Tarung 2

41 0 0
                                    

"Sebenarnya aku ada kursus piano sepulang sekolah,tapi karena aku juga ingin bertemu idolaku makanya aku rela bolos menemani kakak ke sana" anak yang masih pelajar tersebut menceritakan hal itu sembari menunggu bis di halte.
"Lantas kenapa kau tidak ke sana sendiri sejak dulu?"
"Hei..hei..Kakak mengejekku atau apa? Kakak tidak tahu ya ,raja Exra sejak pertama kali diangkat menjadi raja membuat aturan bahwa orang dengan status pelajar dilarang pergi menggunakan kendaraan umum ke luar kota tanpa ditemani oleh orang dewasa".
Tak lama kemudian bis yang ditunggu datang. kendaraan umum dan pribadi memiliki beberapa perbedaan jalur untuk mengurangi kemacetan. Tentu saja waktu yang digunakan kendaraan umum untuk tiba lebih lama dibandingkan kendaraan pribadi. Petugas bis mendatangi tempat duduk Lexar dan anak tersebut.
"Bisa perlihatkan tanda pengenal kalian?"tanya petugas itu.
keduanya lalu memperlihatkan kartu pengenalnya. Petugas memperhatikan kartu pengenal yang ditunjukkan.
"Kalian pergi bersama-sama kan?"
"Ya tentu saja,karena pelajar tidak boleh menaiki kendaraan umum ke luar kota sendirian bukan?"
"Baguslah,silahkan masukan kembali kartu tanda pengenal kalian"
Beberapa penumpang ada yang sempat menarik nafas karena mengira petugas tersebut akan dihajar oleh Lexar.kira-kira 2 jam kemudian mereka tiba di kota Victo, tempat di mana Hira tinggal dan berlatih. Lexar dan anak tersebut turun di salah satu halte bis.
"Kita harus berjalan dulu ke zona aman taxi-tech agar bisa dijemput,sebab di sini taxi-tech tidak diperbolehkan mengambil penumpang".
"Maaf,aku belum berkenalan denganmu"kata Lexar
"Tidak apa-apa,namaku Maxer,biasa dipanggil Max, aku juga mengidolakanmu,jika di arena pertarungan profesional aku mengidolakan Hira,maka di arena pertarungan jalanan aku mengidolakan kakak" jawab anak itu sambil tersenyum memperlihatkan giginya.
"Kira-kira apa yang harus kukatakan kepada orang tuamu saat kau pulang nanti ke rumah?"
"Tenang saja,ayahku jarang di rumah,bahkan dia tidak tahu aktifitasku apa saja"
"Kenapa bisa begitu?"
"Karena aku sendiri yang menentukan aktifitasku,aku hanya tinggal meminta uang untuk biaya sekolah dan kursusku"
"Lalu ibumu?"
"Dia sudah meninggal ketika aku masih kecil"sekali lagi dia tersenyum.
Lexar hanya terdiam setelah mendengar jawaban anak tersebut. Taksi yang telah dipesan datang tak lama setelah Max memesannya saat mereka ada di zona aman penjemputan taxi-tech. Sekitar 15 menit kemudia mereka tiba di lokasi. "Mau kemana kalian?"tanya pria berbadan kekar.
"Aku mencari Hira"jawab Lexar.
"Kau sudah tahu peraturan disini?"
Lexar hanya menggelengkan kepalanya.
"Sebelum kau bertemu dengannya kau harus bertarung dengan salah satu dari kami,jika tidak kau harus membayar biaya fasilitas di tempat latihan ini"tak lama setelah pria kekar tersebut berbicara beberapa orang dengan badan tak kalah kekar berdiri sambil melihat ke arah Lexar dan Max.
"Baik,aku terima"
"Silahkan pilih...kau ingin bertarung dengan siapa?".
"Tentu saja denganmu"jawab Lexar dengan tenang.
"Oke,mari kita masuk,arena ada di dalam gedung ini"
Seseorang yang menjadi wasit sudah bersiap juga di dalam arena.
"Mana sarung tanganmu?"tanya pria Kekar tersebut.
"Aku tidak punya"
"Oh tidak,memangnya kau biasa bertarung dimana?"tanya pria kekar sambil melemparkan sarung tangan ke arah Lexar
"Dia adalah Lexar petarung jalanan nomor 1 di kota Lore!!" Teriak Max saat Lexar memakaikan sarung tangan.
orang-orang di dalam gedung langsung terdiam mendengar teriakan Max, mereka semua tertegun, nama Lexar sudah cukup dikenal di kota lain walaupun dia hanyalah seorang petarung jalanan.
"Jadi kau adalah Lexar yang sering diceritakan oleh orang-orang ternyata,suatu kehormatan bagiku untuk bisa bertarung denganmu tanpa harus ke Lore".
Wasit yang juga sempat terdiam langsung bersiap untuk memberikan aba-aba.
"Siap....Mulai!!!"
Pria kekar tersebut langsung menyerang Lexar,akan tetapi Lexar mampu menghindari Serangan tersebut. Lexar menendang ke arah kaki pria itu , tetapi pria tersebut melompat. Lexar kemudian meninju ke arah Perut dengan segera pria itu menangkis serangan Lexar. Setelah kedua kaki pria kekar itu mendarat, Lexar lalu menendang bagian belakang lutut pria tersebut. Tak lama kemudian tanpa membuang waktu Lexar menggunakan lututnya untuk menyerang bagian perut pria tersebut. Dengan tangan kanannya pria itu memegang perutnya, Kemudian pria itu jatuh. wasit menghitung sampai 3 dan pria itu akhirnya dinyatakan kalah karena tidak bisa berdiri pada hitungan ketiga. Seluruh penonton hanya terdiam melihatnya. Tiba-tiba ada satu orang yang bertepuk tangan.
"Bagus anak muda,kau ternyata bisa belajar dari kesalahanmu" orang yg bertepuk tangan itu adalah Hira.

Bersambung.....

Tarung (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang