Bagian 15

668 30 3
                                    


Terima kaasih buat semua yang sudah baca, silahkan tinggalkan like and vote nya ya.



"Sudah waktunya. Benar Sayang, Bik Sumi Ibunya Naufal.

"Papa ..........sudah pulang? Tanya Dini heran.

"Iya Sayang, Papa di wa Naufal tadi, kalau dia sudah mengatakan siapa dirinya?"

"Papa dan Mama juga tahu? Jadi cuma Dini yang tidak tahu?"

Dini sudah bersiap lari tapi tangan papanya menangkap dan memeluknya.

"Sudah saatnya kamu tahu Sayang. Kami akan ceritakan semuanya. Mari kita duduk di ruang tengah. Kamu nggak papa kan Sayang?"

"Dini mengangguk dan mengikuti langkah papanya ke ruang tengah dikuti mamanya, Naufal, Bik Sumi dan Pak Budi.

flasback on

"Ratri? Anak siapa ini?" Tanya Bik Sumi sambil mengelus punggung bayi merah itu.

"Anak majikan saya Mbak, mamahnya masih belum sadar setelah cesar."

"MasyaAllah, kenapa?"

"Tekanan darahnya tinggi Mbak."

"Kasihan nangis terus."

"Iya...ini mau periksa takut kenapa-napa, soalnya dari semalam nangisnya. Naufal kenapa Mbak?"

"Mau cek terakhir, kemaren sempat minum air ketuban waktu lahir."

Bayi kecil itu masih nangis terus, Ratri berusaha untuk menenangkn tapi belum bisa berhenti. Sampai Bu Sumi keluar dari ruang periksa.

"Ngantrinya masih lama."

"Iya Mbak."

"Coba sama saya ya, Pak bisa gendong Naufal dulu ya."

Bik Sumi menyerahkan Naufal ke Pak Budi dan menggendong bayi perempuan itu. Entah kerena kelelahan atau nyaman bayi kecil itu langsung diam dan tak lama tertidur.

Seorang pria muda berdasi menghampiri mereka.

"Bagaimana Mbak Ratri? Dini mana?"

Ratri menunjuk ke arah Bik Sumi.

"Oh...sudah diperiksa dokter?"

"Belum Pak, belum sampai antriannya, tapi sejak digendong Mbak Sumi, Non Dini langsung diam. Oh...iya kenalkan Pak, ini Mbak Sumi tetangga saya, dan itu Mas Budi serta Naufal suami dan anaknya."

Pak Hendi menjabat tangan mereka dengan sopan, pada saat dia mau mengambil Dini untuk diperiksa, Dini kembali menangis. Bik Sumi jadi nggak tega akhirnya diminta lagi dan dibawa masuk ke ruang pemeriksaan dan dinyatakan sehat.

Bik Sumi kembali menyerahkan Dini ke Ratri, bayi kecil itu masih tertidur pulas.

Malam harinya rumah Bik Sumi didatangi Ratri dengan bayi kecil yang terus menangis, Bik Sumi faham dan segera menggendongnya, seperti tadi siang bayi itu langsung diam dan tertidur.

Ratri cerita kalau mamahnya belum sadarkan diri, tekanan darahnya belum normal, jadi Dini kecil belum disentuh mamahnya sejak sebulan yang lalu bahkan dia juga tidak minum ASI.

"Aku sudah minta izin Tuan, untuk ke sini Mbak Sumi, maaf ya kalau merepotkan."

Flasback of

"Sejak saat itu Bik Sumi tinggal di rumah ini, bersama Naufal dan Pak Budi. Mama sadar setelah kamu berusia 3 bulan Nak." Kata mamanya dengan mata berkaca-kaca.

Ketika Dini Jatuh Cinta (sudah dibukukan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang