Tarung 28

8 0 0
                                    

Lexar dengan hati-hati membidik sapi liar di hutan tersebut dan secara perlahan melepaskan anak panah, namun untuk kesekian kalinya meleset dari target.

"Cobalah untuk lebih memperhatikan langkah kaki hewan itu" Kata Guru Kitto berdiri di belakangnya sejak dari pagi.

Lexar kemudian mengambil anak panah untuk kesekian kalinya dan melakukan apa yang dikatakan, matanya berfokus pada bagian yang menjadi sasaran dan kemudian dia memperhatikan dengan baik langkah kaki hewan tersebut, merasa sudah tepat akhirnya anak panah itu dilepaskan dan akhirnya berhasil mengenai sapi liar tersebut.

"Kerja bagus" 

Setelah berkata seperti itu Lexar dan Guru Kitto membawa hewan itu menuju tenda mereka.

"Besok kita kembali ke Lore untuk melihat jadwal serta petarung yang akan menjadi lawanmu" Kata Guru Kitto sambil memanggang daging.

"Baik guru"

Keesokan harinya....

Mereka berdua telah tiba di rumah dan menonton TV untuk melihat jadwal dan lawan yang akan dihadapi, babak 16 besar akan dimulai dalam 3 hari, para lawan sudah diumumkan melalui siaran TV dan pada babak ini, Lexar melawan juara dua tahun lalu yaitu Nival, sedangkan Zamaro mendapatkan lawan yang yang luar biasa yaitu Yuzor sang juara bertahan dan pertarungan Zamora melawan Yuzor akan menjadi pembuka pada babak 16 besar.

"Lawanmu kali ini adalah petarung yang luar biasa, namun hal itu tertutupi karena lawan Zamaro adalah juara bertahan tahun lalu, yaitu Yuzor, besok kita akan melihat pertandingan itu untuk melihat seperti apa pertarungannya" Kata Guru Kitto.

"Iya, aku juga ingin melihatnya" Kata Lexar sambil terus melihat siaran TV tersebut.

Di tempat Yuzor.....

"Ya seperti itu, lawanmu adalah debutan tahun ini di tingkat nasional, namun tetap saja tidak bisa diremehkan" Kata Solare selaku pelatihnya.

"Iya, Zamaro itu bukan petarung biasa, dia  adalah salah satu debutan terbaik pada kompetisi tahun ini, aku boleh jadi juara bertahan pada ajang ini, namun tahun ini adalah masa yang berbeda, banyak petarung hebat yang gugur pada babak sebelumnya oleh dirinya" Kata Yuzor sambil terus melatih pukulannya.

"Aku sudah berulang kali melihat video pertandingannya, sulit bagiku untuk melihat celah yang pas untuk menyerangnya, sehingga yang bisa kau lakukan adalah menguatkan seranganmu" Kata sang pelatih sambil terus memperhatikan Yuzor yang terus berlatih.

"Lalu bagaimana dengan Lexar yang akan menghadapi Nival?" Tanya Yuzor yang memiliki rasa penasaran tentang Lexar.

"Dia hebat juga, tapi aku belum bisa mengatakan dia salah satu pertarung terbaik, karena selama ini dia lebih sering bertarung di jalanan dan juga lawan yang dihadapi pada babak sebelumnya di atas kertas mayoritas memang tidak sepadan dengan dirinya, memang para pelatihnya adalah orang-orang hebat, tapi petarungnya sendiri juga adalah debutan di tahun ini, berbeda dengan Zamaro yang sampai saat ini baru satu kali melawan petarung debutan, yaitu Zergi yang dikalahkan dengan sangat mudah, sedangkan Lexar baru satu kali mengalahkan petarung yang berpengalaman di ajang ini yaitu Noef yang dikalahkan dengan mudah akibat dari kesombongannya sendiri"

"Noef itu petarung hebat, tapi dia suka meremehkan hingga akhirnya merugikan dirinya sendiri, karena itulah di babak 4 besar Nival bisa mengalahkannya hanya dalam 3 ronde" Katanya sambil mengingat final tahun lalu saat melawan Nival.

"Iya, siapapun yang kita hadapi sudah selayaknya pantang untuk meremehkan seseorang"

Yuzor kemudian memutuskan untuk beristirahat sebentar.

"Nampaknya kalian berbicara dengan serius" Kata Hira yang tiba-tiba muncul.

"Oh, sang juara dunia rupanya" Kata Yuzor sambil memberikan salam kepadanya.

"Aku tidak sabar lagi untuk menonton pertandingan kalian secara langsung" Kata Hira sambil menerima salam tersebut.

"Kalian?" Tanya Yuzor yang sedikit kebingungan.

"Ya, pertandingan dirimu melawan Zamaro, Lexar yang melawan Nival, dan pertarungan lainnya yang pasti memiliki banyak kejutan" Katanya dengan nada bicara yang antusias.

"Aku sempat mendengar kabar bahwa Zamaro dan Lexar pernah melawanmu?" Tanya Yuzor yang ingin memastikan.

"Ya, tapi mereka kalah karena melewati batas, jadi tidak bisa diremehkan juga, jadi aku ingin menyampaikan ini kepadamu, Zamaro bukanlah petarung yang suka menyembunyikan kekuatannya saat bertarung, di arena dia 'menjadi' seekor harimau yang siap menyingkirkan apapun di hadapannya"

"Ya dan hanya ada satu sosok yang bisa membuat harimau jantan menjadi diam" Kata Yuzor dengan tenang.

"Apa?" Tanya Hira yang sebenarnya sudah tahu apa yang akan dikatakan Yuzor.

"Harimau betina" Kata Yuzor sambil disambut tawa oleh Hira dan Solare tertawa.

"Bicara harimau betina, aku sempat melihat Zamaro dirangkul oleh seorang gadis, mungkin dia harimau betina itu" Kata Solare yang membuat suara tawa mereka menjadi semakin keras.

"Ya sudahlah, aku hanya ingin menyampaikan semangat untuk pertarungan yang akan berlangsung 3 hari lagi, sekarang aku harus pergi karena ada wawancara dengan para wartawan" Kata Hira sambil melambaikan tangannya.

"Oke Yuzor, sekarang mari kita lanjutkan latihan sebab kita bukan harimau betina" Kata Solare sambil disambut tawa kecil dari Yuzor.

Selagi mereka melanjutkan latihan, kedua harimau yang tadi mereka bicarakan sedang berdebat.

"Bukan begitu, harusnya begini" Kata Zamaro yang protes karena Carla yang mengubah setting tempat latihannya.

"Di sana kurang sinar matahari, jadi aku pindahkan ke sini" Kata Carla yang tidak ingin disalahkan.

"Sudah kita mulai latihan saja, tidak baik jika seorang pria tidak bisa menghargai hasil kerja wanita" Kata Jaeh-Yoon yang kesal karena kedua orang ini sudah berdebat sejak dari pagi.

Bersambung......

Tarung (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang