Aurora 8

819 140 14
                                    


Nam Gyu Ri?

So Eun mengernyit samar saat telinganya menangkap sebuah nama yang Joana sebut dengan nada bertanya. Ingatannya kembali berputar, membuatnya terlempar pada masa bertahun-tahun yang lalu, di mana ia masih menyembunyikan dirinya di balik sosok pembesar kaum egois di sekolah. Selalu diam tanpa ada kata dan ekspresi. Selalu tak peduli dengan apa yang terjadi.

Nam Gyu Ri.

Ada seorang teman kelasnya yang memiliki nama itu. Memiliki rambut pendek sebahu dengan salah satu jabatan di kepengurusan kepresidenan siswa saat masa pemerintahan Kim Bum, Gyu Ri adalah gadis yang dikenal paling sombong kala itu. Apalagi dengan statusnya sebagai murid kelas 1 dan kelas atas, ia selali menyombongkan dirinya dengan semua hal itu.

Hal terakhir yang So Eun ingat tentang sosok Gyu Ri dan merupakan hal yang paling membekas dalam otaknya adalah bahwa orang itu telah membuatnya hilang selama semusim di hutan gelap pulau Geoje. Ia ingat benar bagaimana tangan Gyu Ri dengan ringan mendorongnya saat ia berpijak pada batu berlumut saat hendak mengambil kacamatanya yang jatuh, membuatnya jatuh ke hutan di bawah bukit itu.

Dan itu adalah hal buruk. Sangat menyakitkan untuk diingat. Apalagi dengan fakta jika ia sama sekali tak punya masalah khusus dengan pemilik marga Nam itu.

Dan kini, seseorang dengan nama sama persis dengan Gyu Ri yang itu datang lagi dalam hidupnya.

Memang secara tak langsung. Gyu Ri datang hendak menemui Kim Bum. Tapi, saat ini ia bagian dari hidup Kim Bum.

Tunggu sebentar!

Sepertinya ada yang terlewat di sini bagi So Eun.

Tadi, mereka membicarakan apa?

Seseorang bernama Nam Gyu Ri ingin bertemu dengan Kim Bum?

Entah apa masalah pastinya, ia tiba-tiba merasa tak suka. Ada bagian dari hati terdalamnya yang merasa terganggu. Seakan-akan orang yang akan datang itu akan mengganggu miliknya.

Miliknya?

"Ya, mungkin itu," suara Junhoe, lelaki yang mengabari kehadiran seorang wanita bernama Gyu Ri itu membuat So Eun seakan sadar dan terlempar dari pikirannya dan kembali ke dunia nyata. Matanya lalu mengarah ada lelaki tinggi yang baru selesai mengatakan kalimat tadi dan Joana yang masih berdiri seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Dia ada keperluan apa sehingga ingin bertemu dengan bos lagi?" Joana akhirnya membuka suaranya, bertanya pada Junhoe dengan nada malas atau apa, yang jelas So Eun tak tahu pasti. "Bukankah waktu itu dia pergi begitu saja tanpa bicara apa-apa dengan bos?"

Junhoe mengendik acuh, membuat Joana mendengus malas karena tahu apa yang akan lelaki itu katakan setelah itu.

"Temui dia. Aku tidak suka dengan tatapan tajam dan terkensan sombong yang ia berikan itu."

Joana sekali mendengus kesal saat Junhoe dengan santai dan tak mau tahunya berbalik lalu turun dari lantai itu begitu saja. Ia kesal, tapi tak bisa melakukan apa-apa untuk melampiaskannya. Dan mau tak mau, ia juga harus melakukan apa Junhoe katakan padanya. Yaitu bertemu dengan seseorang yang bernama Nam Gyu Ri itu.

Joana berbalik, menatap So Eun yang masih duduk tenang di kursinya dan terlihat menatapnya juga. "Nona ingin menunggu bos kan?" tanyanya dengan hati-hati. Ia sedikit lega saat melihat So Eun mengangguk kecil sebagai jawaban atas pertanyaan itu. "Kalau begitu, tunggu di sini saja, ya. Aku harus menemui seseorang di bawah sana."

So Eun mengangguk lagi, membuat Joana akhirnya tersenyum lebar sebelum pamit pada wanita itu lalu beranjak untuk pergi.

So Eun sendiri masih diam sambil menatap Joana hingga gadis blasteran itu menghilang dari pandangannya saat menapaki tangga untuk turun dari lantai itu. Ia lalu mengerjap sekali kemudian menatap ke sekelilingnya dengan tatapan datar andalannya sebelum beranjak dari duduknya. Kakinya lalu melangkah pelan, membawanya ke arah pembatas lantai itu yang mana dari tempat itu, ia bisa melihat apapun yang terjadi di lantai satu di bawah sana.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang