(14)Rencana

59 17 11
                                    

Please give vote and comment!!!

"Mawar hitam melambangkan rasa kecewa yang mendalam.Tapi,bagiku mawar hitam adalah peneman di pekarangan.Karena aku,sudah terlalu lama tenggelam dengan rasa sakit.Karena itu,aku ingin membawa bunga ini ke makam kalian,sebagai penyampai perasaan,bahwa kalian sama kecewanya pada mereka,ah juga untuk kalian,yang kupilih sebagai orang yang pernah mengecewakanku ".

Syifa Aisyah tersenyum menatap teman-teman sekelasnya.Ia sangat yakin akan mendapat jawaban persetujuan dari seluruh siswa.Namu,tiba-tiba saja,Sarah menggebrak mejanya keras," KAU GILA?!!! ",dia berseru tak terima.Syifa Aisyah mengangkat alisnya,tanda tak mengerti ucapan Sarah.

" AKU TIDAK MAU IKUT HAL GILA SEPERTI ITU! MENGINAP DI SEKOLAH?! HELL,DAMN... BAGAIMANA KAU BISA BERPIKIR MEMBAWA KAMI SEMUA?! ",Sarah menyalang tak terima.

" Tauuu!!!! Aku juga sudah ada rencana liburan kaliiiii ".

" Aku sudah janji liburan bareng pacarkuuuu!!! ".

" Ayahku mengajakku berkeliling Swithzerland! Itu lebih menyenangkan dari pada harus menginap di sekolah! ".

" Aku juga tidak setuju! ".

Yang lain mulai menyampaikan rasa tak setujunya.Syifa Aisyah tentu saja kaget,ia berpikir semua temannya akan setuju dengan ulasannya karena menyangkut pembunuhan berantai ini.Tapi ternyata...

" Tapi,apa kalian tidak ingin menemukan pelaku yang sudah menghabisi Mayfit,Maysavh,dan Aida?! Aku mencanangkan ini agar kita dapat memancing pelakunya untuk mengikuti kita,karena sepertinya dia memang mengincar kelas 11 IPA 4! Atau mungkin,bisa saja kita,menemukan salah satu pelakunya di antara kita... ",Syifa Aisyah memperlambat kalimat dibelakang ucapannya.Semua terdiam.

Nopan menggeleng tidak setuju," Jadi bahasa lainnya kau mengorbankan kami semua untuk mendapatkan pelakunya?! Oh,sorry brother... tapi aku tidak ingin mati demi yang lain,okey? Mungkin kalian akan berpikir aku kejam,tapi kita semua bukan superhero yang rela bertarung demi menyelamatkan banyak orang... Kita ini masih anak SMA! masih terlalu labil buat ngelakuin hal-hal kayak gitu,bisa jadi malah memperbanyak korban nanti dari pihak kita... ",jelas Nopan rasional.

" Ya,aku setuju dengan Nopan ",Zamel ikut memberikan opini." Memang ada beberapa keuntungan dari usul menginap di sekolah,seperti membuat pelakunya mengikuti kita sehingga memudahkan kita untuk menangkapnya.Namun,ada kerugiannya juga,contohnya memudahkan pelaku untuk menangkap kita karena kita sedang terkumpul.... apalagi jika pelakunya banyak.Dan menurutku lebih berpeluang kerugian yang akan terjadi nanti... Karena seperti yang kita alami sekarang,pelakunya ini jelas lebih cerdas dari kita.Dia atau mungkin mereka,bisa mengatur alur pembunuhan yang dia lakukan tanpa jejak yang jelas,terlihat sudah jika pelakunya ini adalah pembunuh andal.Karena itu kita harus sangat berhati-hati... ",Zamel menjelaskan.

" Ya,syif.Sudah kukatakan padamu jika ini akan berbahaya.Kalau kita menginap di sekolah,sama saja dengan kita memberikan mangsa empuk pada pelaku itu,sudah cukup kita kehilangan 3 orang syif... Jangan ada lagi ",kata Mutia.

Syifa Aisyah berdecak," Lalu apa dengan kita tidak bergerak seperti ini pelakunya akan berhenti mengintai kita?!!! Tidak,kan?! Atau pelaku ini nekat mengikuti salah satu dari kalian sampai dia berhasi membunuh kalian,bagaimana?! Bukankah apa yang kita cegah tidak akan membuahkan hasil??!! ".

Satu kelas terdiam.Terdengar suara desisan," setidaknya kita tidak malah memperbanyak korban lebih dari yang dia targetkan ",lirih Shabrina.

Wajah Syifa Aisyah berubah masam,ia memalingkan mukanya dari anak anak kelas dan berlari keluar.

***

Enjewe menatap rintik hujan yang turun di depan sekolah.Belakangan cuaca memburuk karena faktor pemanasan global,terkadang datang panas yang begitu menyengat,lalu selanjutnya hujan turun membias berhari-hari.Tidak ada yang dapat memprediksi cuaca di hari-hari terakhir,bahkan Badan Pemprediksi Cuaca juga terkadang meleset memperkirakan.

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang