"Jeno! Kenapa sih ngeladenin Iqbaal? Kan gue udah bilang kalo dia macem-macem ya diemin aja!"
(Namakamu) sedang mengobati memar di wajah Jeno, tadi Jeno dan Iqbaal sempat berkelahi sampai akhirnya mereka dilerai oleh teman-teman yang ada di sana
"Ya gue gaakan diem aja lah, dia udah nyakitin Lo (namakamu)," ucap Jeno lembut
"Ya gak gitu juga! Lo jadi luka-luka kayak gini kan!" Ucap (namakamu) sambil terus mengobati luka Jeno, Jeno sedikit meringis saat (namakamu) menekan luka nya
"Besok jangan gitu lagi, gue takut Lo kenapa-napa," ucap (namakamu) tanpa sadar Jeno tersenyum
"Khawatir ya sama gue?" Tanya Jeno sambil menatap (namakamu)
"Iyalah! Pake nanya lagi!" Ucap (namakamu) kesal dan Jeno tertawa kecil
"Udah nih," ucap (namakamu) sambil membereskan kapas bekas membersihkan luka Jeno
"Gue mau disini aja sampe pulang, temenin ya?" Ucap Jeno
(Namakamu) mengangguk, "Lo tidur aja sana,"
"Tau aja kalo gue ngantuk, pangeran bobo dulu ya princess," ucap Jeno sambil tersenyum membuat (namakamu) terkekeh kecil
Jeno menutup matanya setelah itu ia mulai memasuki alam mimpinya
**
(Namakamu) menatap pantulan dirinya di kaca toilet sekolah, wajah nya terlihat pucat dan di bagian lengan nya terdapat memar lagi
"Emang nya sakit gue parah banget ya?" Gumam (namakamu) sambil terus menatap pantulan dirinya
(Namakamu) menghela napas setelah itu membasuh wajah nya menggunakan air kran agar terlihat lebih segar, setelah membasuh wajah nya (namakamu) menggunakan tisu untuk mengeringkan nya
(Namakamu) hendak keluar dari toilet namun ia mendengar suara seseorang yang membuat nya memberhentikan langkah nya
"Iya, gue liat kak Iqbaal lagi ngerokok di belakang sekolah. Abis berantem sama kak Jeno kayak nya dia stress deh apalagi mereka ngerebutin kak (namakamu) kan?"
Iqbaal merokok?
(Namakamu) buru-buru keluar dari toilet dan berjalan ke arah belakang sekolah. Saat sampai disana ia tidak menemukan Iqbaal sama sekali, hanya ada bekas puntung rokok dan kaleng minuman disana
Karena tidak menemukan Iqbaal (namakamu) berniat untuk kembali ke UKS karena Jeno masih disana
(Namakamu) membalikkan tubuh nya dan terdiam saat melihat Iqbaal berdiri tak jauh dari nya dengan pakaian yang sudah tidak rapi lagi. Wajah nya juga masih penuh dengan memar, sepertinya belum diobati
"Ngapain kesini?" Tanya Iqbaal sambil berjalan mendekat ke arah (namakamu)
(Namakamu) melihat Iqbaal yang semakin dekat dengan nya, Iqbaal tersenyum tipis saat melihat wajah khawatir (namakamu)
"Lo ngerokok?" Tanya (namakamu)
Iqbaal mengangkat sebelah alisnya, "kenapa?"
"Masih belum mau berubah? Lo boleh marah tapi jangan melampiaskan amarah Lo ke rokok," ucap (namakamu)
"Terus gue harus kayak gimana?" Tanya Iqbaal sambil terus menatap (namakamu)
"Lo kan punya pacar, ya Lo bisa ceritain masalah Lo sama dia," ucap (namakamu)
"Kenapa masih perduli sama gue?"
"Maksudnya?"
"Gue udah banyak nyakitin Lo, kenapa masih perduli sama gue?" Tanya Iqbaal
"Lo temen gue, salah kalo gue perduli?" Balas (namakamu)
"Salah. Lo salah (namakamu). Harus nya Lo pukul gue, tampar gue, maki-maki gue sepuas Lo." Ucap Iqbaal
(Namakamu) terkekeh kecil, "kemarin Lo yang minta gue untuk balik lagi kayak dulu, sekarang waktu gue perduliin Lo, Lo malah mau buat gue benci sama Lo? Lo tuh kenapa sih?"
"Karena gue sadar kalo gue maksa Lo untuk terus tetap ada di samping gue, Lo malah tambah sakit dan gue gak mau Lo ngerasain sakit yang lebih dari ini," ucap Iqbaal sambil memegang pipi (namakamu) dan mengelus nya
(Namakamu) tersenyum tipis, "gue ngerti. Kalo gitu mulai sekarang kita gak usah berhubungan lagi, anggap aja kita cuma sebatas teman yang cuma kenal nama. Gue permisi," ucap (namakamu) setelah itu berlalu pergi
"(Namakamu)!"
(Namakamu) memberhentikan langkah nya saat Iqbaal memanggil nya. (Namakamu) tersentak kaget saat ada seseorang yang memeluknya dari belakang
"Untuk terakhir kali, biarin gue peluk Lo sebelum kita seperti orang asing,"
**
(Namakamu) memandang keluar jendela mobil dengan tatapan kosong nya, siang ini hujan mengguyur kota Jakarta
Semesta seakan mengerti perasaan (namakamu) sekarang
"(Namakamu) kenapa?" Tanya Bima yang duduk di kursi samping pengemudi, hari ini mereka akan pergi ke rumah sakit
"Gapapa," jawab (namakamu) tanpa menoleh ke arah Bima
"Plis deh Dek, Abang tau kamu cewek tapi gak usah jawab gapapa terus," ucap Kiki yang sedang menyetir
"Tapi adek emang gapapa bang," ucap (namakamu) sedangkan Kiki dan Bima hanya bisa menghela napas
(Namakamu) kembali terhanyut dalam lamunannya, mulai saat ini ia dan Iqbaal akan seperti orang asing yang tidak saling mengenal
(Namakamu) berharap Iqbaal akan bahagia tanpa ada dirinya, tapi sepertinya tanpa (namakamu) harap Iqbaal akan selalu bahagia
(Namakamu) tersenyum manis saat memori dengan Iqbaal terlintas di pikiran nya, senyum manis Iqbaal masih akan selalu menjadi objek favorit (namakamu)
Sepertinya kegiatan (namakamu) saat ini hanya akan melamun, mengingat masa lalu nya dengan Iqbaal
**
Yuk follow yuk wkwkwk
Promosi mulu dah gue :)
![](https://img.wattpad.com/cover/100542817-288-k678340.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Cinta dan Rahasia
Fanfiction'Seenggaknya aku udah jujur tentang perasaan ini sama kamu, aku cuma mau ngungkapin gak minta untuk dibalas' - (namakamu) 'aku sayang kamu, tapi mungkin untuk saat ini kita lebih baik jadi teman,' -Iqbaal 'maaf, aku datang hanya untuk menjadi perusa...