Meraba

2.9K 139 0
                                    

Janet terbangun dengan mengeliatkan tubuhnya yang ramping. Ia mau kembali tidur tapi segera tersadar bahwa ia tadi makan siang dengan pak polisi, lalu duduk berdebat di mobil dan dirinya tertidur?

Janet segera bangun dan melihat bahwa dirinya berada di kamar seseorang tepatnya kamar yang pernah ia masuki ketika menunggu pak polisi di sore hari.

"Waduh.. gawat.. kenapa saya bisa tertidur sih?"

Janet beringsut dan tempat tidur besar di kamar tersebut. Ia memeriksa rambutnya yang terurai. Apakah ia tertidur dengan menggigau? Mengangga? atau mengorok? Tapi itu tidak mungkin. Ia tidak pernah ngorok, kalau mulut membuka sih mungkin saja. Wajah Janet merah padam. Ia masuk ke kamar mandi langsung memercikkan air dari wastafel ke wajahnya yang panas.

Apa pendapat asisten rumah tangga Haris jika ia tidur dengan nyenyak dan baru bangun setelah 2 jam berlalu.

"Astaga.. saya jadi putri tidur nih..?" rutuk Janet pada bayangan dirinya sendiri di cermin.

Janet lalu mengulung rambutnya menjadi gelungan yang sederhana. Ia menepuk-nepuk pipinya supaya fresh. Ia langsung mau pulang saja, pakai taxi. Tidak mau di antar pak polisi karena mobilnya masih di pengadilan.

Ia keluar dari kamar dengan mengendap-endap untuk ke ruang dapur mencari mbok Susi. Ia mau meminta bantuan supaya di bukakan pintu depan rumah besar ini.

Janet berjalan pelan, tubuhnya yang langsing terasa ringan ketika berjalan. Ia mau menuju dapur ketika suara serak seorang lelaki berkata, "Mau kabur princess?!"

"Mau kabur princess?!"

Suara serak Haris kembali terdengar dari belakang punggung Janet. Wanita itu tegang. Lalu, berbalik hanya untuk melihat Haris yang hanya mengenakan celana training lembut dan sisanya tidak memakai apa-apa.

Janet melonggo dan tentu saja mengangga. Ia refleks memelototi keindahan tubuh yang tercipta untuk lelaki itu.

Haris yang duduk dikarpet tebal depan TV diruang keluarga tersebut memandangi Janet memastikan wanita itu baik-baik saja. Setelah puas, Haris tersenyum seksi karena Janet masih melonggo dan mengganga menatapnya.

"Tutup mulut seksi kamu itu princess." perintah Haris dengan suara serak.

Janet refleks menutup mulutnya tapi matanya jelalatan melihat bahu, lengan dan perut keren pak polisi tersebut.

"Apa akang habis gym?" tanya Janet penasaran.

Haris hanya mengangguk pelan. Setelah mematung agak lama, Janet sadar kalau ia tadi mau kabur. Ia menoleh ke arah dapur, tapi tidak ada mbok Susi. Ia melihat jam di tangannya, sudah jam 4 sore. Walah.. ia tertidur 2 jam di rumah ini pikirnya kusut.

Janet tidak tahu kalau Haris sudah berdiri didepan tubuhnya. Janet mencium aroma tubuh khas pria dan bau keringat.

"Apa.. apa..?" Janet jadi gugup karena tangan besar Haris terulur ke arahnya.

"Rambut kamu menutupi mata princess.. " ujar Haris sambil menjauhkan rambut depan Janet yang ternyata lepas dari sanggulan.

Janet mematung dan tegang. Ia tidak kuat melihat tubuh keren Haris dari dekat seperti ini. Jantungnya berdebar-debar.

Haris malah maju mendekati Janet. Ia tidak mengerti kenapa tidak bisa menjaga dirinya untuk tidak mendekati wanita ini. Padahal, Janet tidak pernah berusaha menarik perhatian darinya. Ia juga agak heran kenapa wanita ini sepertinya tidak terpengaruh oleh wajah dan tubuhnya. Kalau dilihat pada wanita lain, pasti sudah klepek-klepek. Ehh.. Janet hanya mematung, apa wanita ini sudah terbiasa melihat tubuh model para lelaki yang lebih keren batin Haris geram.

CATCH ME, MR. POLICE! {Geng Rempong : 5}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang