Gadis berkacamata itu melenggang memasuki kelas barunya.Ia memandang sekeliling,matanya seketika berbinar saat menangkap sosok yang sedari tadi dicari-carinya,"Leni!!!".Gadis bernama Leni itu menoleh dari tatapan pada layar ponselnya.Ia mendengus jengah pada sahabatnya yang langsung memeluknya erat.
"Leni!!! Aku kangen banget sama kamu!!!",seru Ghaitsa melankonis.
"Please Ghait,ga usah lebay...Kita baru aja video call tadi malam",Leni yang memang terkenal pendiam itu berusaha melepaskan pelukan Ghaitsa.
"Iih,tapi aku miss banget ngelihat muka kamu secara langsung taukk",ucap Ghaitsa.
Leni hanya bisa membalas dengan gumaman tak jelas.Gadis itu membiarkan Ghaitsa memeluknya seperti teletubbies.Kalo kalian tanya tentang Ghaitsa,ia tentu saja senang.Leni itu adalah sahabat terbaik yang pernah ia temui,otomatis Ghaitsa langsung suka padanya.
"Yahh,kepisah sama yang lain dehh",seorang gadis yang juga berkacamata memasuki kelas dengan langkah gontai.Berbeda dengan Ghaitsa yang senang bukan main karena sekelas dengan sahabatnya.
"Dinni! Kamu di 11 IPA 4??",cewek dengan hidung mancung memasukkan kepalanya ke jendela 11 IPA 4
"Iya nih,kita kepisah dehh",balas Dinni lesu.
"Kan sudah aku bilang kalo kamu itu pasti bakal masuk kelas unggulan. kamu kan ranking satu...",balas cewek berhidung mancung.
"Au ah,bodo",Dinni segera keluar dari kelas sembari merangkul cewek berhidung mancung.Mereka-pun keluar dari kelas.
"Helo semua!!! Selamat pagi yang cetar membahana ulala mandjahh",gadis mungil bertampang polos memasuki kelas dengan riang.Kehadirannya disambut dengan pandangan datar dari sebagian siswa kelas.
"Gak usah alay deh mut",cetus Zamel.
"Obatnya baru aja abis mel,makanya jadi kek gitu",balas Leni yang selesai berpelukan riang dengan Ghaitsa.
"Bully aku terus Bully! Aku pengen denger cacian kalian terhadap aku!!",balas Mutia sok dramatis.
"Ih apaan sih gaje",ketus Ghaitsa.
Perdebatan kecilpun terjadi mengiringi pertemuan di kelas itu.Sebagai ajang melepas kerinduan karena berbulan-bulan tidak berjumpa.Anak-anak di 11 IPA 4 kebanyakan berasal dari kelas unggulan tingkat sebelumya 10-4,sehingga mereka sudah akrab.
"Wawaaa!!!",gadis berkacamata itu langsung berlari menghampiri Alisya yang suaranya mirip toa mushola.
"Ayo keluar,kita datengin Seli sama Mytha!",ajak Alisya sambil menarik tangan Wawa keluar kelas.Wawa mah oke-oke aja diajak keluar,lagian gadis itu juga sudah bosan di kelas.
"Ini kok cowoknya gak ada yang dateng ya",gadis yang sedang bersender itu menatap pada sekeliling kelasnya.Milka,temannya yang diajak mengobrol hanya mengedikkan bahu.
"Waktu kita masih kelas 10,cowok di kelas kan cuma 10 orang...".Balas Milka
"Aku takutnya ntar mereka malah punah kek dinosaurus...",ucap gadis itu.
"Bisa jadi.Tapi kan rame kalo gak ada cowok,gak ada yang ngeselin gituuu",balas Milka.
"Jangannn,ntar kalo gak ada Bagus di kelas gak ada yang bisa kita conteki!!!",seru gadis itu tak terima.
"Oh iya lupa kembaran Jennie Blackpink",balas Milka.
"Aku gak denger aku pake headseat.Eh,mil hari ini belajar gak sih?".
"Mungkin.Waktu kelas 10 kan belajar...",balas Milka sambil menerawang.
"Yah gak rame dong ntarr",sahut gadis itu sembari mengerucutkan bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino
FantasyPada suatu hari,hiduplah 38 orang anak dalam satu kelas.Awalnya semuanya berjalan dengan normal,sampai teror berdarah mengintai mereka. *** Semua sudah kami korbankan,mimpi,harapan,teman sejati,kebahagiaan,bahkan nyawa. Apalagi yang kau inginkan? Ti...