"Kalau misal Kakak masuk surga, lalu Kakak boleh menanyakan sesuatu pada Tuhan... Kakak bakal tanya apa?"
(Helaan napas panjang).
"... Apaan sih, kok nanyanya begituan."
"Penasaran aja, Kak. Tadi di kelas pada ngomongin begituan."
(Aku....)
"Nanti aku nanya, kenapa IQ-ku tinggi tapi EQ-ku rendah, padahal aku udah berotot gini loh."
"Ih, serius, Kak. Itu mana ada hubungannya...."
"Nanti ah, jawabannya pasti panjang. Sabarin ya, hehe."
"Ah, gitu!"
(....)
(Aku akan bertanya....)
(Kenapa ayah dan ibu meninggalkan kita?)
(Apakah karena mereka tidak menginginkan kita? Apakah karena kita tidak terencanakan?)
(Kenapa mereka membuang kita?)
(Apakah orangtua kita orang gila?)
(Apakah seharusnya kita tetap hidup? Atau mereka ingin kita mati sejak awal?)
(Kenapa mereka tidak menginginkan kita?)
(Kenapa kita harus melewati semua rintangan hidup konyol ini?)
(Kenapa mereka tidak pernah bertemu dengan kita lagi?)
(Apakah mereka salah pikir?)
(Apakah kita yang salah?)
"Kak, mana kuncinya?"
"Oh, ini, sebentar... nah."
"Melamun terus, bahaya loh."
"... Nggak kok, santai."
(Aku banyak tanya seakan-akan memang pasti akan masuk surga saja... konyol.)
[ Jika kamu ada di surga, apa yang ingin kamu tanyakan kepada Tuhan? ]
NPC'S 30 Days Writing Challenge
Eighteenth Daynote:
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Silver Lining: NPC's 30 Days Writing Challange
Short StoryKarena kita tidak selalu memiliki harapan untuk melalui semua hal ini. Update setiap hari mulai tanggal 1 hingga 31 Agustus untuk mematahkan semangatmu dalam rangka event @NPC2301.