[G]
Ucapan Haechan waktu itu benar-benar menggugah perasaanku. Ketika dirinya yang bahkan tak memiliki hubungan pernikahan atau pertunangan, aku yang justru sudah terlalu buyut untuk berpikir sebagai bujangan malah tak pernah berpikir ke sana. Membayangkannya saja tidak apalagi bertanya. Haechan memang sesuatu.
Kalau semisal Jeno bertemu dengan Haechan dan menikahinya, aku mungkin akan turut bahagia. Karena Haechan sempurna. Luar maupun dalam.
Dalam artian tak sekalipun dirinya menampakkan kepalsuan. Haechan seseorang yang terbuka. Berpikiran rasional dan ke depan.
Oh, itu memang seperti diriku. Yang dulu. Yang sebelum berurusan dengan tuan Lee Jeno.
Karena yang berada selingkungan terkadang merubah kebiasaan. Aku yang dulunya sama ceplas-ceplosnya seperti Haechan, sekarang seperti memiliki cakram rem super.
Meh, lupakan.
"Aku sedikit demam."
begitu Haechan tiba di dekat meja kerja ku. Tangannya menempel pada dahiku. Dahinya mengerut. Bibirnya mengerucut. Matanya menerka.
Haechan menghembuskan napasnya mengatakan, "Kau itu selalu sakit kalau tidak memiliki ide."
Gantian aku yang merengut. Mendengar ucapannya barusan membuat moodku semakin buruk.
"Ini juga bukan kemauanku tahu." aku menjawabnya. Dan saat itu, tiba-tiba saja pening menyerangku.
Kepalaku seperti berputar di antara gumpalan tornado hingga membangunkan rasa mualku.
Jangan lagi!
"Jaemin!"
Teriakan Haechan menjadi hal terakhir yang ku dengar.
Aku berlari kencang. Menerobos pintu dan memasuki salah satu bilik yang kosong. Aku kembali mengeluarkan makanan yang tadi pagi ku santap.
"Ugh!" aku menarik tisu toilet untuk memberaihkan bibirku.
Aku berniat untuk bangkit dari sana. Tapi aku tidak menyangka kalau semuanya justru menggelap.
♣🔹♣
Mencium bau alkohol ketika siuman benar-benar tidak mengenakan. Dengan memegangi pelipisku, aku bangkit dari tiduranku. Sebenarnya, aku masih tidak tahu ini ada dimana.
Tapi saat itu aku mendengar Haechan berteriak, "Jaem!," begitu keras saat menemukanku sadar.
Sayang sekali, mataku bukan menatap ke arahnya. Aku malah menemukan seseorang berjas putih yang berada di sampingnya tersenyum sampai dimple di pipinya muncul. Aku tentunya ikut tersenyum menyapa.
"Ini dokter Kun." jelas Haechan membuatku mengangguk. Aku beralih memerhatikan sekitaran. Mencari-cari sesuatu yang serasa ada yang kurang.
"Jangan bilang orang suruhannya Jeno ikut ke sini!" aku memekik saat mengingat satu hal itu. Buru-buru menurunkan kefua kaki ku dan berdiri yang kemudian ditahan oleh dokter Kun membuatku kembali duduk pada kasur rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa? - L. Jeno + N. Jaemin
FanfictionDari yang Jaemin tahu, hanya dirinya yang jatuh hati pada Jeno. Entah kalau suaminya itu. YAOI! Boy x Boy M-preg ➡Dimulai : 20180819 ➡Berakhir : 20181227 ©dprvtfngrls.