[4] Rumah Merah dengan Pria Dingin

77.9K 2.1K 36
                                    

BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗🍗HAPPY READING🐥
•••••••

Keesokan harinya..

Mobil jeep hitam yang membawa Joy tiba di depan sebuah penthouse.

"Buka gerbangnya," suruh Patrick pada temannya itu.

Pria berkumis tebal membukakan pagar rumah besar itu.

"Dimana aku?" tanya Joy pada hatinya. Ia benar benar takut.
•••••

Patrick membawa Joy ke dalam rumah besar itu dengan cara menyeretnya.

Joy diam karena tangannya diikat dan wajahnya juga ditutup jadi dia hanya bisa berjalan sesuai arahan 2 pria yang membawanya.

"Dimana aku bitch?!" tanya Joy pada dua orang yang sedang menariknya paksa agar mengikuti arahan langkahnya itu.

"Kami menyebutnya rumah merah," jawab pria berkumis itu.

"Hahh, ta---" belum sempat ia bertanya lagi. Ia tiba tiba terhuyung ke depan dan jatuh ke lantai hingga lututnya menempel lantai. Joy yakin ia di dorong dari belakang. Ia memegangi lututnya yang sangat sakit.


"Pergilah," ujar pria dengan nada barriton yang menurut Joy pria itu ada di depannya sedang terduduk.

"Baik Tn. Alan." Kedua pria berbadan besar itu meninggalkan Joy dengan pria yang terlihat dingin yang diketahui namanya Alan.

"Siapa kau?" tanya Joy masih dengan posisinya, berlutut.

"Siapa aku? Aku siapa?" tanya pria itu dengan nada meremehkan.

"Brengsek! Siapa kau sebenarnya?" tanya Joy dengan geramnya.

"Fiona Joycelline Adam. Ayahmu berhutang banyak padaku lalu kabur."

Deg..

"Jadi ini orang yang dihutangi ayah," ujar Joy dalam hati.

Pria itu berjalan ke arah Joy dan membuka ikatan di tangannya lalu membuka tutupan kepala.

Joy mengedipkan matanya untuk merasakan perubahan dari gelap ke terang di matanya. Ia melihat pria di depannya membungkuk dengan wajah yang menatap intens Joy.

Dengan gerakan spontan, Joy berdiri dan ingin menyelengkat pria itu tapi malah ia yang jatuh tepat di dada pria yang belum ia kenali itu. Pada akhirnya, Joy dan pria itu sama sama berakhir jatuh dengan pria itu jatuh duluan lalu Joy menimpanya.

"Ouhh kepalaku," ringis pria itu. Ia memegangi kepalanya yanh sakit.

Joy memandang pria itu yang bak pahatan yunani tanpa bulu dagu atau kumis. Joy segera menggelengkan kepalanya untuk tetap menyadarkan diri.

Joy lalu berdiri dari dada bidang pria itu kemudian berjalan cepat menuju luar rumah itu.

"Lima langkah kau keluar dari rumahku nyawa adik adikmu yang di panti akan terancam."

Joy terhenti lalu menghentakkan kakinya. "Sial." Joy mengumpat pada pria itu kemudian ia berbalik dan menghampiri pria tersebut dengan tatapan marah.

"Apa maumu?!" tanya Joy dengan nafas tersengah-sengah.

"Jadilah budakku.."

"Bu..dak?" Alis Joy mengernyit heran.

Pria itu meneliti Joy yang di depannya dengan seksama dari bagian atas sampai bawah. Kepala dan kaki. Sedangkan Joy yang dilihat Alex seperti itu berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya yang menyilang di depan dadanya.

She's my slave Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang