Bagian 13

663 28 0
                                    


"Nisa?"

"Maaf kami sudah mengucap salam tapi kalian tidak mendengar."

"Siapa?"
Tanya Dini sambil menatap heran wanita berjilbab panjang dan berjilbab segitiga.

"Ini Fitri, adik kelas kita Din? dan ini Nisa kakaknya, kita pernah ketemu di parkiran masjid waktu itu."

"Oh.....iya. Ada perlu dengan siapa? Silahkan duduk dulu."

"Aku ke masjid dulu Din." Pamit Naufal.

"Fizh....ada yang harus aku luruskan." Seru Nisa, Naufal hanya menoleh sebentar.

"Jelaskan semuanya pada Dini saja." Seru Naufal sambil lalu.

"Ih...nggak sopan." Celetuk Fitri dan langsung disenggol tangannya sama Nisa. Naufal sempat menoleh sebentar tapi langsung pergi lagi.

"Maaf tadi kami mengikuti Hafizh, makanya kami sampai di sini." Jelas Nisa.

"Ada perlu apa ya?"

"Saya sebagai Kakaknya Fitri minta maaf atas kekhilafannya."

"Kamu yang melakukannya?" Mata Dini tertuju ke gadis di sampingnya.

"Iya, saya minta maaf Kak."

"Kenapa Kamu melakukannya?

"Aku....aku....."

"Dia iri sama kamu Din, dan jujur, semua ini tak ada hubungannya dengan saya. Tolong sampaikan juga ke Hafizh karena dia sudah salah faham." Potong Nisa

"Maksudnya gimana saya nggak ngerti?" Sahut Dini dengan dahi berkerut.

"Tadi waktu Kak Hafizh menginterogasi kami di sekolah, aku menjawab kalau Kak Nisa mengetahui hal ini dan aku juga bilang kalau Kak Nisa menyukai Kak Hafizh padahal tidak, dan aku......aku......" Fitri kembali tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Kamu menyukai Hafizh?" Tembak Dini.

"Banyak yang menyukai Kak Hafizh." Jelas Fitri lirih dan tertunduk.

"Iya termasuk kamu kan? Tapi caramu salah."

"Maafkan kami ya Din dan maaf kami nggak bisa lama soalnya sudah masuk waktu magrib." Sekali lagi Nisa yang bicara.

"Kamu memaafkan kami kan?"

"Tidak segampang itu."

"Apa yang harus kami lakukan?"

"Aku belum tahu."

"Kok gitu?" Tanya Fitri

"Kamu kira segampang itu mengembalikan nama baik kami di sekolah?" Seru Dini dengan muka menahan marah.

"Maafkan adik saya, dia masih terlalu muda untuk bisa menyikapi masalah."

"Kelihatan kok yang meminta maaf dari tadi kan bukan Fitri."

Dini tidak bicara lagi, mereka segera pamit pulang bahkan Dini juga lupa untuk memberinya minum.

"Lho Non tamunya sudah pulang?"

"Sudah Bik."

"Lha ini Bibik bawakan minum."

"Biar saya saja yang minum Bik."

Dini mengambil satu gelas minuman dan meminumnya. Dia sedang berhalangan jadi tidak sholat. Dini memilih tetap di ruang keluarga.

"Lho ....kok disitu anak Papa." Tanya Papanya yang baru keluar kamar.

"Dini lagi nggak sholat Pa." Jelas Dini.

Papanya mendekat dan mencium keningnya.

"Ok...Papa ke masjid dulu ya. Naufal sudah ke masjid?"

Ketika Dini Jatuh Cinta (sudah dibukukan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang