"Habis kesabaran gue, selama 2 hari ini revan bener bener gamau ngomong sama gue, bahkan ngejemput gue aja engga, ga kaya hari pertama sok manis banget ihhhh." ucap Sasha berbicara sendiri di depan kaca wastafel yang ada di toilet sekolah
"Gue harus tanya gaboleh kalo kaya gini terus." lanjutnya lagi
-
"Revan tunggu." panggil Sasha sambil menarik tangan revan yang berusaha menghindari nya
"Kenapa?."
"Kamu kenapa jadi nyuekin aku terus terusan? Emangnya aku apaan bisa bisanya kamu diemin aku kaya gini."
"Hah? Lo yang nyuekkin gue duluan dan menurut lo gue gabisa kaya lo? Sok sok cuek padahal butuh!."
"Loh ko jadi aku yang salah? kamu tuh terlalu sensitif Padahal cuman masalah si Alex dateng kerumah mau jemput aku kamu marah? Terus itu salah aku? Hah? Jawabbb!."
"Lepas! Gue ga masalah ko sama itu." jawab revan dan menyangkal genggaman Sasha
"Gamasalah? Tapi kamu nyuekin aku? Ga adil kamu van!."
"Yaudah Kita kayaknya harus break."
"Kamu bosen?."
"Enggak! Tapi kayaknya emang ada yang harus di perbaiki."
"Apaa? alessan kamu ga masuk akal benget! Dan asal kamu tau, alessan kaya gitu cuman buat cowok yang pengecut! Jadi kamu tau? Kamu pengecut."
"Gak gitu sha, tapi menurut aku emang kita harus intropeksi diri kita sendiri dulu."
"Kamu nyuruh aku intropeksi hah? Kamu van yang harusnya intropeksi." kata Sasha
"Kenapa diem? Gabisa jawab kan? Karena emang kamu yang salah! Bukan aku, mungkin aku emang egois van tapi gini gini aku masih perduli dan sayang sama kamu, tapi kalo udah kaya gini yaudahlah emang kita udah ga cocok kali ya?."
"Apa si sha?."
"Masih nanya kenapa? Makin ga ngerti aku sama kamu. Pokoknya mau break dengan alesan apapun aku gaakan terima, karena menurut aku cinta ga sebercanda itu van, ngerti kamu!."
"Hei aku cuman minta break, bukan udahan sha."
"Nggak ada kata break, sekian dan terimakasih."
"Kamu gabisa ya ngambil keputusan kaya gitu." ucap revan menarik tangan Sasha yang ingin pergi
"Loh kenapa gabisa, kamu nya aja pengecut maunya break, kamu maunya mengambang ambang kan perasaan kita? kamu ga mau ngambil keputusan yang pasti!."
"Shaa!."
"Lepas."
Prakk.. Revan menampar Sasha tanpa dosa.
"Hahaha, makasih loh van, makasih udah kasih tamparan ini yang bikin aku yakin dan tambah yakin untuk gak sama kamu lagi." pekik Sasha
"Sha, maafin aku, aku gabisa kontrol emosi aku, maaf sha maaf."
"Nggak ada yang bisa aku maafin, tapi berterima kasih sama kamu karena udah sadarin aku untuk jauh jauh dari laki laki yang sama sekali gapunya hati kaya kamu." kata kata terakhir Sasha di pembicaraan nya dengan revan
"Ta...pi Sasha tunggu, ah shit!."
-
"Sasha, lo kenapa?." tanya Gladis panik karena melihat Sasha masuk ke kelas dengan muka merah dan bercucuran air mata
"Gladiss." Sasha memanggil nama Gladis dan memeluknya
"Shaa tolong kita bisa bicara baik baik." ujar revan yang mengejar sasha karena ingin minta maaf
"Heh lo apain Sasha? Sampe dia kaya gitu?." tanya yuli
"Diem lo, shaa pleasee ayo kita bicarain ini."
"Van udah cukup, dia gamau liat lo sana lo pergi aja." kata gladis
"Sasha? Gladis? Sasha kenapa?." tanya Alex yang baru saja tiba di kelas
"Gue juga gatau."
"Gue ga sengaja nampar dia." jawab revan dengan muka panik
"Apaaa? Lo nampar sasha? Gila lo ya!."
"Hah revan? Lo udah sedeng atau sakit jiwa?." tanya fanny yang mendengar pembicaraan revan
Alex yang mendengarkan nya langsung saja menonjok revan dengan sangat penuh emosi.
"Lo nampar sasha? Cowok pengecut lo! Beraninya sama perempuan."
"Udah bro jangan diterussin, lo ga kasian ngeliat sasha." kata dendy mencoba melerai Alex
"Ngapain lo nonjok gue? Ini semua terjadi juga karna lo tau ga." revan membalas tonjokan Alex
"Kenapa jadi salah gue?."
"Udah cukup! Alex bisa ga lo gausah ikut campur? Dan lo van mending lo pergi sekaran gue muak liat muka lo, pergi!."
"Oke aku pergi, sekali lagi maaf." ucap revan dan meninggalkan kelas Sasha
"Eh uda udah diem, ada sendok makan takut keganggu." tito melawak seolah olah ingin menghibur Sasha, namun satu kelas tertawa dan malah membuly nya
"Ih ih gajelas dah gajelas." ujar Akmal
"Tau lo gajelas ihhh, woooo."
"Wooooo." seisi kelas menyoraki Tito
Jangan lupa like+comment 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
SashAlex
Teen FictionSeorang wanita yang bernama Sasha memilih setia untuk pacaranya yang jauh di paris yaitu Revan. Namun dia di khianati karna ternyata revan mau dijodohkan di sana dan revan menerima perjodohan itu. Untungnya ada Alex yang ada saat hal itu terjadi, d...