18

1.1K 140 7
                                    

Selama sepuluh hari ini, Jihoon belum mendapat kabar dari Nara. Setiap kali dirinya menghubungi gadis itu, tak satupun chat dari Jihoon dibalasnya. Saat hari pertama Nara tidak memberinya kabar, saat itu pula Jihoon langsung pergi mengunjungi rumahnya. Ia pikir, jika dirinya pergi menemui Nara, gadis itu mau menerima kedatangannya dan juga mau memaafkannya. Tetapi, memang terkadang ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Nara sama sekali tidak mau menemui Jihoon. Sampai saat ini, Jihoon masih terus mencoba untuk menghubungi Nara.

15.00

Nara kesayangannya Jiun❤

Nara
Hey
Lo masih marah?:(
Jgn diemin gue kayak gini

16.00

Nar, jngan lupa makan
Gue ga mau lo sakit

17.00

Nar, ini udah sepuluh hari loh
Lo ga kgn sama gue?
Kyknya cuma gue yg kngn sama lo

18.00

Sekali lg gue minta maaf ya

21.00

Good night, have a nice dream
Sumpah gue kangen lo, Ra

🐻🐻🐻

Hari-hari yang dijalani Nara, sama seperti sebelumnya. Aktivitas yang sama selama sepuluh hari belakangan ini. Kuliah jika ada jadwal, makan jika lapar, minum jika haus, dan tidur jika mengantuk. Hanya itu yang ia lakukan. Bosan. Itu yang dirasakannya.

Ting

Ting

Ting

Hari ini, tiap jam, suara notifikasi pada handphone-nya selalu berbunyi. Suara yang menandakan ada pesan masuk. Nara tau jika pesan itu dari Jihoon. Walaupun tidak dibalas, tapi ia selalu membacanya. Setiap ada pesan masuk, apalagi pesan itu dari Jihoon, dengan segera Nara membukanya.

Gue juga kangen Hoon. Tapi... gue gengsi buat ngungkapinnya. Lagi pula, gue masih belum bisa maafin lo. Gue masih butuh waktu -Nara

Di atas kasur, di balik selimut, Nara menangis. Banyak hal yang sedang ia pikirkan. Dari munculnya Guanlin yang secara tiba-tiba, datangnya Sohye ke kehidupan mereka bertiga, terutama Woojin dan Jihoon, dan juga hubungan pertemanan antara ia, Jihoon, dan Woojin saat ini.

"Apa yang harus gue lakuin?"
"Apa gue harus maafin Jihoon?", tanyanya pada diri sendiri.

Hening

"Atau... gue yang harus minta maaf duluan?"
"Ya, gue sadar, gue juga salah"

Hening

"Gue harus gimana?"

Hening

"Oke, mungkin gue harus telepon Jihoon dulu"

Dengan cepat ia mengambil handphone dan dicarinya nomor Jihoon.

Tut...

Tut...

Tut...

"Halo?"

"Jiun", panggilnya dengan suara bergetar.

"Hey, kenapa? Lo nangis?"

Nara mengangguk walau Jihoon tak melihatnya.

"Umm... gue... boleh ke rumah lo?"

"Hmm"

Nara memutuskan sambungan teleponnya.

10 menit berlalu, akhirnya Jihoon sampai di rumah Nara. Seperti biasa, ia langsung menuju kamar Nara.

"Nara", panggilnya. Merasa terpanggil, Nara menengok.

"Jiunnn", tangisnya pecah ketika Jihoon langsung memeluk dirinya.

"Ga seharusnya gue ngomong kayak gitu. Gue kebawa emosi. Maafin gue Hoon. Maafin. Gue baru sadar kalau gue juga harus minta maaf sama lo. Gue juga salah"

"Iya ud-"

"Lo tau ga sih, gue kangen banget sama lo"

"Gue jug-"

"Gue kangen di telepon sama lo, kangen di peluk kayak gini sama lo, gue kangen Hoon"

"Dengerin gue"

"Sekarang. Tatap mata Jihoon. Berhenti nangis, behenti nangis, berhenti naaangiiiisss"

"Tatap mata Ojan bege. Ah lo mah bercanda kan", katanya sambil tertawa walau air mata dan ingus terlihat menyatu di wajahnya.

Jihoon mengambil tisu yang terletak di meja kecil samping tempat tidur.

"Ga usah nangis kayak gini lagi. Macem anak ilang lo", kata Jihoon sambil mengelap air mata dan ingus yang ada di wajah Nara.

"Oh ya, setelah kejadian waktu itu, Woojin telepon gue. Dia marah-marah. Gue ga tau dia marah sama gue gara-gara apa"

"Ya udah, mending sekarang kita ke apartemennya Woojin. Kita jelasin semuanya, sekaligus kita juga tanya kenapa dia marah sama lo", kata Nara. Jihoon mengangguk.

🐻🐻🐻

Ting nong

Ting nong

Bunyi bel tersebut membuat seorang lelaki yang sedang tidur di atas sofa depan tv terbangun. Ia berjalan menuju pintu. Dilihatnya orang yang menekan bel tadi. Saat tau siapa yang datang, ia enggan untuk membukakan pintu.

Ting

Nara Jaguar

Jin, bukain pintu
Gue sm Jihoon mau ngomong sesuatu
Ada yg perlu dijelasin
Ada yg perlu ditanyain jg

Y

🐻🐻🐻

Jangan lupa vote and comment-nya ya

Moga kalian suka💙

Lo siento | Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang