Kematian

2K 131 0
                                    

Syarif, Haris, ayahnya Haris dan ayahnya Janet sudah berada di luar pintu IGD.

Syarif memegangi lengan Haris, ayahnya Janet terlihat sangat dinding dan murka. Ayahnya Haris menatap sedih anaknya yang terlihat hancur itu.

"Tenanglah bro.. " gumam Syarif di samping Haris.

Haris tidak bersuara. Ia menatap nanar ke arah pintu IGD.

Pintu terbuka, Haris menyerbu dokter yang terlihat lelah. Matanya memancarkan sesuatu yang membuat jantung Haris berhenti berdetak.

"Maaf.. apa kalian keluarga wanita itu?" tanya dokter itu dengan suara menyesal.

"I.. iya dokter..?" balas Haris.

"Maafkan saya nak.. wanita itu tidak bisa kami selamatkan." tutur dokter itu dengan perlahan.

Wajah Haris memucat. Ia tidak mempercayai pendengaran dirinya itu.

"No.. no.. tidak mungkin.. tidak.. princess..?!"

Haris mengamuk ia meraung marah pada dokter itu. Syarif dan ayahnya memegangi erat lengannya karena ia memberontak dan ingin memukul sang dokter yang berbohong kepadanya.

"Dokter bohong..!"

"Tidak mungkin istriku.. dia.. dia.. tetap sehat..!"

"Ayah.. Syarif.. dokter itu bohong bukan?"

"Princessku masih sehat di dalam sana.. tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya?"

Haris lemas, airmatanya meleleh lagi. Ia tidak peduli di katakan cengeng.

"Ayah.. aku sangat mencintai istriku itu.. ayah mertua.. aku sudah berjanji pada Janet untuk menjaga dirinya."

Syarif menahan rasa haru yang sudah ingin keluar dari dalam dadanya, ayahnya Janet terlihat terpukul, lelaki itu tidak ingin menatap Haris. Pak Prayitno sangat sedih karena anaknya itu kehilangan istrinya.

Dokter itu tidak bersuara, ia mengamati dengan sedih ke arah para keluarga wanita tersebut.

Pak Aslin mendekati dokter tersebut.

"Dokter biarkan saya melihat anakku itu." pintanya pada sang dokter. Dokter tersebut mengangguk pelan dan paham.

Haris menarik napas. Air matanya masih meleleh tapi ia tidak menangis lagi. Ia menangis dalam diam. Amarah sekarang meronggong dalam dadanya.

"Lepaskan aku Rif.. aku mau ke kantor polisi. Akan aku berikan pelajaran pada wanita yang telah menembak istriku itu."

"Tapi bro..  apa kamu tidak mau melihat istri kamu dulu?" tanya Syarif bingung.

Haris diam saja, ia menarik lengannya dari genggaman Syarif dan juga ayahnya.  Pak Aslin sudah tidak ada di dekat mereka.

"Tidak.."

Syarif menarik Haris lagi.

"Jangan pergi sendirian Ris.. "

"Tidak.. aku harus ke kantor polisi sendirian saja. Itu kantorku. Aku tidak mau di ganggu. Ayah suruh Syarif tetap di sini, atau tidak silahkan pulang saja." ujar Haris dingin dan datar.

Syarif terkesiap. Pak Prayitno juga terkejut. Mereka bingung dengan sikap Haris yang seperti itu.

"Biarkan dia pergi Rif.. kita akan menunggu di sini saja." tutur pak Prayitno pelan pada Syarif.

Syarif melepaskan Haris dengan berat hati. Ia takut lelaki itu hilang kendali dan memukuli orang yang menembak ataupun menculik Janet. Haris itu seorang polisi, kalau sampai terjadi tindak kekerasan yang melebihi batas maka lelaki itu bisa terkena kasus juga.

CATCH ME, MR. POLICE! {Geng Rempong : 5}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang