(1)Guru Killer

182 25 24
                                    

Be a active readers! Not siders!!!

'Ia berjalan dengan langkah tertatih-tatih.Namun kondisi kakinya sekarang tidaklah sebanding dengan sakit yang menggerogoti hatinya.Hinaan dan umpatan mereka membuatnya tak sanggup lagi untuk menghadapi hidup.Kadang-kadang ia bertanya-tanya,kenapa ia terlahir seperti ini? Hidup memang Mengerikan.'

'Ia menatap ke lorong dihadapannya,kosong dan dingin.Persis seperti hatinya.Ia menapakkan kakinya lagi,matanya menangkap pada sebuah pintu kayu,entah kenapa seakan ada kekuatan besar yang menariknya untuk membuka pintu tersebut.Tanpa pikir panjang lagi,ia meraih kenop pintu tersebut.'

'Sebuah peti berwarna hitam kelam tersaji di hadapannya.Ia terdiam.Sayup-sayup terdengar suara lirih,"hei kau".'

'Ia tetap diam tak bergerak,seakan ada sebuah tekanan kuat yang membuatnya tak sanggup menapak.Suara itu semakin keras terdengar,"Kau,ada dendam besar yang memenuhi setiap inci tubuhmu.Oh malangnya...",suara itu terkekeh pelan.

"Aku tahu kau ingin mengakhiri hidupmu kan? Tapi hal itu tidak ada manfaatnya sama sekali.Aku akan memberikanmu sebuah penawaran,maukah kau ikut denganku?".

Tubuhnya terasa kaku dan dingin,"Ayolah,bergabunglah bersamaku.Maka akan kutunjukkan pada kau keindahan dunia".

Tiba-tiba langkah kakinya terasa ringan,tanpa berbasa-basi lagi,ia mendekati peti yang diselimuti oleh aura hitam itu.

Kemudian,semuanya gelap.

Seorang gadis mungil mengecapkan lidahnya pada es krim tangkainya.Rasa manis dan dingin langsung menyeruak memenuhi rongga mulutnya.Di sebelahnya sang teman sebangku terlihat serius dengan buku gambar.Penasaran,gadis itu mendekat pada teman sebangkunya,

"Gambar apaan sih bil?",tanyanya.

"Lagi gambar Hatsune Miku,yang pinnya pernah kutunjukkan sama kamu itu lohh",balas Nabil.

"Oohh".Gadis itu hanya menjawab dengan 'oh' panjang.Kemudian ia kembali fokus pada es krim di depannya.

"Maysavh!",gadis yang dipanggil Maysavh itu menoleh ke pintu kelas.Di sana Syifa dan Milka melambai-lambai meminta dihampiri.Maysavh dengan segera menghampiri mereka.

"Apaan",tanyanya to the point.

"Kantin yuk!",ajak mereka dengan senyum cerah.

"Bentar,aku ajak Nabil dulu...",Syifa dan Milka mengangguk.Maysavh-pun segera kembali ke bangkunya dan Nabil.Di sana,Nabil masih tetap fokus pada gambarannya.

"Bil,"

"Yoi".

"Ke kantin yuk",ajak Maysavh.

"Oke",Nabil menutup buku gambarnya.Kemudian gadis pecinta anime itu mengikuti Maysavh,Syifa,dan Milka keluar kelas.

"Eh,masuk kelas berapa menit lagi sih?",tanya Syifa.

Milka menengok ke jam tangannya,"masih ada 15 menit lagi...".

"Fyuh,untunglah.Soalnya habis ini kan si Esya killer yang ngajar,matilah kita nanti kalo sampai terlambat...",balas Syifa sembari bergidik ngeri.

"Iya,gak kebayang deh kalo lambat pas pelajaran si Esya...",komentar Nabil.

"Tau,masih muda aja kerjaannya marah-marah terus.Gak kebayang deh kalo dia sudah tua,bisa-bisa nyaingin mak lampir ntar...",kata Maysavh sembari terkikik geli.

"Ato parahnya lagi,"

"Adolf hitler".

"Hahahahahaha!!!",tawa pun meledak di antara mereka.Nabil yang melontarkan nama si tentara legendaris pun juga ikut tertawa.

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang