Lanjutan chapter sebelumnya
Flashback...
Beberapa jam setelah terjadinya pertengkaran antara Jihoon dengan Nara di tempat karaoke, tiba-tiba Woojin menelponnya.
"Temen macem apa lo, hah?!"
"Maksud lo?", tanya Jihoon bingung.
"Sok pura-pura ga tau"
"Lah? Ya emangnya gue ga tau. Tiba-tiba lo nelpon gue, terus marah-marah ga jelas"
"Bacot lo"
Tut...
Tut...
Tut...
Woojin mematikan teleponnya.
Mereka semua duduk di sofa. Hening. Hanya keheningan yang muncul. Belum ada satupun di antara mereka yang memulai pembicaraan.
"Ekhm", Nara berdeham.
"Ya udah, langsung aja ya"
"Jin, gue mau ngejelasin sesuatu, sekalian gue juga mau minta maaf sama lo. Gue minta maaf kalau waktu itu gue selalu marah-marah pas tau lo deket lagi sama Sohye. Padahal, itu hak lo. Lo berhak suka sama dia. Seharusnya gue ga ikut campur sama urusan percintaan lo. Gue sama Jihoon itu cuma khawatir. Khawatir kalau lo disakitin lagi", kata Nara panjang lebar.Kok gue jyjyq ya. Kata2 gue alay ga sih? :')
"Em... gue juga. Sorry nih ya", lanjut Jihoon.
"Mulai sekarang. Gue sama Jihoon ga akan ikut campur urusan lo sama Sohye", kata Nara sambil tersenyum.
"Hubungan gue sama Sohye? HAHAHA", tawa Woojin dengan terpaksa.
"Gue udah putus sama Sohye!""Putus?", tanya Nara dan Jihoon kaget.
"LO TAU SIAPA YANG MUTUSIN?", Woojin langsung berdiri.
Ya pastinya Sohye lah -Nara
Sohye lah -Jihoon
Tidak ada yang menjawab, Woojin melanjutkan.
"DIA. DIA SENDIRI YANG MUTUSIN GUE. LO BERDUA MAU TAU, DIA MUTUSIN GUE KARENA APA?". Mereka menggeleng."DIA SUKA SAMA COWOK LAIN. LO TAU SIAPA?". Lagi-lagi mereka menggeleng.
"JIHOON. DIA SUKA SAMA LO", kata Woojin sambil menunjuk Jihoon tepat di depan wajahnya.
"Hah? Gue? Suka sama gue? Ya ga mungkinlah". Jihoon ikut berdiri.
"DIA SENDIRI YANG BILANG SAT!"
"OH, JADI KARENA ITU LO MARAH-MARAH DI TELEPON?"
"YA"
"TERUS MENURUT LO, GUE SALAH?"
"YA JELAS LAH, LO UDAH BUAT SOHYE MUTUSIN GUE!", kata Woojin sambil mengangkat kerah Jihoon.
"YA BUKAN SALAH GUE LAH", kata Jihoon sambil mendorong Woojin.
"STOP! UDAH! BACOTNYA UDAH!", teriak Nara kesal.
"Jin, dengerin gue! Dari awal gue udah bilang. Sohye itu cuma mau mainin lo! Sekarang, lo nyalahin Jihoon? Bego! Lo bego. Jihoon sama sekali ga tau kalau Sohye suka sama dia. Kecuali, kalau Jihoon yang suka sama MANTAN LO itu, silahkan, lo boleh marah, boleh ngamuk. Kalau yang ini, lain cerita Jin""Lo inget pas di restoran? Siapa yang awalnya nyuruh gue anterin dia? Lo kan?"
"Pas lo pergi, dia ngikut gue. Dia makan di meja yang sama, bareng gue. Niatnya sih kalau gue beres makan, gue mau tinggalin dia, yah mau gimana lagi. Emang dasarnya cabe, manja. Dia terus-terusan gelendotin gue, dia ngerengek pengen dianter sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo siento | Park Jihoon✔
Fanfiction[Completed] "Wah jangan-jangan..." -Nara "Kita jodoh" -Jihoon & Nara "Kalo gitu, yuk lah" -Jihoon "Yuk kemana?" -Nara "Yuk kita nikah" -Jihoon "Ah sa ae lo gagang pintu" -Nara ⚠ Non-baku ⚠ Harsh words ©️mrchamsae, (2018)