Seorang namja bersurai emas tengah duduk di sebuah bangku taman. Namja tersebut menutup surai emasnya dengan tudung Hoodie yang ia kenakan. Sesekali ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Pukul 04.00 Subuh.
"Dimana kau?" bisiknya lirih. Namja itu kembali mengedarkan pandangannya kala terdengar suara nyanyian burung tanpa nama.
Tak lama kemudian sosok yang ia tunggu datang. Namun sosok itu datang sambil terisak. Taehyung -si namja bersurai emas yang sedari tadi menunggu- segera menghampiri dan memeluk sahabatnya. Jimin. Namja bersurai pink yang sedang terisak. Mereka kemudian duduk di bangku tersebut.
Jimin masih saja terisak. Sedangkan Taehyung tak henti-hentinya mengusap punggung dan mengelus surai sang sahabat. Berusaha menenangkannya. Taehyung menyadari bahwa pangkal surai sahabatnya sudah mulai berwarna hitam. Yang menandakan sudah saatnya untuk dicat kembali. Namun Taehyung lebih berharap Jimin tak mengecat rambutnya dengan warna pink lagi. Ia ingin melihat Jimin dengan surai hitam legam. Pasti akan kontras dengan kulitnya yang putih.
"Kenapa kau menangis? Hanya ada kau dan aku disini." Ucap Taehyung pelan. Ia merasa menyesal karna tak membawa sebotol air dingin untuk membantu menenangkan sahabatnya. Tapi mana Taehyung tahu kalau Jimin bakalan terisak begini.
Jimin akhirnya mengangkat kepalanya setelah ia meregangkan pelukan Taehyung. Ia mengusap wajahnya perlahan. "Eo.. Eommaku. Tae. Eommaku terpeleset 5 hari yang lalu...Hiks" Jimin kembali terisak. Taehyung Kembali membawa sahabatnya ke dalam pelukannya. Mengusap punggung sang sahabat. Berusaha menenangkannya.
"Lalu...Lalu kakinya keseleo dan membengkak Hiks.." Jimin melanjutkan ceritanya disela isakannya. Taehyung menunggu dengan sabar. "Ia tak berjualan sejak saat itu. Sekarang Eommaku sudah sembuh tapi, kami tak punya uang sepeserpun. Uangnya habis digunakan untuk biaya pengobatan kaki Eomma dan makan kami."
Jimin menarik nafas sejenak lalu melanjutkan. "Kami benar-benar kehabisan uang sejak kemarin. Aku... Hiks... Aku bingung Tae. Meskipun Eomma sudah sembuh, ia tetap tak bisa berjualan lagi. Tak ada uang untuk membeli bahan-bahan. Hiks.. Kami bahkan belum makan sejak kemarin sore."
Hening.
Tak ada lagi suara yang terdengar selain nafas mereka. Bahkan burung yang sebelumnya berkicaupun memilih untuk membisu.
Setelah 5 hari menahan sedu sedan yang membuat dadanya begitu sesak, akhirnya Jimin merasa lebih ringan. Dia bernafas dengan sangat lega setelah berhasil mengeluarkan apa yang menjadi beban pikirannya sejak 5 hari yang lalu. Jimin berlagak kuat didepan ibunya agar ibunya tak merasa khawatir. Sama seperti yang ibunya lakukan.
"Aku bisa membantumu" Akhirnya Taehyung berkata.
Dan dengan itu burung tanpa nama itu kembali bernyanyi. Jimin awalnya menunduk dalam pelukan sahabatnya kini mendongak dan meregangkan pelukan mereka.
"Tapi aku juga membutuhkan bantuanmu Chim" Lanjut Taehyung.
Jimin menghela nafas panjang untuk yang kesekian kalinya lalu menjawab "A.. aku sangat ingin membantumu Tae. Tapi aku tak yakin apa aku bisa.." Perkataan Jimin kemudian dipotong oleh Taehyung.
"Kau bisa Chim. Itulah sebabnya aku meminta bantuanmu"
"Kalau begitu katakanlah Tae. Katakan bagaimana aku bisa membantumu" Jimin seperti merengek saat ini. Jangan salahkan Jimin. Salahkan perutnya yang sangat perih lantaran tak diisi sejak kemarin.
"Aku sangat gelisah Chim. Seminggu terakhir ini pikiranku tertuju pada satu tempat. California. Aku tak tahan lagi. Aku harus ke sana. Tapi aku tak bisa pergi sendiri. Orang Tuaku tak mengizinkannya. Mereka akan mengizinkan aku pergi ke California jika ada yang menemaniku. Sedangkan mereka sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Jadi, aku ingin kau yang menemaniku ke California Chim. Jjebal. Mau ya?" Taehyung memasang wajah memelas dengan Puppy Eyes-nya di kalimat terakhir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze | TAENIE
FanficSUMMARY: Cinta penuh dengan lika-liku. Seperti Kim Taehyung dan Jennie Kim yang saling mencintai namun tak bisa bersama karna Jennie sudah dijodohkan dengan Oh Sehun. Kim Seokjin yang hubungannya dengan Im Nayeon harus berakhir hanya karna sebuah ke...