She's my slave

[32] Orang dalam

Ps: yang mau tau trailer She's My Slave boleh ditonton di youtube channel Chocohnggh nanti ada Trailernya.

Yang mau masuk grup She's My Slave gampang kok. Chat author📲 0838-7674-6142 nanti author masukin.

Btw Ini sebenarnya udah di publish tapi kayak error gitu jadi author publish ulang :)

Bismillah. Author update setiap hari :) ternyata enakan update setiap hari. Ideku meluas haha :v tapi kalo misalkan author gak update kemungkinan ada dua. Males sama sibuk :v

AUTHOR MINTA VOTE!! GAK SUSAH BUAT NGEVOTE KAN???😧

..

Dor..

Dor..

Dor..

Seorang pria dengan kedua tangannya menyatu. Matanya berfokus pada satu  boneka di depannya yang jaraknya 10 langkah darinya.

Dor..

Dor..

Dor..

Pria itu membidik bagian kepala, badan dan sisi lainnya.

Drrrt..

Getara ponsel disakunya, membuatnya memberentikan aksi menembaknya lalu menurunkan pistol yang berada diudara dengan tangan satunya ia mengangkat panggilan masuk.

Ia melihat benda pipih itu menampilkan nama X pada layar ponselnya itu. X yang berati Anak buah. Ia memang menamakan semua anak buahnya dengan X di kontak ponsel pintarnya.

"Ada apa?" tanyanya. Urat di lehernya menonjol dan buliran air keringat turun dari pelipis dan dahinya. Memang sinar ultraviolet sangat jahat padahal masih sekitar pukul 10 pagi.

"Boss maaf mengganggu." Terdengar sedikit getar di seberang telfon.

"Ada apa? Katakan dengan jelas."

"Pria ini adalah anak dari David yang kemarin boss singkirkan dari perusahaan."

"Hmm pria tua itu?"

"Ya boss."

"Kenapa dengannya."

"Jonathan telah tertangkap basah meretas hampir setengah kekayaan perusahaan."

Tangan pria itu terpentok meja didekatnya "Sial," umpatnya.

"Apa boss bisa membantu?"

"Hmm kau tak bisa urus sendiri?" tanya pria itu sambil membuka tutupkan telapak tangannya mungkin menghindari rasa sakit/keram pada tangannya yabg baru saja terpentuk meja di dekatnya.

"Maaf boss kami butuh bantuan."

"Siapa namanya tadi?" Pria itu mengambil pistolnya yang ada di bawah.

"Jonathan boss."

Pria itu mengernyitkan dahinya lalu meletakkan pistol miliknya di bangku dekat meja yang menjadi pelaku tangannya terbentur "Sepertinya aku pernah mendengar."

"Dia adalah peretas yang banyak di cari boss. Dia juga pernah hadir dalam acara amal waktu itu."

"Apa kau punya informasi lebih dari yang ku tahu, Patrick?

"Seperti biasa boss kami akan memberi informasi luas apa yang tidak boss tahu."

"Bagus seperti biasa kalian bisa diandalkan. Kalian bisa ke rumahku hari ini."