Part 17

2.9K 461 11
                                    

(namakamu) sedang sibuk mencari sesuatu di kamar nya, sejak pulang sekolah tadi ia sudah sibuk mencari barang sampai kamar nya terlihat sedikit berantakan

"cari apaan sih?"

(namakamu) memutar tubuh nya dan mendapatkan Kiki yang sedang berdiri disana, Kiki memang sedang berlibur di Jakarta karena ia sudah penat dengan kehidupannya di Bandung

"flashdisk (namakamu) Bang, dimana ya?" ucap (namakamu)

"mana gue tau, emang lo taro mana?" tanya Kiki

"makanya itu Bang, (namakamu) lupa," ucap (namakamu) dengan wajah bingung nya

"pake flashdisk gue aja sana," kata Kiki sambil jalan memasuki kamar (namakamu) dan duduk di kursi meja belajar adik nya

"di flashdisk adek udah ada tugas nya Bang, tinggal di print aja. Mana besok udah di kumpulin," ucap (namakamu) putus asa

"ada yang pinjem gak?" tanya Kiki dan (namakamu) langsung berpikir

mata nya melebar dan mulut nya terbuka sedikit

Kiki menatap adik nya aneh

"kenapa Lo?" tanya Kiki

"Adek inget Bang! flashdisk nya dimana!" pekik (namakamu) membuat Kiki meringis akibat suara nya

"dimana?"

"hmm.. Tapi Abang mau tolongin gak?" tanya (namakamu) sambil memasang wajah memohon nya

"apa?" tanya Kiki

"tolong ambilin flashdisk Adek yang dipinjem sama Iqbaal, tolong ya?" ucap (namakamu), ia baru ingat kalau bulan lalu Iqbaal meminjam flashdisk nya untuk tugas nya karena flashdisk yang ia punya hilang entah kemana

"Aduh Dek, Abang mules ke toilet dulu ya," Kiki langsung berjalan cepat keluar dari kamar sang adik membuat (namakamu) menghela napas kesal

"BANG KIKI!!"

***

Dan akhirnya (namakamu) berada di sini, di depan pintu rumah berwarna putih yang sudah lama tidak ia kunjungi

"Kalo bukan demi tugas besok gaakan mau gue kesini," gumam (namakamu) kesal

di dalam hati nya ia sudah berharap kalau Iqbaal sedang tidak ada di rumah, jadi ia bisa mengambil nya tanpa melihat wajah Iqbaal

(namakamu) menarik napas panjang dan mengeluarkan nya dengan pelan, tangannya terulur untuk mengetuk pintu rumah Iqbaal

"Sebentar!" terdengar teriakan dari dalam rumah dan (namakamu) sangat mengenal suara itu

(namakamu) hanya diam saat pintu terbuka dan menampakkan seorang pria yang hanya menggunakan kaos putih dan celana pendek hitam

"Ngapain lo kesini?" tanya Iqbaal dengan ketus

"hng? Gu..gue mau ambil flashdisk gue yang lo pinjem," ucap (namakamu) dengan suara datar nya

"oh, tunggu bentar," ucap Iqbaal setelah itu pergi ke dalam tanpa menyuruh (namakamu) untuk masuk ke dalam rumah dan menunggu di sana

Biasanya (namakamu) akan langsung masuk dan mengikuti Iqbaal sampai kamar dan Iqbaal tidak mempermasalahkan itu, namun (namakamu) tahu diri. Sekarang ia tidak bisa seenak nya seperti itu

(namakamu) memilih untuk duduk di kursi teras rumah, ia memperhatikan sekeliling nya. Rumah ini begitu terawat, banyak pot bunga disana membuat suasana menjadi indah. Sudah pasti ini semua berkat Bunda yang sangat menyukai bunga

"lho ada (namakamu)? kok di luar? Iqbaal nya mana?"

(namakamu) menengokkan kepala nya, ia melihat Bunda yang sudah berdiri di samping nya. (Namakamu) langsung berdiri dan menyalimi tangan Bunda dan memeluk nya seperti biasa

"iya Bunda, (namakamu) cuma sebentar aja kok. Iqbaal nya lagi ke kamar nya lagi ambli barang," ucap (namakamu) dengan senyum manis nya

"kok baru kesini? Bunda kangen lho," ucap Bunda dengan senyuman yang selalu membuat siapa saja yang melihat menjadi tenang

"iya Bunda (namakamu) lagi sibuk akhir-akhir ini," ucap (namakamu), tidak sepenuh nya berbohong karena ia memang sedikit sibuk

"Gimana kemarin? Jalan-jalan kemana aja sama Iqbaal? sampe pulang larut gitu, kamu gak diomelin kan sama Abang kamu?" Ucapan Bunda membuat (namakamu) mengerutkan kening nya

kemarin? sejak kapan ia pergi dengan Iqbaal sampai larut malam? lagian sejak satu bulan yang lalu ia sudah tidak berhubungan baik dengan Iqbaal

"maksud Bunda?" tanya (namakamu) bingung

"iya, kemarin Iqbaal bilang mau main sama kamu dan dia pulang jam 12 malam," ucap Bunda membuat (namakamu) diam

jadi, Iqbaal bohong ke Bunda?

"(namakamu)?! Kamu mimisan!" (namakamu) yang lagi memikirkan tentang Iqbaal langsung menatap Bunda yang meneriaki nya

"hah?"

"kamu mimisan!" ucap Bunda panik dan (namakamu) langsung menutup hidung nya menggunakan tangannya

"nih flash--"

"Iqbaal tolong ambilin tissue!" ucap Bunda panik, Iqbaal yang mendengar perintah Bunda nya dan ia juga melihat (namakamu) yang sedang mimisan langsung segera masuk kembali kedalam rumah dan mengambilkan tissue

tak lama Iqbaal kembali dengan banyak tisu di tangan nya, Iqbaal memberikannya pada (namakamu) dan (namakamu) langsung menerima nya

(namakamu) menyumbat hidung nya menggunakan tissue setelah itu memejamkan matanya, kepala nya terasa sakit

setelah itu (namakamu) hanya bisa mendengar teriakan Bunda dan semua nya gelap

***

(namakamu) membuka matanya dan melihat Bunda yang sedang duduk sambil menggenggam tangan nya, wajah Bunda terlihat khawatir namun ia tersenyum saat melihat (namakamu) membuka mata nya

"Bunda, maaf (namakamu) negerpotin," ucap (namakamu) sambil mengubah posisi nya menjadi duduk namun ditaham oleh Bunda

"(namakamu) gak ngerepotin, udah gapapa tiduran lagi aja," ucap Bunda dan (namakamu) hanay menurut

(namakamu) melihat ke arah jam yang ada di dinding, sekarang sudah jam 7 malam berarti ia sudah cukup lama pingsan

(namakamu) mengenali ruangan ini, tidak berubah dari dulu

"Ada Abang kamu di bawah, mau Bunda panggilin?" tanya Bunda

"gak usah Bunda, biar (namakamu) aja sekalian mau pulang udah malem juga," ucap (namakamu) kembali mengubah posisi nya menjadi duduk

"gak mau nginep aja? biasa nya juga kamu nginep," ucap Bunda

(namakamu) hanya tersenyum

'sekarang udah gak bisa Bunda,'

"kapan-kapan ya (namakamu) nginep nya, janji deh," ucap (namakamu) dan Bunda langsung menampakkan wajah sedih nya

"janji ya? Bunda suka kesepian sekarang," ucap Bunda

"pasti Bunda, (namakamu) patsti nginep nanti," ucap (namakamu)

"yaudah kalo gitu yuk Bunda temenin kebawah," ucap Bunda sambil menggenggam tangan (namakamu)

(namakamu) tersenyum dan mereka berjalan menuju lantai bawah

***

bersambung..


[4] Cinta dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang