(12)Perasaan Terpendam

94 28 6
                                    

Aida POV

(Ini part flashback sebelum kematian Aida,nanti disini tulisannya akan bercetak miring semua)

Aku menatap keluar kaca jendela,bagiku hidup ini tidak ada yang benar-benar menyenangkan.Semuanya terus bergulir seperti roda gandar.Pagi-siang-sore-malam lalu akan kembali lagi seperti itu dikeesokan harinya.

Tidak ada yang berkesan,sungguh datar.

Namun entah kenapa setelah mendengar kabar absennya Mayfit.Aku merasa menemukan titik terang dari kelamnya hidupku.Ada suatu gejolak yang membawaku untuk menyelidikinya lebih dalam.Entah apa itu.

Aku menghabiskan hari-hariku dengan mengunjungi perpustakaan,membuka berbagai buku tentang teka-teki atau petualangan misteri untuk mendapatkan inspirasi jawaban.Beberapa dari mereka dapat membantu,aku mencatatnya di sebuah notes.

Hari ini mereka melakukan penyelidikan tentang kebenaran berita di koran yang dibawa Ranny.Ya,kau taulah berita yang mana,itu,yang kabar mayat tanpa identitas.Mereka menduga itu Mayfit.

Aku berharap aku mendapat posisi sebagai penyelidik kasus di tkp,karena sebenarnya aku sudah punya bukti yang aku akurat
untuk itu.Oh,bukan bukti lagi.Aku bahkan mengetahui kalau mayat yang mati itu benar-benar Mayfit.Aku lebih banyak tau dari mereka sekarang.

Namun,mereka menempatkanku sebagai penjaga wilayah sekitar kantor polisi.Ya,hanya penjaga wilayah,bukan sebagai orang yang mengiterogasi pak polisi seperti Mutia dan kawan-kawannya.Aku sedih karena tidak mendapat posisi yang kuinginkan,tapi tak apa,suatu saat nanti mereka pasti mengetahui betapa bergunanya aku.

Hari ini mereka mendapatkan telepon dari orang berinisial 'Fii'.Aku ingin memberitahukan kalau itu hanya voice changer.Tapi,ah,sekali lagi aku terlambat.Nopan sudah menjelaskannya duluan.Hahaha,kenapa aku selalu terlambat?

Banyak sekali drama yang diciptakan anak-anak di kelas ini.Aku yakin pembunuhnya ada di kelasku.Dan itu pasti orang yang berperan paling penting dalam semua bidang.Hahaha,terlalu banyak drama sampai membuatku ingin pergi saja dari kelas ini.

Hari ini Maysavh menghilang,aku sudah mengumpulkan banyak bukti untuk diberitahukan pada anak-anak di kelas.

Aku sudah tau pasti siapa yang membawa Maysavh! Aku sudah melihatnya sendiri! Dengan mata kepalaku sendiri! Di halte itu... Sekali saja,kapan kalian mau terbuka untuk orang asing sepertiku...

Maysavh itu kan sudah...

Tiba-tiba lampu mati dengan sendirinya.Aku kaget bukan main.Aku merayap di dinding kelas bagian tengah kelas.Tempatku merenungi nasib tadi.Lampu hidup mati,aku ketakutan.Aku berlari ke belakang kelas.Kurasakan berbagai benda terbuat dari kaca berjatuhan di sekitarku.Kemudian,berjongkok untuk menghindarinya.

Aku mendengar langkah kaki seseorang mendekat ke arahku.Aku tak tau itu siapa karena terlalu gelap.Kakinya mengumpulkan pecahan kaca yang besar membentuk memanjang (aku mendengar dari suara kacanya yang cukup mendominisi).

Kemudian tanpa kuduga,ia menarik kakiku sampai tubuhku terbalik.Menjadi kepalaku yang dibawah dan kakiku diatas.Aku merasa ingin muntah,aku berteriak minta tolong.

Tanpa kuduga,ia menyeretku mendekati potongan pecahan kaca.Dan dengan sadisnya,ia menyeret bagian atas tubuhku di sana.Aku berteriak nyaring.Ini rasanya sakit sekali,sangat sakit.Aku menangis sejadi-jadinya.Kau bayangkan saja potongan kaca menusuk setiap inci daging di tubuhmu.Apalagi yang lebih sakit daripada itu?

Tidak ada yang datang menolong,sialan,mereka pasti sibuk menyelamatkan diri mereka sendiri.Aku merasakan potongan kaca itu menembus nadiku sehingga memuncratkan darah yang sangat banyak.Aku sudah tidak dapat merasakan apa-apa lagi,mungkin syaraf rasa sakitku sudah putus.

Aku merasakan nafasku mulai sesak,sepertinya inilah akhir dari hidupku.Hahh... Ternyata aku tak punya waktu untuk membuktikan diri bahwa aku berguna untuk kelas ini.

Sudah saatnya,sebuah kristal bening menuruni pipiku yang dipenuhi potongan kaca.

Aku menutup mata.




***







"Inilah aku semuanya,inilah aku yang disiksa dengan cara yang tidak wajar tanpa tahu apa salahku,karena itu,izinkan aku membawa Aida bersamaku...Biar dia yang punya nasib sama berkumpul denganku untuk merasakan apa yang kurasa...".
-Anonim













🍦
I want to get ice cream now~

Hi,jangan lupa untuk tinggalkan jejak berupa vote and comment yaaa.

Pai pai ::v

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang