(2)Rolling

155 31 38
                                    

Duh,siders pake banyak banget.Kalian tu nyebelin tau gak! Emang situ tau susah bikin cerita?! Dasar main baca aja setelah itu dibuang,the study class bukan mantan qq.Dia itu seperti malika yang dipilih dan dirawat author dengan sepenuh hati💙.Jadi please give vote yaa,apa susahnya sih ngevote,tinggal klik bintang udah kan?

'Rasa bebas serasa melingkupi dirinya,seakan berjuta-juta beban terangkat dengan sendirinya.Wah ini rasanya menyenangkan,pikirnya.Ia ingin merasakan yang lebih lagi,lebih lagi dari pada ini.'

'"Bagaimana kalau yang selanjutnya adalah manusia?",suara itu memberi usulan.Ia sontak terkejut bukan main,manusia? Apa ia bisa melakukannya?'.

'"Ayolah...Ayo kita bermain-main dengan manusia,rasanya 100 kali lipat lebih menyenangkan dari pada hanya main dengan kucing-kucing itu",ia terdiam,di tatapnya seonggok usus kucing ditangannya,kemudian sebuah senyum terukir di wajahnya.'

'"Baiklah aku setuju",dan suara itu terkikik lirih mendengar jawabannya.Ia melangkah dengan pasti,menuju ke rumahnya'.

***

Ini adalah pekan ke 8 mereka sekelas,otomatis mereka sudah menjalani 1 kali pindah tempat duduk alias rolling.Pasti pada banyak yang tanya kenapa SMA masih aja rolling.Jadi Sebenarnya sejarahnya begini,

Flashback

"Eh,hari ini kita rolling!",seru Mutia.Gadis mungil itu tiba-tiba sudah maju ke depan kelas dengan senyum mengembang.

"Hah?! Rolling?!".Tentu saja mereka semua kaget.Selama mereka bersekolah di SMAN 1 tidak pernah ada yang namanya rolling-rollingan.Karena yang namanya rolling itu hanya untuk anak SD.Kan hellaw,mereka semua sudah dewasa,gak perlu lagi pake diatur-atur tempat duduknya!

"Iya,rolling",angguk Mutia.

"Kayak bocah banget jir!",tolak Nopan keras.

"Tau! Aku waktu kelas 10 gak ada aja tuh rolling",tambah Syifa Aisyah.

"Iya-iya kita juga gak pernah",seluruh murid yang lain ikut setuju.

"Iya aku paham,tapi kita disuruh Pak Muniardi buat rolling,karena katanya kita itu kelas unggulan jadinya harus ada bedanya",kata Mutia lagi.

"Anjay banget lah itu si Muniardi",umpat Nopan

"Tobat woy! Ngatain guru karma lu ntar",sahut Farhan

"Tau,mampus nilai lu jeblok abis ini pan",tambah Febri lagi.

"Halah sok suci lu pada,masih manggil Bu prakarya,Esya killer,kagak usah ngatain gua bege!",ucap Nopan pedas.Kemudian Febri dan Farhan hanya membalas dengan cengiran tanpa dosa.

"Jadi mau gak nihh",sambung Mutia.

"Terserah aja deh!!!",koor seluruh anak 11 IPA 4.

"Yodah kita mulai ya kocokannya",tiba-tiba muncul kotak kecil di tangan Mutia entah dari mana.Gadis itu segera mengguncang kotak kecil tersebut.

Satu persatu ia memberikan kertas kecil berisi nomor pada seluruh siswa 11 IPA 4.Tanpa banyak omong lagi mereka segera membuka kertas masing-masing,beberapa ada yang senang tapi lebih banyak yang protes.

"Tunggu? KENAPA AKU SEBANGKU LAGI DENGAN KHANSA?!",seru Syifa Aisyah.

Khansa menepuk bahu Syifa Aisyah,tatapannya begitu meneduhkan dan penuh petuah,kemudian gadis itu tersenyum penuh makna,"kita emang jodoh Syif".

Flashback End (dengan tidak elitnya)

Begitulah ceritanya.Jadi hari ini Syifa dan Mutia selaku ketua dan wakil ketua kelas membagikan gulungan kertas kepada seluruh siswa.Karena sudah lumayan akrab seluruh siswa tidak terlalu ribut meski berpisah dengan kawan karib mereka.

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang