(4)Mulai Aneh

113 21 22
                                    

Sarah menguap,ia-pun kembali memandang buku absennya dengan tak berselera.Di tatapnya Khansa yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Woy,khans.Mayfit gak turun kah?",tanya Sarah pelan.

Khansa menoleh sedikit ke arah Sarah,kemudian gadis pucat itu kembali fokus ke ponselnya,"mana ku tahu",balas Khansa seakan tak peduli.

Sarah mencibir,gadis itu kemudian mengedarkan pandangannya,matanya yang awalnya sisa lima watt berubah lebar saat melihat Aulia masuk ke kelas.

"Aul!",teriak Sarah dengan suara toanya.Membuat anak-anak di kelas seketika tuli sekejap.

"Woy,gak usah ngegas anjing!",sahut Shihab kesal.

"Gak mirror lol",jawab Sarah sembari tertawa.

"Apaan Sar?",tiba-tiba Aulia sudah hadir di depan wajah Sarah.Membuat Sarah agak sedikit terjungkal karena wajah Aulia yang dekat sekali.

"Santuy muka",Sarah mendorong muka Aulia dengan jari telunjuknya.

"Yeu,kan kamu yang manggil tadi",cetus Aulia.

"Yaudah,yaudah.Aku mau nanya nih,Mayfit gak turun ya?",Aulia tampak berpikir,kemudian gadis itu mengangguk.

"Iya,tadi aku sama Syifa Aisyah udah coba nge-video call dia,tapi nomornya gak aktif",kata Aulia.

Sarah mengerutkan kening,merasa heran dengan segalanya,'tidak aktif?',padahal kemarin malam sepertinya ia merasa Mayfit meneleponnya.Tapi,saat ingin diangkat,sambungannya langsung dimatikan.

***

Areta memainkan ponselnya dengan serius,gadis itu sedari tadi sibuk berkutat mencari rumus fisika di internet.

Setelah di rasa cukup,Areta menutup situs yang dibukanya.Matanya beralih pada Syifa yang sibuk fangirlingan dengan Wanna One.

"Syif",tegur Areta.

"Uy,apa?",tanya Syifa tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Udah ngerjain tugas Bu Riva?".

Syifa mengerutkan kening,ia mempause video di ponselnya,"tugas apaan emangnya?",tanyanya tanpa dosa.

Areta menggeleng-gelengkan kepalanya,merasa miris dengan tingkah laku Syifa."Makanya telinga dan otak tu kerjanya sama-sama,jangan sendiri sendiri".

"Bodo lah,tugas apaan emangnya?",bukannya menyesal dengan kelakuannya,Syifa malah nyolot ke Areta.

"Anjay santai oy nanyanya,itu kita di suruh ngerjain halaman 56-57 bagian essaynya,pake rumus kata ibunya",jelas Areta.

Syifa mengangguk-angguk,ia kemudian mulai mengeluarkan buku tulis fisikanya,"eh ret,emang Bu Riva gak masuk ya?".

Areta sontak langsung menjitak dahi Syifa,"KALO DIKASIH TUGAS BERARTI GURUNYA YA GAK MASUK BEGO!".

***

Sekarang mari kita liat keadaan para penghuni adam kelas 11 IPA 4 yang hanya berjumlah 8 orang.Euh,jika kalian berpikir mereka anak-anak rajin yang kerjaannya baca buku saat pelajaran kosong,

berarti kalian salah besar.

Mereka hanyalah sekumpulan murid-murid palsu yang di depan anak-anak kelas lain terlihat sok beradab,tapi kenyataannya? Mereka itu tidak tahu sopan.

Di belakang kelas,terdampar sekumpulan pria yang sedang tiduran  dengan tidak elitnya.Mereka menjadikan tas sebagai alas tidur.Bahkan beberapa dari mereka ada yang hanya bermodalkan lantai saja.Mari kita cek mereka satu persatu,

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang