Lelaki itu melihat sesosok wanita yang sedang berjalan dibawah lampu jalanan yang temaram kini tiba-tiba terduduk, wanita itu kembali mengusap matanya seperti yang sudah berkali-kali dilakukan sebelumnya.
Lelaki itu kini tergerak otomatis mendekati wanita itu ketika dia mendengar isak tangis memilukan keluar dari bibir mungil wanita itu.
"Saingan terbesar itu adalah kenangan.. ada banyak hal yang tak pernah hilang, dia mengatakan dia akan berusaha mencintaiku, aku berusaha untuk selalu tegar saat dia selalu menceritakan tentang wanita itu sedemikian indahnya, aku tahu!! Aku tahu bahwa hatinya tidak pernah menjadi milikku!! Tapi aku terus berusaha.. tapi wanita itu kembali.. dia menghancurkan seluruh usahaku selama 3 tahun hanya dalam hitungan menit, aku tahu hari ini pasti akan tiba, aku sudah sangat siap, tapi kenapa masih sangat sakit??? Kenapa?!!" Wanita itu mulai kembali menangis.
"Sesakit itukah?" Lelaki itu spontan memeluk wanita rapuh dihadapannya, dia tidak pernah sanggup melihat wanita menangis, dan wanita itu menangis karena cinta, membuatnya makin membenci kata laknat itu.
***
"Aku Aleno, kamu?."
"Asa.." Ucapnya pelan dan masih sesenggukan.
Usai membujuk Asa, Aleno kini sedang mengantar Asa pulang kerumah wanita itu, dia tidak mungkin meninggalkan seorang wanita yang pikirannya sedang kalut ditengah malam seorang diri.
"Makasih." Asa tiba-tiba bersuara memecah keheningan diantara mereka berdua.
"I-iya." Aleno menjawabnya kikuk, saat Asa berbicara tidak sadar Aleno menatap bola mata wanita itu, biru pekat.
"Itu mata kamu keren banget, pake softlens?." Ujar Aleno mencoba bergurau.
"Mama."
"Ohh.. maaf aku kira make softlens,soalnya banyak kan cewek mau cantik terus make itu."
"Ini asli, jadi kamu mau kan jadi pacar aku." Ujar Asa sambil menatap Aleno tanpa ekspresi.
Aku harus cari pelampiasan baru, kayak yang cowok itu lakuin ke aku, maafin aku Aleno. Gumam Asa.
Satu kata saat pertama kali Aleno melihat seluruh wajah Asa dengan jelas, cantik. Tapi Aleno masih ragu, dia tidak mengenal Asa dengan baik, begitu pula dengan wanita itu.
Hening selama beberapa menit, Asa menghembuskan napasnya pelan, "Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa ditolak".
"Aku mau." Ujar Aleno spontan, dia tidak tahan melihat mata sendu itu kembali menatap nanar kebawah.
Hati Aleno nyeri ketika melihat Asa menangis, mulai saat itu dia sadar.. dia kembali jatuh cinta, Aleno mulai berjanji untuk berusaha menjaga Asa agar gadis itu tidak kembali terluka, Aleno akan berusaha.. Membuat Asa jatuh cinta kepadanya, ia berjanji.
Dan yang Aleno tidak sadar, dia mengulang kesalahan Asa, mencoba agar Asa mencintainya, karena yang Aleno tahu, saat pertama kali melihat kedalam mata wanita itu, dia jatuh cinta, lebih dalam dari sebelumnya.
——
Selamat datang🌻Kepada kalian yang ingin bercerita bisa kirim saja ke gmail saya, dan akan saya bantu sebisanya : arippoff@gmail.com
26 agustus 2018
18.02
KAMU SEDANG MEMBACA
pathetic [HIATUS]
Historia CortaKumpulan one shoot story, all of these stories make my day, I'm happy if that also happens to you🌈 Baca aja dulu, suka belakangan. Highest rank : #1 pathetic (160619)