Aurora 13

857 121 15
                                    


“Apa yang dia katakan?”

Kyu Hyun mengerjab, lalu melempar tatapannya pada sang kekasih yang kini terlihat penasaran. Mereka masih berada di kamar apartemennya. Sementara Jessica baru menghilang beberapa saat yang lalu.

“Dia sudah pergi, kan? Lalu apa yang dia katakan?”

Kyu Hyun masih diam. Ia menatap Ji Won lamat-lamat sebelum akhirnya menggeleng pelan. “Maafkan aku, Jessica sunbae mengatakan jika ini rahasia. Apa yang kuketahui baru saja adalah apa yang David ketahui. Sama seperti dulu, apa yang David ketahui tidak diketahui oleh orang lain.”

Ji Won melongoh, menatap Kyu Hyun dengan tatapan tak percaya. Apa-apaan itu? Apa Kyu Hyun baru saja mengatakan jika pria itu tak akan mengatakan apapun tentang pembicaraanya dan Jessica padanya? Astaga! Yang benar saja? Ji Won saat ini sangat penasaran—karena ini menyangkut So Eun—dan Kyu Hyun tak mau mengatakan apapun padanya? Sungguh tak dapat ia terima.

“Maksudmu kau tak akan mengatakan apapun padaku?”

Kyu Hyun mengangguk kecil. “Anggap saja jika saat ini aku sedang menjadi David,” sahut pria itu kemudian. “Kau tak pernah tahu apa yang David tahu, kan? Ya, sama seperti itu!”

“Tidak bisa seperti ini, Cho Kyu Hyun! Aku harus tahu apa yang seniormu itu katakan karena ini menyangkut sahabatku.”

“Tapi, aturannya melarangku, Kim Ji Won!” sahut Kyu Hyun tegas. “Ini memang menyangkut sahabatmu, tapi ini juga tentang diriku. Aku memang sudah ada di sini, tapi kau harus ingat jika kasus Aurora ada karena kesalahanku juga. Itu berarti aku harus menyelesaikannya seperti dulu. Dengan diam-diam, sebagai David.”

Ji Won terdiam. Ia diam cukup lama dengan tatapan yang terfokus pada manik Kyu Hyun. Tatapannya menyendu saat ia hanya menemukan keteguhan dalam mata sang kekasih—yang mengartikan pria itu tak akan mengatakan apapun padanya—dan tak menemukan sedikitpun celah untuk mengorek sedikit saja informasi dari sana.  Dan ada bagian dari hati terdalamnya yang tiba-tiba dirundung kekalutan. Rasanya tak pasti, tak jelas tapi ia khawatir pada So Eun. Pikirnya sudah tak ada lagi hal berat yang menimpah sahabatnya usai menghilangnya sang sahabat selama semusim. Tapi nyatanya, ada hal berat lain yang telah menanti.

“Apa itu sesuatu yang buruk?” tak dapat jawaban, Ji Won memilih untuk menanyakan perihal hal yang akan terjadi nanti itu. “Apa akan ada hal buruk yang terjadi pada So Eun?”

Ji Won tahu jika hal buruk itu akan selalu ada di masa yang akan datang. Tapi, bisakah ia berharap sesuatu yang lain? Kali ini saja. Untuk So Eun. Ia berharap wanita itu tak akan mengalami hal berat seperti dulu lagi.

“Ya, itu memang hal buruk,” jawab Kyu Hyun pelan. “Tapi aku yakin semua akan baik-baik saja.”

“Kyaa! Katamu itu hal buruk. Lalu bagaimana bisa kau mengatakan jika semua akan baik-baik saja?”

Kyu Hyun menghela nafas berat. Menatap Ji Won sebentar, pria itu lalu mengulum bibirnya sebelum mengatakan sesuatu.
“Itu pendapatku berdasarkan apa yang aku lihat saat ini.”

“Bagaimana jika nanti berubah?”

“Lakukan sesuatu agar jangan berubah."

“Apa?”

“Lanjutkan rencanamu! Jodohkan Kim Bum dan Kim So Eun!”






-aurora-






Kim Bum melebarkan senyumnya saat ia sudah menapaki tangga menuju lantai dua dan saat ia tiba di lantai dua itu, hal pertama yang ditangkap manik elangnya adalah sosok wanita Kim yang tengah duduk tenang di sudut balkon sambil menikmati secangkir minuman. Rasa senang tiba-tiba menyeruak masuk ke dalam hatinya, membuatnya lupa jika ia sempat merasa hancur jika wanita itu sempat mengatakan padanya jika wanita itu tak mempercayainya. Entah ke mana perginya rasa itu, yang jelas saat ini, ia bahagia hanya karena wanita Kim itu datang lagi dan menemuinya.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang