(7)Tentang Dia

110 25 33
                                    

Happy Reading,ini termasuk bagian favorite author lohhh^-^

'Maaf,tapi aku tak bisa mencegah diriku untuk tak melakukannya.Kau terlalu berharga bagiku,karena itulah,aku memilihmu.Sayang. ".

Bel pulang pun berdentang,seluruh siswa SMAN 1 segera berhamburan keluar kelas.Termasuk Ranny,Zamel,Areta dan Syafa yang bertugas untuk mencari keterangan di area sekitar tempat kejadian.Ya,mereka sudah melakukan pembagian tugas di kelas.Rencananya,Aulia,Syifa Aisyah,Wawa,dan Maysavh akan pergi ke rumahnya Mayfit.Lalu Ranny,Zamel,Areta,dan Syafa mencari petunjuk di lokasi kejadian.Arifah,Mutia,Sarah,dan Ghaitsa akan menginterogasi polisi setempat.Syifa,Aida,Leni,dan Daffina akan melakukan pencarian informasi lebih luas di internet maupun media cetak.Kemudian seluruh cowok kelas 11 IPA 4 bertugas untuk mendatangi ruang autopsi dibantu oleh Khansa yang berstatus sebagai peretas dan pemanipulasi yang cukup andal di kelas.

Dan sisanya,melakukan penjagaan di berbagai tempat yang dimaksud,untuk berjaga-jaga kalau-kalau pelaku mengincar salah satu dari mereka lagi.

" Untung lapangan golf nya cuma berjarak 1 km dari sekolah kita ",sahut Syafa.

" Ya,kalo nggak,kita terpaksa bawa motor deh.Ntar kan jadi gak seru lagi ",balas Ranny.

" Eh,sebenarnya kalian yakin gak sih kalau itu beneran Mayfit? ",Areta tiba-tiba bertanya.

" Aku gak terlalu yakin sihh,bisa jadi itu cuma berita bohong,zaman sekarang kan sedang marak-maraknya berita hoax ",balas Syafa

" Aku sih yakin-yakin aja,itu kan sudah masuk koran,apalagi udah ada keterangan dari polisi gitu...",balas Ranny

" Tapi bisa jadi juga saking gak adanya ide,tuh penerbit sampe naroh berita bohong,trus mereka pake embel-embel udah diautopsi dan bawa-bawa nama polisi biar masyarakat percaya dan menjadikannya trending topic,lagian kan koran yang Ranny tunjukkin itu koran dari penerbit swasta,bukan koran negeri ",Zamel mengutarakan pendapatnya.

" Tapi menurutku gak gitu juga kali mel,orang kalau mau memalsukan berita juga banyak pertimbangannya,gak langsung plek naroh berita aja,apalagi ini berita pembunuhan ",kata Ranny tidak setuju.

" Berarti kamu beneran yakin nih kalo itu Mayfit? ",tanya Zamel penuh selidik.

" Ya iyalah,gak mungkin nggak ",Ranny berujar yakin.

" Kok nada suara kamu gak ada sedih-sedihnya? Harusnya kalo kamu ngerasa Mayfit beneran teman kamu,kamu harusnya sedih ngelihat kondisi dia yang kayak gitu ",Areta mulai curiga.

" Ato jangan-jangan...Kamu yang bunuh Mayfit ya? ",tanya Syafa sarkas.

" Gaklah! Enak aja! Bisa bisanya kalian nuduh aku setelah aku ngasih informasi buat kalian! Lagian buat apa aku bunuh Mayfit? Gak guna banget! ",nada suara Ranny berubah ketus.Membuat yang lain merasa terheran-heran.

" Ya santai aja dong ngomongnya kalo gak bersalah ",Syafa balas nyolot.

" Udah-udah.. jangan saling tuduh menuduh,lebih baik kita cari informasi saja dulu.Jangan asal main tuduh aja,disini posisi kita tuh gak tau yang mana yang benar,yang mana yang salah,jadi kalo kita debat yang ada nanti malah nimbulin kesalahpahaman ",Areta melerai mereka dan berujar bijak.

Akhirnya Ranny dan Syafa pun menurut,dan kembali berjalan menuju tujuan.

***

Hari cukup mendung,namun tak memadamkan semangat ke-empat anak itu untuk mencari bukti tentang pembunuhan Mayfit.

Areta mengais-ngais bawah pohon mangga dengan kayu,sedari tadi aplikasi pendeteksi sidik jari yang ia download tidak ada gunanya karena jejak-jejak disana sudah membaur menjadi satu.Sehingga tidak terlihat jelas yang mana jejak si pembunuh.

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang