╭ bingkai ╮

54 18 4
                                    

"Ayah, aku mau bicara." Pemuda itu menarik kursinya, memajukannya. "Aku tidak pernah ingin ini terjadi," ujarnya pelan.

Tidak ada jawaban. Ia mengembuskan napas, lalu memperbaiki letak kacamatanya.

"... Yah, aku tidak ingin menerima adik ini.

"Dari awal ia lahir, aku tidak memiliki sedikitpun rasa peduli padanya. Ia tidak sama denganku. Ia tidak sama dengan adikku.

"Aku tidak dapat merasakan aura hangatmu sama sekali darinya.

"Aku benci fakta bahwa ibu menyayanginya. Bahwa ibu menerimanya sebagai seorang anak. Menggelikan.

"... Semuanya karena suami baru istrimu itu.

"Semakin lama aku memperhatikannya, ia berubah. Kau harus melihatnya, Yah. Ia menjadi pilih kasih, egois, tidak tahu diri... argh, tidak seperti dulu saat kau ada di sisinya!

"... Aku tidak mengerti mengapa kau harus pergi."

Pemuda itu beranjak dari kursi, membalik bingkai foto ayahnya menghadap dinding, lalu pergi.

[ Apa yang ingin kamu ucapkan pada orangtua? ]

NPC'S 30 Days Writing Challenge
Fourteenth Day

note:
   Sang "suami baru" sudah pernah menjadi sosok tokoh utama pada salah satu cerita di sini.

Not a Silver Lining: NPC's 30 Days Writing ChallangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang