matanya juga terus mengalir, dia tidak pernah sesedih ini dalam hidupnya.

"Kembalikan anakku Gilang, kau akan aku maafkan kalau kau bisa mengembalikan anakku." Seru Neta dan sukses membuat Gilang terkejut.

"Kembalikan anakku, apakah kau bisa mengembalikannya." Seru Neta lagi.

"Aku minta maaf Neta, aku tahu aku salah, aku khilaf, aku tidak sengaja, aku terlalu emosi saat itu, lagian kenapa kamu memancing amarahku, semua yang kamu lihat tentang aku dan Dina itu hanyalah kesalahpaham Neta, kamu keliru, dia menarikku aku bahkan langsung mendorongnya, tapi dia bersikeras, aku tidak tahu sampai mana kamu melihat hanya saja aku bersumpah aku mendorongnya dan meninggalkannya."

"Kamu kira aku perduli dengan apa yang kamu lakukan, terlepas dari yang telah kamu lakukan, intinya kamu telah membunuh anakku, tidak ada anak berarti tidak ada pernikahan, aku ingin cerai." Sontak kata-kata itu keluar dari mulut Neta, dan sukses membuat semua terperangah.

"Neta,,,,kenapa kamu bicara seperti itu, aku tahu aku salah, aku tidak bermasud Neta, apakah kamu pikir aku tidak sedih, apakah kamu pikir aku tidak tersakiti, dia juga anakku Neta, tidak mungkin aku tega membunuhnya , aku juga sakit Neta, tidak bisakah kita berjuang untuk sembuh dari luka ini, banyak orang yang melewati rumah tangga bahkan dari kita parahnya, tapi kenapa kau mudah sekali mengatakan kata itu Neta, tidak aku tidak akan menceraikanmu."

"Aku akan mengurusnya, kau tenang saja, perceraian ini akan lebih cepat dari yang kau bayangkan. Keluar sebelum aku mengamuk dan membuat ribut." Lalu Neta memandang tajam kearah Gilang. Gilang mundur seketika, saat ini dia takut, jelas dia takut, dia tidak pernah melihat Neta semengerikan ini, seolah Neta sudah di luar kendali, lebih baik dia mundur dulu sampai Neta Benar-benar tenang, dia tidak ingin Neta semakin parah dan bisa melukai dirinya sendiri.

Brondong Itu, Suamiku ! #1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang