Pernikahan

2.3K 132 0
                                    

Persiapan pernikahan berjalan lancar. Janet sudah mempunyai design sendiri untuk baju pengantinnya. Karena ia sangat piawai di bidang ini, maka tidak akan terjadi kesusahan lagi. Ia juga merancang masing-masing pakaian untuk Kusuma and the Geng. Gratis alias free.

Kusuma menelepon dirinya sambil berteriak kesenangan karena gratis. Maksud Kusuma sih bukan karena mendapatkan gratisan, tapi cara Janet memperlakukan mereka itulah yang membuat wanita itu berteriak kegirangan.

Janet juga mendesign pakaian untuk para pria termasuk untuk calon suaminya. Ia berdebar-debar sangat senang ketika menggambar pola untuk baju yang akan di kenakan Haris.

Haris di kantor sudah mendapatkan ucapan selamat atas pertunangan dirinya. Ia menelepon anak buahnya yang di Bekasi dan mengundang mereka untuk hadir di acara pernikahan dirinya satu bulan ke depan. Giri, Rahmat, dll yang pernah ikut training juga di undang.

Haris dan Janet mengambil konsep taman untuk acara keluarga dan berhubung Haris adalah seorang anggota kepolisian, ia harus mengadakan pesta khusus kepolisian. Jadi acara Janet dan keluarga beserta teman di adakan di taman belakang rumah Janet, acara kepolisian akan diadakan di gedung.

Agak repot sih karena harus dua kali, tapi mereka sih tidak masalah karena untuk urusan biaya itu bukan menjadi halangan.

Janet selama satu bulan sibuk dengan urusan kantor dan pernikahan. Ia tidak boleh keluar tanpa kawalan dari seseorang yang sudah di sewa oleh Haris.

Ia sempat berdebat lewat telepon karena hal itu.

"Akang.. masa saya di kawal sih. Saya mah malu di lihat orang punya bodyguard mengiringi jika mau keluar dari kantor." tutur Janet sore hari ketika sudah pulang dari kantor.

Haris mendengarkan ocehan tunangan itu dengan sabar.

"Akang.. akang dengar tidak sih?!" lanjut Janet keki.

"Aku dengar princess.. tapi itu semua demi kebaikan kamu. Aku tidak mau kamu mendapatkan kesusahan di tengah jalan." balas Haris kalem.

"Kesusahan?! Saya bisa sendiri akang pulang sendiri, saya ini wanita mandiri. Saya sudah berdamai untuk di antar terus oleh driver pribadi, tapi ini.. saya harus do kawal. OMG!.. " Janet jadi emosi ketik mengucapkan kata-kata terakhir.

Haris jadi tersulut juga emosi. Ia mulai membeberkan alasan kenapa Janet harus di kawal, di mulai dari orang yang tidak suka atas kemenangan kasus Janet sampai banyaknya orang yang mau berbuat jahat pada seorang wanita.

Janet jadi terdiam dan meresapi omongan Haris itu yang ada benarnya juga.

"Princess.. Tolonglah.. Jangan menolak perhatianku ini pada kamu. Aku tidak mau terjadi hal yang tidak di inginkan padamu. Jika kita bisa meminimalisirkan kejahatan kenapa tidak sedari awal saja." jelas Haris lagi pada Janet.

Janet menarik napas panjang. Akhirnya ia menyetujui perhatian calon suaminya itu. Ayahnya Janet sangat setuju dengan adanya pengawal pribadi untuk anaknya. Ia merasa Haris telah melakukan hal yang benar.

***

Hari pernikahan sudah tiba. Semuanya sudah berada pada tempatnya. Janet sudah siap untuk menyongsong hidupnya yang baru.

Ia berhias di bantu oleh para sepupunya. Amel sudah datang duluan jam 6 pagi kerumahnya. Acara hari ini di adakan di taman belakang rumahnya. Besok hari Minggu, acara di adakan di gedung. Sebenarnya sih bisa muat di taman belakang rumahnya. Tapi, Haris meminta untuk di adakan di gedung saja untuk para anggota kepolisian.

"Teteh.. tenanglah.. jangan bergerak-gerak terus. Ini rambutnya nanti buyar lagi." tutur Amel pada Janet.

Janet jadi tersenyum karena ucapan Amel. Jam 7 acara adat akan di laksanakan.

CATCH ME, MR. POLICE! {Geng Rempong : 5}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang