20. Tae-Nie Tragedy

650 35 2
                                    

California.
November 16th, 2013.

"Hyung." Panggil Taehyung. Seokjin yang sedang berusaha tertidurpun akhirnya membuka kembali matanya dan membalikkan posisinya menghadap Taehyung.

"Eum?"

"Besok Hyung libur kan?" Taehyung memulai.

"Ne, Wae?" Jawab Seokjin singkat. Ia sedang malas bicara.

"Jennie mengajak kita pergi ke Disneyland besok. Katanya besok dia tidak ada jam kuliah. Bagaimana?" Taehyung yang sebelumnya berbaring terlentang menghadap langit-langit kini memutar badannya menghadap Seokjin. Ia kini berhadapan dengan Seokjin. Ia bahkan merasakan hembusan nafas Hyungnya itu. Dan dapat dipastikan dari helaan nafas beratnya itu, Seokjin sangat lelah hari ini.

Seokjin menarik nafas sejenak sebelum bicara. "Boleh saja. Pukul berapa?"

"Dia akan kemari pukul 9 dan dia ingin kita sudah siap. Kita akan pergi menggunakan mobilnya. Dia juga ingin kita tidak sarapan dulu, katanya kita akan sarapan ditempat enak yang biasanya ia dan teman-temannya kunjungi saat ke Disneyland."

Seokjin menghela nafas beratnya sebelum menjawab. "Oke." Jawaban yang sangat singkat. Seokjin kemudian menutup matanya yang sudah sangat mengantuk. Lagipula sepertinya pembicaraannya sudah selesai sampai disini. Kecuali Taehyung menambah topik baru. Dan memang dia melakukannya.

"Ngomong-ngomong hyung," Taehyung memulai. Ia sedang memilih kata-kata yang tepat. "Kau tahu, aku sedikit khawatir dengan... errr... itu. Eemmm Nayeon."

Seokjin seketika membuka kelopak matanya. Menatap lurus mata Taehyung.
Taehyung menelan salivanya gugup. "Aku tidak pernah melihatnya kesini dan kau juga tidak pernah membicarakannya lagi seperti biasa. Aku bertanya-tanya apa.. terjadi sesuatu diantara kalian berdua?"

Hening. Seokjin tak langsung menjawab. Ia memilih untuk menutup kembali matanya.

"Aku tidak akan menyadarinya jika saja Jennie tidak mengatakan untuk mengajak Nayeon sekalian agar kita bisa kencan ganda seperti biasa." Lanjut Taehyung. Ia menunggu jawaban Seokjin. Namun Seokjin diam saja.
'Sepertinya ia sudah tidur.' pikir Taehyung mengangkat bahu. Ia masih bisa menanyakan hal itu besok.

*****

California.
January 20th, 2014.

Penat.

Taehyung merasakan tubuhnya sangat penat hari ini. Padahal yang ia lakukan hanyalah pergi kuliah. Well, tidak sepenuhnya hanya kuliah saja sih sebenarnya. Pulang kuliah tadi ia sempat pergi menemani Jennie membeli bahan-bahan busana untuk prakteknya minggu depan.

Ini adalah minggu kedua Taehyung kuliah. Dan sejauh ini dia sangat menikmatinya. Begitu juga Jimin. Namja bermata sipit itu kini tengah tertidur disampingnya yang sedang berbaring dikamar Seokjin. Ya. Mereka bertiga tidur bersama di kamar Seokjin. Berterima kasihlah pada Seokjin yang memiliki Ranjang berukuran King Size sehingga mereka bisa tidur bersama tanpa merasa kesempitan.

Awalnya Jimin ingin tidur berdua saja dengan Taehyung dikamar lain karna ia merasa canggung saat berada disekitar Seokjin. Hal yang sangat wajar karna Jimin anak yang pemalu jadi jelas ia belum terbiasa dengan keberadaan Seokjin.

Jimin tak tidur sendiri di kamar lain karna ia tak suka tidur sendirian. Ia memang sudah terbiasa tidur berdua dengan ibunya sejak kecil. Karna Ayahnya sering pulang larut dan membawa Jalang. Saat mereka pindahpun Jimin tetap tidur dengan ibunya dirumah sempit itu. Kalau itu karna memang hanya ada satu kamar. Saat dirumah Taehyung , Jimin diberikan satu kamar khusus untuknya oleh Namjoon namun ia tetap saja tidur dengan ibunya. Itulah kenapa ia tak mau tidur sendiri disini. Lagipula sekarang ia sudah merasa terbiasa dengan keberadaan Seokjin. Malah ia terkadang merasa aneh jika tak melihat Seokjin dalam 1 hari.

Love Maze | TAENIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang