"(namakamu), kita bisa ngomong?"
(Namakamu) yang sedang tertawa dengan Jeno tiba-tiba berhenti dan menatap datar ke arah orang yang mengganggu nya
"Gak liat gue lagi sama Jeno?" Tanya (namakamu) datar, sudah tau kan pasti kalau ini siapa
"Sebentar aja (namakamu), ucap Iqbaal dengan wajah memelas nya
"Ngomong dulu sana berdua, gue tunggu kelas ya" kata Jeno sebelum pergi ia mengacak-acak rambut (namakamu) terlebih dahulu membuat (namakamu) berdecak kesal
"10 menit." Ucap (namakamu) datar dan Iqbaal langsung tersenyum, ia duduk di bangku taman samping (namakamu)
"(Namakamu)," panggil Iqbaal
"Apa?" Jawab (namakamu) datar
"Kali ini, gue bener-bener mau minta maaf sama Lo. Gue tau gue salah, gue gak peka sama perasaan Lo. Tapi kalo urusan kayak gini gak bisa buat main-main, gue gak bisa sama Lo. Kita memang ditakdirkan cuma untuk jadi teman (namakamu),"
Ucapan Iqbaal sukses membuat hati (namakamu) sakit
'kita memang ditakdirkan cuma untuk jadi teman, (namakamu),'
"Maaf sebelumnya, gue tau sekarang Lo benci banget sama gue. Tapi tolong (namakamu), kita udah berapa lama sih temenan? Masa Lo mau kita pisah gitu aja karena salah satu dari kita nyimpen rasa?" Lanjut Iqbaal dan langsung mendapat tatapan kecewa dari (namakamu)
"Lo pikir gue mau punya rasa kayak gini sama Lo? Kalo gue bisa juga gue gaakan mau punya rasa kayak gini sama Lo!" Ucap (namakamu) membuat Iqbaal terdiam
"Awal nya gue mau bersikap biasa aja sama Lo, gue juga sadar diri lah kalo Lo udah punya pacar kan sekarang? Tapi waktu gue coba buat biasa aja sama Lo, Leta dateng ke gue dan minta gue buat gak deket-deket sama Lo. Disini gue gak mau nyalahin Leta sepenuhnya, mungkin dia nyuruh gue kayak gitu karena dia takut Lo berpaling sama gue. Padahal nyatanya? Lo gaakan pernah bisa berpaling dari princess kesayangan Lo itu,"
(Namakamu) menarik napas nya dan kembali menatap Iqbaal
"Kalo dipikir-pikir ya, Leta itu orang baru dan dengan seenak nya dia nyuruh gue buat gak deket-deket sama Lo. Gue tau Leta teman kita juga waktu SD, tapi dia baru muncul sekarang dan ngehancurin kita gitu aja," ucap (namakamu) membuat Iqbaal mengeratkan tangannya
"Jangan bawa-bawa Leta! Dia gak salah apa-apa!" Sentak Iqbaal membuat (namakamu) terdiam
"Maaf, tapi emang itu kenyataannya. Princess Lo yang buat kita jadi kayak gini," ucap (namakamu)
"(Namakamu)!"
"Apa?!"
Iqbaal menatap (namakamu) dengan pandangan kecewa nya, "gue kira Lo udah bisa berpikir dewasa! Tapi apa? Lo tetap jadi manusia yang selalu berpikiran seperti anak kecil! Lo gak bisa nyalahin Leta kayak gini! Semua juga berawal dari Lo! Kalo aja Lo gak suka sama gue mungkin kita masih baik-baik aja!"
"Iya! Semua salah gue! Lo salahin aja gue semua! Lo gak inget selama ini kalo Lo lagi butuh seseorang yang Lo cari siapa?! Sekarang Leta dateng dan Lo buang gue begitu aja! Kalo tau kayak gini gue nyesel dari dulu pernah temenan sama Lo!" Balas (namakamu), air mata nya sudah berkumpul di pelupuk mata namun sebisa mungkin ia tahan
"Bener kata Leta, Lo cuma anak kecil yang pura-pura jadi orang dewasa!" Ucap Iqbaal setelah itu ia pergi meninggalkan (namakamu)
(Namakamu) menundukkan kepalanya, ucapan Iqbaal benar-benar membuat hati nya sakit
***
(Namakamu) tidak kembali ke kelas, ia sedang duduk di kursi rooftop sekolah sambil memegang kotak rokok yang ia temukan disana. Hanya kotak nya saja isi nya sudah tidak ada
Sudah banyak pesan dan telpon masuk dari Jeno, tapi (namakamu) selalu mengabaikan nya karena sekarang ia butuh waktu untuk sendiri
"(Namakamu)!"
(Namakamu) menengokkan kepalanya ke arah kiri, ia melihat Jeno yang sedang membawa tas nya dan menghampiri (namakamu)
"Lo ngerokok?! Astaga (namakamu)!" Pekik Jeno menatap (namakamu) dengan tatapan terkejut
"Enggak Jeno, ini bukan punya gue. Lagian ini cuma kotak nya aja, isinya udah gaada," ucap (namakamu) dan membuat Jeno bernapas lega
"Kirain, huh. Lagian ngapain sih Lo disini? Mana pake pegang kotak rokok kan gue jadi kaget! Kenapa gak balik ke kelas?" Pertanyaan Jeno membuat (namakamu) memutar bola matanya malas, Jeno sangat bawel jika sedang khawatir seperti ini
"Ada deh, gausah kepo!" Ucap (namakamu) membuat Jeno gemas
"Disini panas, pulang yuk?" Ajak Jeno
"Eh? Emang udah waktu nya pulang?" Tanya (namakamu)
"Makannya jangan bengong terus! Yuk pulang!" Ucap Jeno sambil menarik tangan (namakamu) pelan, mereka berjalan menuruni tangga keluar rooftop untuk menuju ke gerbang sekolah
"Oh iya Jen! Gue dijemput sama Bima, kita gak bisa bareng" ucap (namakamu) membuat Jeno menatap ke arah nya
"Bima?" Tanya Jeno bingung dan (namakamu) mengangguk
"Siapa?" Tanya Jeno namun (namakamu) hanya tersenyum
"Someone special in my life," ucap (namakamu) membuat Jeno terdiam
"Pacar?" Tanya Jeno
"Ih kepo deh!" Ucap (namakamu) setelah itu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jeno
***

KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Cinta dan Rahasia
Fanfic'Seenggaknya aku udah jujur tentang perasaan ini sama kamu, aku cuma mau ngungkapin gak minta untuk dibalas' - (namakamu) 'aku sayang kamu, tapi mungkin untuk saat ini kita lebih baik jadi teman,' -Iqbaal 'maaf, aku datang hanya untuk menjadi perusa...