(10) Rangkap Jiwa

97 26 6
                                    

'Aku kejam,memang.Aku tidak ingin melakukan ini pada kalian,tapi masa lalu ini mengekangku terlalu dalam.Menenggelamkanku tanpa ampun.Karena itulah aku ingin membawa salah satu dari kalian yang pantas bersamaku,membawa kalian untuk bersama-sama merasakan betapa menyakitkannya hidup'.

Sudah seminggu sejak terbunuhnya Mayfit (yang ternyata benar-benar korban dalam pembunuhan ini),dan sampai saat ini masih belum juga ada tanda-tanda polisi menemukan pelakunya.Mayfit sudah dikebumikan di pemakaman umum sejak 2 hari yang lalu.Hanya mereka kelas 11 IPA 4 saja yang melakukan pemakaman padanya karena sekarang Mayfit berstatus 'tanpa identitas'.

Hari-hari penuh tangis sudah usai bagi mereka.Sekarang adalah saat untuk mencari pelakunya,ya,bagi siswa-siswa itu,meski ada polisi,mereka tidak terlalu yakin polisi itu dapat menemukan pelakunya.Karena itulah,sebagai pihak yang masih mengingat semuanya,mereka harus segera bertindak.

Hari terlihat mendung dari atap rumah Sarah.Gadis itu menyesap cangkir coklat hangatnya dengan pelan.Matanya berputar pada Ghaitsa,Bilbina,Syafa,dan Aulia yang sedang sibuk dengan tumpukan koran di depannya.

" Ada perkembangan? ",tanyanya.Ghaitsa menggeleng.

" Yang menerbitkan berita itu cuma koran swasta ini,sementara di koran nasional maupun koran swasta yang lainnya tidak ada.Bukankah itu aneh? Harusnya kalau ada mayat tanpa identitas seperti ini mestinya muncul di berita koran nasional,apalagi ini pembunuhan anak di bawah umur ",jelas Ghaitsa.

Bilbina melipat koran yang dibacanya," aku yakin pelakunya lebih dari satu ",katanya.

" Ya,aku juga berpikiran sama.Tidak mungkin satu orang dapat melakukan pembunuhan dengan rancangan hebat seperti ini... Aku yakin mereka benar-benar ingin membunuh Mayfit,tapi apa motifnya? Apa karena papanya Mayfit pemilik perusahaan radio swasta? ",Aulia berpendapat.

" Kurasa bukan,kalo cuma buat itu harusnya dia tidak sampai melibatkan kita,sampai segala pake voice changer cuma buat bikin kita pengen nyelidikan masalahnya.Pasti dia punya motif lain yang lebih besar ",sanggah Syafa.

Mereka larut dalam pikiran masing-masing,tiba-tiba Sarah berujar dengan gemetar," sebenarnya... Apa yang terjadi dengan kelas kita? ".

Bilbina menatap langit yang mulai mengeluarkan tangisnya" Yang pasti,kita sekarang dalam bahaya... ".

***

Maysavh menatap genangan air yang mengenai roknya,gadis itu berdecak sebal sembari mengumpati truk yang lewat di depan halte bis.Jika saja yang menyipratkan air padanya adalah bus yang sedari ditunggunya,mungkin gadis itu akan berpikir dua kali untuk mengumpat.Tapi,ugh.Nasibnya sekarang sedang sial,gak jadi Marching Band,doi jadian sama temen sendiri,bus yang tidak datang-datang,plus hari yang mulai mendung.Sungguh nasib...

Maysavh mendengkus,ia duduk sembari bertopang dagu di kursi halte.Hujan perlahan mulai mengguyur kota.Beberapa kendaraan lalu lalang tak menentu,ciri khas ibu kota provinsi.

Tiba-tiba entah dari mana,seorang anak kecil menghampirinya,anak itu menyondorkan sebuah coklat padanya,Maysavh yang sedang badmood parah hanya menatap coklat itu tanpa selera.

" Kakak gak baik loh nolak pemberian orang... ",tegur anak itu.

Maysavh memutar bola matanya,'bacottt',batinnya sebal.Ia-pun mengambil coklat itu tanpa minat.

Anak itu naik ke kursi halte dengan susah payah.Kemudian,ia menatap hujan dengan senyuman." kakak tau gak? Aku suka banget loh sama hujann ",kata anak itu.

" Ya serah kamu aja ",Maysavh menjawab malas.

Anak itu tak memedulikan balasan Maysavh yang tak ramah." Kakak tau gak,coklat bisa bantu naikan mood kakak lohhh,coba deh dimakan...".

" Halah mitos doang itu..",balas Maysavh.

Anak kecil itu menggeleng tidak setuju,ia lalu menarik tangan Maysavh,Maysavh yang tidak terima berusaha meronta,tapi cengkraman anak itu terlalu kuat seperti orang dewasa.Anak itu membawanya menembus hujan deras,dan entah apa yang terjadi,selanjutnya,Maysavh pingsan di tengah hujan itu.

Anak itu menatap Maysavh sembari tersenyum,ia terus menarik Maysavh sampai ke sebuah bukit kecil di ujung kota.Bukit itu diguyur hujan sehingga jalanannya terjal dan licin.Namun anak itu tidak peduli,ia menaiki bukit itu meski beberapa kali terjatuh.Akhirnya setelah perjuangan yang tiada tara,ia berhasil tiba di puncak bukit.Puncak itu dihiasi dengan lampu-lampu panjang berwarna warna dengan kabel yang tidak diketahui dimana ujungnya.

Anak itu meletakkan Maysavh diantara lampu-lampu yang menyala.

Ia pun duduk di atas bukit itu sembari menyanyikan sebuah lagu," inilah kisah... tentang tempat diantara bukit... Haff schéi schöne Form... eemol plënnert Katastrof geschéngt! ...and d'Stad schaaft kapitéiert... ".Tiba-tiba lagu berubah menjadi bahasa yang tidak diketahui.Lampu-lampu itu bergerak mengikuti irama seakan-akan mereka hidup.

Maysavh masih pingsan di sana.Langit mulai menampakkan bintang-bintangnya.Bulan pun mulai terlihat muncul.Dan saat itulah semua rahasia terkuak,harusnya ia bangun saat itu juga.Tapi,waktunya terlambat...









🌯
Yash,dan gw kambek lagi dengan misteri tak berujungg~

Maaf ya kalo eps ini sedikit🙏🙏

Give me vote and comment yaaa,karena cerita ini banyak yang baca,banyak yang ngikutin,tapi sedikit sekali yang mau meluangkan waktunya untuk menekan bintang di atas sana😢

Sampai jumpa di epa berikutnya ya bye bye~

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang