IK HOU VAN JOU

437 81 2
                                        

Untukmu,
Yang selalu membuatku jatuh hati berkali-kali dengan rasa yang sama.
Bolehkah aku senang berada disisimu?
Bolehkah Aku bersyukur pernah mengenalmu?
Aku akan ada disetiap jejak yang kau lewati, aku akan selalu ada dibelakangmu,jika kau lelah, menolehlah.. ada aku.
-A

     Untukmu,
Terimakasih untuk selalu mendukungku,
Terimakasih untuk selalu ada saat aku membutuhkanmu,
Aku bersyukur kau selalu ada disisiku,
Kumohon.. jangan bersedih,
Aku terlalu terpaku sendiri pada masa laluku, padahal itu sudah hilang cukup lama.
-R

***

     "Rasya!!."

     "Hi Ayana." Rasya kembali menampakkan senyum yang membuat Ayana candu.

     "Bapak ada dirumah?."

     "Kamu kok selalu main sama bapak sih, udah jadi temen bapak ya sekarang, aku yang anaknya aja jarang." Ujar Rasya sambil memajukan bibirnya pura-pura marah.

     "Ihh bukan gitu, aku mau cerita sama bapak."

     "Yaudah ceritanya sama aku aja."

     Rasya bodoh! Masa aku cerita tentang kamu sama kamunya sendiri!, gumam Ayana.

     "Gak boleh! Ini rahasia aku sama bapak!."

     Rasya tidak menjawab perkataan Ayana, kini dia hanya menatap layar handphonenya antusias.

     "Ayana bentar ya! Dia nelpon."

     Ayana hanya menatap kepergian Rasya kosong, dia takut.. masa lalu Rasya datang kembali, "Ayana gak boleh lemah! Ayana kan kuat, Ayana yakin selama 5 tahun ini Rasya pasti ada rasa sama Ayana... ya, Ayana yakin." Ucapnya lirih sembari menenangkan diri, dia sendiri tidak yakin dengan perkataannya yang terakhir.

***

     "Bapak!! Ayana kangen." Ujar Ayana sambil memeluk orangtua dari lelaki yang dicintainya.

     Ayana mendongakkan kepalanya, dia heran kenapa Bapak tak bergeming sama sekali.

     "Nak.. kamu tidak akan mendapatkan cinta paling baik sebelum merasakan patah hati paling buruk,karena bintang paling terang muncul dari malam paling pekat.. berjanjilah pada bapak, lupakan dia." Bapak menatap Ayana dengan tatapan memohon.

     "Pak.. Ayana gak ngerti, siapa yang harus Ayana lupakan? Dan kenapa?."

     "Lupakan Rasya."

     "T-tapi kenapa pak??."

     "Pak!! Ini Rosie." Suara berat yang sangat Ayana kenal itu membuatnya terdiam kaku, Ayana berharap itu bukan dia, Ayana sungguh berharap, Tuhan, Ayana sebelumnya tidak pernah meminta untuk mengganti sesuatu hanya karena takdir itu terlalu buruk, tapi kali ini Ayana mohon, jangan biarkan Rasya pergi.

    "Oh iya ada Ayana, Ayana.. kenalin ini Rosie, calon tunangan aku, dia yang sering aku ceritain, kamu inget kan? Sekarang dia udah pulang, terus kami memutuskan untuk tunangan--."

     "Bapak.. Rosie...... R-rasya, aku gak enak badan, aku pulang dulu." Ayana tidak sanggup lagi mendengar seluruh perkataan Rasya yang perlahan menyiksanya. Kini Ayana tahu apa yang dimaksud bapak, dia sungguh tahu, sampai kapanpun hati Rasya tetap milik Rosie, dan bukan miliknya, sebelum Rasya yang benar-benar pergi, biarlah.. dia yang pergi.

     Kini Ayana akan berusaha untuk melupakan, seharusnya ini tidak terlalu sulit, dia sudah kehilangan orang tuanya, dia sudah terlalu banyak kehilangan sesuatu yang berharga, tapi kini ada yang berbeda, tidak ada Rasya yang selalu ada mendengar segala keluh kesahnya, kini dia harus menanggung itu sendiri.

     "Rasya!!!! IK HOU VAN JOU!!" Ayana ingat, orang tuanya pernah mengajarinya kosa kata dalam bahasa belanda, ini salah satunya. Ayana tidak mengira inilah saatnya dia mengatakan kalimat indah itu.

***

     Ini sudah genap 6 tahun sejak Ayana benar-benar pergi, sampai saat ini Rasya benar-benar tidak tahu apa alasan wanita itu pergi.

     "Yes ketemu!! Ini yang keren, iya kan Ras!! IK HOU VAN JOU, aku mencintaimu dalam bahasa belanda, pasti Desi langsung nerima gue, soalnya dia gatau apa artinya hahaha." Ujar kevin, sahabat Rasya sekarang, dulu Rasya tidak pernah punya teman selain Ayana, ah.. lagi-lagi Ayana, hari ini Rasya harus benar-benar melupakan wanita itu.

     Tapi tunggu, tadi kevin bilang apa? Kalimat itu seperti pernah Rasya dengar,Ah iya!! Setelah Ayana keluar dari rumah Rasya dia teriak.. tunggu, itu gak mungkin kan??Gak mungkin Ayana suka gue. Gumam Rasya.

     "Oi, liat deh, penulisnya nulis di pembatas buku ini 'terimakasih sudah menorehkan rasa sakit itu, aku sudah berhasil menata hati sedemikian rupa, tapi tetap saja itu masih berbekas, aku masih tetap mencintaimu, karena ada banyak hal yang takkan pernah hilang. to (R), IK HOU VAN JOU' . Gila!! Beruntung banget cowok itu, ini Ayana Dreskia! Penulis cantik tahun ini, how lucky is him."

     Kini Rasya benar-benar mematung.

     "I love you.. but i don't know what to do, Ayana.. terimakasih sudah mencintaiku begitu indahnya, maaf aku tidak pernah bisa membalas cintamu." Lirih Rasya.

     "Ras, lo udah hapal ijab kabul buat besok?."

——
Terimakasih sudah membaca🌻

28 agustus 2018
21.14

pathetic [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang