Bagian 19

654 35 0
                                    

*****Sudah tinggalkan votenya? terima kasih ya.*****


Naufal keluar kamar, masih terdengar suaranya dari dalam kamar.

"Siapa Tante yang nyari saya?"

"Orang tuanya Nisa."

"O.... di mana?"

"Ada di ruang tengah."

Tak berselang lama, tak ada suara lagi di depan kamar. Dini segera ke kamar mandi belakang dan berganti pakaian. Bik Sumi masih menunggu di kamarnya.

"Ayo keluar Non, gabung dengan yang lain, ikut makan."

"Nanti saja Bik, makannya."

"Ya...sudah tapi keluar ya."

Dini hanya mengangguk dan mengikuti Bik Sumi berjalan ke ruang tengah, bergabung dengan yang lain. Di situ ada Nisa dan Fitri yang kaget melihat ada Dini.

"Katanya Kak Dini nggak diundang tapi kok di sini?" Kata Fitri dengan muka kesal.

"Ehmm........"Jawab Dini belum selesai.

"Aku yang menjemput dia dan mengundangnya langsung." Potong Naufal cepat.

"Ehm....Hafiz, jadi kuliahnya bareng Nisa? Biar bisa saling menjaga." Kata orang tua Nisa.

"Bapak.... ih.....kenapa bertanya begitu, masih lama juga?" Tanya Nisa malu-malu.

"Iya ...Kak bareng saja, biar selalu bersama."

Fitri ikut bicara dengan matanya menatap Dini. Sementara Dini, hanya tersenyum sambil memperhatikan orang-orang yang lewat.

"Belum tahu Paman, tergantung nanti diterimanya di mana?" Kata Naufal sambil melirik Dini. Wajahnya tegang, sementara Nisa diam menunduk.

"Tapi kalian bisa ambil jalur prestasi lho." Kata Bapaknya Nisa lagi.

Hening tak ada yang bicara, semua sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Ngomong- ngomong sudah pada makan belum?" Tanya Bik Sumi mencairkan keheningan.

"Belum Bu," jawab Fitri polos tanpa malu.

"Ayo kalau begitu makan dulu, sebentar lagi mau masuk magrib." Ajak Bik Sumi.

Mereka menuju tempat prasmanan kecuali Dini dan kakek Naufal. Sementara Naufal ke depan menemui temanya yang baru datang.

"Nak Dini nggak ikut makan?"

"Nanti Kek, biasa makan malam jam 7."

"Mirip Naufal, dia suka makan habis isak."

"Oh..ya."

"Iya......kalian dari kecil seperti anak kembar, nangis bareng, nyusu bareng, ngompol juga bareng."

"Masak sih Kek."

"Iya....bahkan ketawa juga bareng."

"Hehe..."Kakek dan Dini ketawa barengan.

"Memang Dini lama tinggal di sini Kek?"

"Bukan lama Neng, sering diajak kemari, soalnya Kakek suka kangen sama Naufal. Jadi kalau Naufal ke sini Neng Dini juga di bawa ke sini. Sudah gitu Neng, bawaannya banyak....banget seperti orang pindahan. Mamahnya Non itu dermawan banget, kalau ke sini pasti makanan apa saja di bawa."

"Masak sih Kek?"

"Iya...Neng. Sampai Kakek bagi-bagi ke tetangga."

"O...gitu."

Ketika Dini Jatuh Cinta (sudah dibukukan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang