Rintih melodi

18 1 0
                                        

Hujan jatuh sejadi-jadinya, tidak peduli pada sosok yang sudah terlalu lemah hanya untuk berdiri dengan telapak kakinya, sosok itu jatuh. Berharap ikut melebur, namun yang didapati hanya hatinya yang semakin rusak. Sampai sosok itu tidak tahu, harus mengobati yang mana dahulu.

Bibirnya mencoba tersenyum, walau rasanya hambar dan semu. Setidaknya tidak ada lagi yang akan bisa menyakiti hatinya. Sosok itu memilih membiarkannya rusak, membusuk. Mati.

"Selamat tinggal, rintih kesakitan yang dulu sempat menjadi alunan melodi."

——
Terimakasih sudah membaca🌻

12 juli 2019
18.58

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pathetic [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang