Bertunangan

2.1K 138 0
                                    

Janet ditelepon oleh Kusuma karena wanita itu mendapatkan kabar dari Amel dirinya mau di pinang oleh Haris. Wanita itu sangat antusias dengan hal ini.

"Aduh-aduh Janet.. Kamu harus terlihat wah nanti ketika di acara pertunangan. Buat lelaki itu melonggo sampai Haris tidak tahan dan ingin cepat-cepat menikahi kamu." Kusuma terkikik senang karena mengolok Janet.

Janet yang berbaring diatas kasur jadi merona. Ia paham maksud Kusuma.

"Hmm.. teteh nanti bantu saya juga ya.. " balas Janet. Ia suka sekali mendapatkan teman seperti Kusw, bukan hanya satu teman tapi empat teman. Kusuma mempunyai teman-teman yang otomatis tersangkut dengan dirinya jika ia menikahi Haris. Ia akan punya teman bergosip dan berkeluh kesah. Selama ini ia tidak terlalu bisa mencurahkan isi hatinya karena sang ibu sudah tiada dan dirinya tidak mempunyai saudara lain.

"Baiklah.. tenang saja Janet.. kami para geng ibu-ibu akan. siap membantu kamu. Don't worry ya say.. " tutur Kusuma dengan suara riang. Terdengar suara lelaki di belakang Kusuma yang berkata 'jangan lama-lama teleponnya. Hari sudah sore, apa kita tidak mau mandi bareng?'. Kusuma terkikik dengan perkataan itu.

Janet gelagapan karena ikutan mendengar. Tubuhnya jadi panas. Ia membayangkan dirinya yang mandi bersama dengan pak polisi keren itu demi menghemat air.

"Janet.. sudah dulu ya sis.. ini suami saya agak rewel karena sudah sore. Biasa mau minta mandiin. Udah gede begini masih mau manja sama saya." gumam Kusuma seksi. Terdengar teriakan lelaki itu di kejauhan 'munggiiiillll ayooooo..?!".

"Iya.. iya.. " jawab Kusuma pada teriakan suaminya. " Bye sis.. Suamiku sudah mulai keki."

***

Hari Minggu pun tiba. Rumah Janet sudah kedatangan kerabat terdekat seperti bibi dan paman dari kerabat ayah dan ibunya yang menetap di Bekasi dan sekitarnya. Mereka semua membantui mbok Gina masak dan beres-beres rumah. Semuanya giat bekerja untuk acara spesial ini. Mereka tidak menggunakan jasa cathering, para bibi-bibi Janet bilang, biar mereka sendiri yang memasak. Ya.. Janet sih suka-suka saja.

Ia sudah bersiap di kamarnya di bantu para sepupu dan kebetulan usia mereka sudah di atas Janet. Mereka semua sudah menikah, itulah sebabnya Janet tidak selalu bisa 'nongkrong' dengan para sepupu. Mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing.

"Eleeee.. eleeee.. Janet mah beruntung pisan ouy.. dia mendapatkan seorang lelaki keren nan tampan sekelas Haris Munandar." ujar sepupu dari sebelah ayahnya.

Wajah Janet memerah. Ia memang sangat beruntung, calon suaminya memang keren. Ia belum di telepon oleh pak polisi semenjak terakhir hari Rabu malam, ia ditelpon. Janet jadi teringat omongan terakhir dari calon tunangannya itu.

"Princess..  Jaga diri kamu baik-baik. Kita akan menghadapi hari yang panjang hari minggu nanti. Biasanya rombongan Kusuma and the geng agak rempong." ujar Haris malam rabu itu.

"Iya kang.. akang juga jaga diri." balas Janet lembut.

Mereka berdua 'merumpi' sedikit tentang urusan pertunangan ini.

"Princess.. aku ingin mengatakan sesuatu.." ucap Haris agak ragu.

Janet jadi terdiam. Jantungnya berdebar-debar gugup.

"Ada apa ya kang..? Saya mah jadi takut nih."

"Ini princess..sewaktu aku dan Amel pergi ke toko perhiasan.. " Haris mulai bercerita tentang pertemuan dirinya dengan 'mantan' wanita model yang dulu pernah singgah di hatinya.

Janet terdiam sambil memikirkan wanita yang bernama Sisil tersebut. Wanita itu sepertinya ia kenal. Kalau 5 tahun yang lalu sih memang ada wanita model yang masuk penjara gara-gara kasus penipuan. Tapi, Janet tidak terlalu mengikuti berita, perihal siapa yang di tipu karena ia sibuk dengan kegiatannya sendiri. Wanita itu sih selitingan dengan Janet di kelas modelling yang pernah ia ikuti dulu. Hanya saling tahu saja tapi tidak akrab.

CATCH ME, MR. POLICE! {Geng Rempong : 5}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang